Temui FX Rudy di Surakarta, Hendi Bantah Bahas Pilgub Jateng 2024
Hendi menemui FX Rudy di Surakarta. Keduanya membantah berbincang soal pilkada dalam pertemuan itu.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS – Mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengunjungi kader senior PDI Perjuangan, FX Hadi Rudyatmo, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (10/8/2024) sore. Sosok yang akrab disapa Hendi itu membantah adanya pembahasan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024. Meski begitu, perjumpaan keduanya terjadi di sela-sela masa penantian Hendi atas rekomendasi partainya.
Pertemuaan kedua kader tulen PDI-P itu berlangsung di kediaman Rudyatmo, di wilayah Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Surakarta. Hendi datang bersama istrinya, Krisseptiana, dengan mobil pribadi. FX Rudy, sapaan karib Rudyatmo, menjamu tamunya itu di teras rumah. Mereka kemudian berbincang selama kurang lebih 30 menit.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Kami diskusi terkait banyak hal, terutama perkembangan partai hari ini dan bagaimana ke depan. Dari dulu saya banyak belajar ke beliau. Utamanya sejak menjadi Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PDI-P Kota Semarang,” kata Hendi, seusai pertemuan.
Saat ini, Hendi juga tengah mengikuti penjaringan calon kepala daerah yang dibuka partainya. Ia mendaftarkan diri untuk menjadi bakal calon Gubernur Jawa Tengah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 nanti. Hingga kini, partainya belum menentukan sosok yang akan dicalonkan dalam ajang tersebut.
Hendi termasuk salah seorang sosok yang digadang-gadang bakal mendapat rekomendasi itu. Baliho bergambar wajah dirinya juga telah tersebar di sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Namun, belakangan ini, muncul isu pula PDI-P akan mengusung tokoh lain, yakni Mantan Panglima TNI Andika Perkasa, untuk daerah tersebut.
”Mboten (tidak terkait pilkada). Saya selalu megangi (berpedoman) pada kalimat beliau. Pokoknya rekomendasi itu harus disengkuyung (didukung). Nanti tunggu saja siapa yang dapat rekomendasi, itu yang kami menangkan,” ucap Hendi.
Menurut Hendi, selaku kader pihaknya tidak bisa memilih atau menuntut untuk bisa dicalonkan. Keputusannya mendaftarkan diri adalah bagian dari ikhtiarnya agar bisa diusung sebagai calon gubernur.
Pokoknya rekomendasi itu harus disengkuyung.
Perihal rekomendasi, lanjut Hendi, pihaknya menyerahkan kembali hal itu kepada para unsur pimpinan partainya. Ia mengaku bisa menerima segala hasil rekomendasi pimpinan. Untuk itu, pihaknya juga tak mempersoalkan mengenai munculnya nama Andika dalam bursa Pilgub Jateng. Ia pun enggan berandai-andai mengenai peluang dipasangkan dengan Andika.
”Semua keputusan mutlak dari DPP (Dewan Pimpinan Partai). Mau dapat rekomendasi gubernur, wakil gubernur, dipasangkan atau tidak sama sekali, ya kami kader yang setia,” tandas Hendi.
Senada dengan Hendi, FX Rudy menyatakan, pengusungan calon kepala daerah menjadi wewenang pimpinan partai. Pihaknya sebagai pemimpin partai tingkat kota hanya berhak membuka penjaringan dan menyerahkan nama-nama yang terjaring ke pimpinan partainya.
Di tengah berkembangnya isu pencalonan Andika, FX Rudy juga tidak mempersoalkannya. Hanya, menurut dia, Hendi lebih cocok untuk dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Tengah. Pasalnya, Hendi sudah pernah menduduki jabatan Wali Kota Semarang sehingga lebih mengenal wilayah itu.
”Kalau secara pribadi, ya urusan pribadi saya sendiri kan? Dengan adanya kami sama-sama Ketua DPC, boleh-boleh saja saya mendukung Mas Hendi,” kata FX Rudy.
Meski demikian, FX Rudy menyatakan, pihaknya bakal mendukung siapa saja kelak sosok yang akan diusung partainya. Itu merupakan sikapnya sebagai kader yang setia. Pihaknya akan berjuang untuk memenangkan sosok tersebut dalam kontestasi.
”Semua bergantung dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat PDI-P). Kami ini kader-kader setia. Diberi rekomendasi, ya, berjuang untuk menang. Tidak diberi rekomendasi, ya, berjuang untuk memenangkan,” tandasnya.