Siapa Gus Hans, Cawagub Pasangan Risma di Pilkada Jatim?
Sore ini pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta didaftarkan PDI-P ke KPU Jatim.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PDI Perjuangan resmi mengusung Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans sebagai bakal calon gubernur-calon wakil gubernur Jawa Timur. Keduanya akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Jawa Timur pada Kamis (29/8/2024) sore ini.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto membenarkan informasi mengenai bakal diusungnya Risma dan Gus Hans di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2024 mendatang. ”Betul,” ujarnya singkat, saat dihubungi, Kamis pagi.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Sebelumnya, sejumlah nama dispekulasikan bakal menjadi bakal calon wakil gubernur (cawagub) dari Risma, mulai dari mantan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin alias Gus Ipin hingga mantan Wali Kota Malang Sutiaji. Bahkan, pada Rabu (28/8/2024), beredar surat yang ditandatangani oleh Ketua DPD PDI-P Jatim Said Abdullah, yang isinya keputusan PDI-P yang akan mengusung Risma-Sutiaji di Pilkada Jatim 2024.
Namun, PDI-P akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Gus Hans. Risma dan Gus Hans akan maju di Pilkada Jatim melawan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang diusung Koalisi Indonesia Maju, dan pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hasto menjelaskan, Risma-Gus Hans, menurut rencana, akan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim, Kamis sore ini. Bakal ada kirab budaya untuk mengawal pendaftaran Risma-Gus Hans dari Kantor DPP PDI-P Jatim.
Gus Hans merupakan anak dari KH As’ad Umar dan Hj Azah As’ad yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Peterongan, Jombang. Selain itu, ia dikenal sebagai salah satu tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU).
Di dunia politik, khususnya di Jatim, namanya sudah tidak asing. Ia pernah menjadi tim sukses Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jatim 2018. Ia juga sebenarnya politisi Partai Golkar Jatim. Padahal, Golkar di pilkada kali ini mengusung Khofifah-Emil.
Nama Gus Hans bahkan sempat dipertimbangkan oleh Golkar untuk disiapkan maju di Pemilihan Bupati Jombang 2024. Kala itu, ia sudah diusulkan oleh DPD Golkar Jatim dan diusulkan namanya ke DPP Golkar, bahkan telah mengikuti pengarahan dari Ketua Umum Golkar yang saat itu dipimpin oleh Airlangga Hartarto, April lalu. Namun, kemudian Airlangga mundur beberapa pekan lalu dan digantikan oleh Bahlil Lahadalia.
Mengacu hasil survei Kompas periode Juni lalu, Khofifah menjadi tokoh yang paling difavoritkan di Pilkada Jatim. Hasil survei Litbang Kompas Juni 2024 merekam, elektabilitas Ketua Umum Muslimat NU ini mencapai 26,8 persen dengan simulasi pertanyaan terbuka atau top of mind.
Jika formulasi pertanyaan ditutup atau mengabaikan jawaban responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab, tingkat keterpilihan Khofifah yang pernah memimpin Jatim sepanjang 2018-2023 ini sudah menguasai separuh lebih dari responden yang menyebutkan pilihannya.
Setelah Khofifah, di urutan kedua ditempati nama politisi PDI-P, Tri Rismaharini, dengan elektabilitas mencapai 13,6 persen.
Selanjutnya, setelah Khofifah dan Risma, nama-nama yang muncul lebih banyak mendapatkan tingkat keterpilihan jauh di bawah 5 persen.
Nama-nama itu adalah mantan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak (3,8 persen); mantan Wakil Gubernur Jatim dua periode, Saifullah Yusuf (1,8 persen); Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (0,8 persen); dan mantan Ketua Pengurus Wilayah NU Jatim Marzuki Mustamar dengan 0,4 persen.
Khusus Marzuki, namanya sebenarnya sempat mencuat dan akan diusulkan oleh PKB. Nama lain yang sempat diwacanakan oleh partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar ini adalah adik dari Muhaimin, Abdul Halim Iskandar, yang kini menjabat Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Namun, kemarin, Muhaimin memutuskan partainya mengusung Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat ditemui di Gedung Parlemen, Jakarta, kemarin, mengatakan, PKB sengaja menghadirkan Luluk-Lukmanul fresh, punya pengalaman dan berprestasi di parlemen karena memperjuangkan sejumlah rancangan undang-undang yang dibutuhkan publik, dan bersih dari korupsi.
”Pemimpin yang juga bersih dari korupsi. Punya pengalaman, masih muda. Insya Allah pasangan Luluk-Lukman ini lebih berenergi, lebih muda, dibandingkan dengan pasangan yang ada yang lain,” tambahnya.
PKB juga tak mempersoalkan jika Luluk-Lukmanul tak pernah muncul namanya di survei elektabilitas figur potensial cagub Jatim. PKB tetap yakin, pasangan itu bisa mengalahkan Khofifah ataupun Risma. Khusus, Khofifah, Jazilul bahkan menyindir bahwa dia tidak punya prestasi selama di Jatim.
”Enggak ada masalah (survei tidak pernah muncul) karena memang Bu Khofifah tidak jelas prestasinya di Jatim. Selama ini, kalau kita bandingkan, coba kita bandingkan ketika Mba Luluk, Mas Lukman, dengan apa yang sudah dilakukan di Jatim hari ini,” ujar Jazilul di kompleks parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024).