KPU Kabupaten Malang menyelesaikan rekapitulasi suara malam ini. Di Kabupaten Blitar, hasil rekapitulasi menyatakan petahana kalah. Adapun di Kabupaten Kediri, calon tunggal unggul.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·4 menit baca
MALANG, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (16/12/2020), menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara pemilihan kepala daerah serentak 2020. Hingga berita ini dikirim, proses rekapitulasi masih berlangsung. Dari 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang, baru 22 kecamatan datanya yang masuk rekap.
Berdasarkan Sistem Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara (Sirekap) KPU yang dilangsir di laman pilkada2020.kpu.go.id, pasangan petahana M Sanusi-Didik Gatot Subroto masih berada di posisi teratas perolehan suara.
Data hingga pukul 18.41, pasangan Sanusi-Didik memperoleh 383.683 suara atau 45,2 persen, disusul pasangan Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono 362.058 atau 42,6 persen. Sedangkan pasangan independen Heri Cahyono-Gunadi Handoko meraih 103.544 atau 12,2 persen. Total suara yang sudah masuk 72,97 persen.
Anggota KPU Kabupaten Malang dari Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, Marhaendra P Mahardika, mengatakan, rapat pleno rekapitulasi dilakukan paralel dengan penyelesaian sirekap. Sirekap berjalan agak lambat, salah satunya akibat kendala server.
”Sebenarnya sejak kemarin (sirekap) tetapi kami ada kendala server. Rekap di tingkat tempat pemungutan suara dan kecamatan masih ada beberapa kendala. Akhirnya disusulkan sehingga hari ini (dilakukan paralel dengan pleno rekapitulasi tingkat kabupaten),” ujarnya saat jeda istirahat.
Dalam rapat pleno rekapitulasi yang berlangsung di Gedung DPRD Kabupaten Malang tersebut, setiap Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) membacakan hasil rekapitulasi di wilayah masing-masing. Pada awal proses rekapitulasi, waktu yang dibutuhkan oleh satu PPK mencapai satu jam. Padahal, di Kabupaten Malang terdapat 33 PPK.
”Penyampaian dari PPK Kecamatan Pagak tadi alot karena ada beberapa hal yang belum dicatat oleh PPK terkait terdapat kejadian khusus saat dilakukan rekapitulasi di tingkat kecamatan,” kata Mahardika yang berharap proses rekapitulasi bisa selesai malam ini.
Kabupaten Blitar
KPU Kabupaten Blitar telah menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi, Selasa (15/12/2020) sore. Hasilnya, pasangan bupati petahana Rijanto-Marhaenis Urip W—yang diusung oleh enam partai, termasuk PDI-P—kalah dari lawannya, Rini Syarifah-R Santoso yang diusung oleh PKB, PAN, dan PKS.
Rijanto-Marhaenis hanya meraup 255.694 atau 41,16 persen. Sedangkan pasangan Rini-Rahmad Santoso memeroleh 365.365 atau 58,84 persen suara. Dari 961.971 warga yang ada dalam daftar pemilih tetap di Kabupaten Blitar, hanya 645.142 orang atau 67,06 persen yang menggunakan hak pilih.
Pilkada kali ini mengingatkan acara serupa lima tahun lalu. Tahun 2015, pasangan Rijanto-Marhaenis memenangi pilkada setelah mengalahkan kotak kosong. Saat itu, Rijanto-Marhaenis meraup 428.075 suara (78 persen). Sedangkan kotak kosong hanya memperoleh 76.121 suara (14 persen).
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Kabupaten Blitar Abdul Munib—yang juga Ketua Tim Pemenangan pasangan Rini-Santoso—mengatakan, pihaknya bisa memperoleh suara unggul karena memanfaatkan sosialisasi bersama tim sukarelawan. Hal ini dilakukan karena pandemi tidak memungkinkan bagi mereka untuk menggelar kampanye secara terbuka.
”Kami memerbanyak sukarelawan, memfungsikan semua kader untuk sosialiasi hingga menjangkau masyarakat paling bawah terkait program-progam Bu Rini-Pak Rahmad,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Menurut Abdul Munib, setelah ini pasangan Rini-Santoso akan bertemu dengan teman-teman partai pengusung/pendukung dan fraksi di DPRD guna membicarakan pelaksanaan visi dan misi. Selain melanjutkan program yang sudah dibuat bupati sebelumnya, pemimpin baru Kabupaten Blitar juga akan menjalankan program-program baru.
Kabupaten Kediri
Rapat pleno rekapitulasi KPU Kabupaten Kediri berlangsung hingga di atas pukul 22.00, Selasa (15/2/2020). Hasilnya, pasangan calon tunggal Hanindhito Himawan Pramono-Dewi Mariya Ulfa meraih 590.317 atau 76,5 persen suara mengalahkan kotak kosong yang mendapat 181.423 atau 23,5 persen suara. Hanindhito-Dewi Mariya unggul di 26 kecamatan di Kabupaten Kediri.
Dihubungi secara terpisah dari Malang, Rabu siang, anggota KPU Kabupaten Kediri dari Divisi Teknis Penyelenggaraan, Anwar Ansori, mengatakan, semua proses pemilihan kepala daerah sudah selesai. Tinggal penetapan calon terpilih.
”Penetapan calon terpilih menunggu Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan Buku Register Perkara Konstitusi (BRPK) terkait aduan perselisihan hasil pemilihan (PHP). Jika nama Kediri tidak masuk dalam daftar yang dirilis oleh MK, maksimal lima hari sudah dilakukan penetapan calon,” ujarnya.
Disinggung apakah di Kediri ada PHP mengingat hanya satu pasang calon yang bertarung, Anwar mengatakan pihaknya belum mengetahui. Sejauh ini pelaksanaan pilkada berlangsung lancar. Dalam pilkada calon tunggal, PHP bisa diajukan oleh pemantau independen. Ada lima lembaga pemantau yang mengawasi pilkada di Kabupaten Kediri.