Jungkir Balik Politik PDI-P di Detik Akhir Pendaftaran Calon Gubernur Jabar
PDI-P menunjuk Jeje Wiradinata dan Ronal Sunandar sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2024.
Drama pengujung pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2024 dilakoni PDI-P. Pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Sunandar Surapradja akhirnya yang terpilih. Kejutan Anies Baswedan hingga Sandiaga Uno bakal berkuasa di ”Tatar Sunda” tidak terwujud.
Kejutan ini diawali dari kedatangan rombongan PDI-P ke kantor KPU Jabar, Kota Bandung, Kamis (29/8/2024) pukul 23.30 WIB. Beberapa bendera merah bergambar banteng berkibar di tengah kegelapan menuju pintu masuk.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Jelang dini hari, dengan riasan yang masih tebal, satu per satu penari tradisional masih bersemangat. Mereka bergerak gemulai ke arah pintu masuk. Sesuai tahapan acara, para calon yang akan mendaftar disambut tarian tradisional, dikalungi selendang batik, dan diiringi hingga masuk ke dalam kantor.
Awak media yang lama menunggu juga penasaran. Mereka saling tebak siapa calon yang akan diusung oleh partai berlogo banteng ini di ujung akhir waktu pendaftaran.
Tidak disangka, yang disambut adalah Ketua DPD PDI-P Jabar Ono Surono dan wakilnya, Abdy Yuhana. Sosok Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti, hingga Sandiaga Uno yang ditunggu sejak siang tidak ada di sana.
Saat tiba di aula KPU Jabar, Ono duduk di kursi untuk calon gubernur. Sementara kursi calon wakil gubernur tampak kosong. Abdy, yang tadi disambut selayaknya pasangan calon, malah duduk di barisan tempat duduk perwakilan partai pendukung.
Prosesi sambutan di aula KPU Jabar sempat tertunda beberapa menit. Ono sesekali berbicara ke Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni dan berbincang dengan kader PDI-P lainnya. Ono juga tampak menelepon beberapa kali dan Ummi sesekali melihat jam tangannya.
Acara akhirnya dimulai saat pergantian hari dan Abdy memberikan sambutan sebagai perwakilan partai. Berbeda dari perwakilan tim sebelumnya yang menyebutkan calon, Abdy hanya menjelaskan tujuan PDI-P untuk mencalonkan kader mereka.
”PDI-P tidak kekurangan kader-kader di seluruh kabupaten dan kota di Jabar. Malam ini akan mendaftarkan (calon gubernur) dan tentunya kami mohon doa restu. Perlu juga kami sampaikan, tujuan dalam kontestasi ini tidak semata merebut kekuasaan politik, tetapi ingin menjaga demokrasi yang bermartabat,” ujarnya.
Saya politisi dari kampung, bupati di kampung, saat survei nama saya tidak muncul. Tetapi ini bukan masalah menang atau kalah. Ini adalah PDI-P yang menetapkan jalan demokratisasi. Ini menjadi hal yang paling pokok.
Terkejut
Setelah sambutan, layar yang biasanya menampilkan spanduk digital terkait acara berubah menjadi dua panel video konferensi daring. Dari panggilan video itu, lantas muncul wajah Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata yang mengenakan pakaian merah. Hadir juga selebritas Ronal Surapradja memakai kaus biru berbalut jaket coklat.
Publik bingung, tetapi mereka ternyata yang diajukan PDI-P untuk Pemilihan Gubernur Jabar 2024. Dijanjikan bakal ada kejutan, ternyata fakta yang terjadi memang benar, tidak terduga.
Bahkan, tidak hanya publik di kantor KPU Jabar yang terkejut, baik Jeje maupun Ronal juga kaget dengan penunjukan ini. Mereka tengah sibuk urusan masing-masing saat dihubungi dan hanya bertatap muka secara virtual dengan komisioner KPU Jabar.
Jeje, misalnya, tengah dalam pengajian keluarga saat ditunjuk menjadi bakal calon gubernur Jabar. Meski mendadak, dia tetap berkomitmen menjalankan penugasan dalam rangka memberi ruang demokrasi di Jabar.
”Saya politisi dari kampung, bupati di kampung, saat survei nama saya tidak muncul. Tetapi ini bukan masalah menang atau kalah. Ini adalah PDI-P yang menetapkan jalan demokratisasi. Ini menjadi hal yang paling pokok,” ujarnya dalam memberikan sambutan.
Ronal juga tidak siap dengan pakaian kebesaran partai. Dia sedang ada kegiatan lain saat mandat itu datang. Meski begitu, dia menyadari tugas yang diberikan partai untuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jabar dan siap membantu Jeje dalam bertugas.
”Kaget ini memang sebentar. Tapi saya sadar, ini adalah tugas yang diberikan kepada saya. Pak Jeje akan menjadi teman, guru dengan segala pengalamannya. Pendampingan dari partai akan membuat perjuangan ini menjadi perjuangan bersama,” ujarnya.
Menurut Ono, mereka berdua bisa menjadi pasangan ideal membangun Jabar. Jeje sebagai Bupati Pangandaran periode 2016-2021 dan 2021-2026 ini dinilai mampu mengenal permasalahan masyarakat di Jabar.
Ronal, kata Ono, adalah seniman dan budayawan yang mampu mengenal permasalahan di industri kreatif di Jabar. Dia berujar, sektor ini perlu didorong untuk mengurai permasalahan di Jabar, terutama isu pengangguran.
”Ini pasti mengejutkan untuk kawan-kawan sekalian. Tentunya kami berharap pasangan ini merupakan yang ideal, dengan pengalaman dari Pak Jeje sebagai bupati yang mampu mengubah Pangandaran menjadi destinasi wisata dan diunggulkan,” ujarnya.
Jungkir balik
Untuk menyukseskan pasangan yang tidak diduga publik ini, Ono menyatakan, pihaknya akan memanaskan mesin-mesin partai di setiap daerah. Apalagi, kedua pasangan ini hadir tanpa ekspektasi dari masyarakat yang tertarik dengan isu Anies Baswedan, Sandiaga Uno, hingga Susi Pudjiastuti.
Bahkan, Ono sendiri batal maju meski spanduk kampanyenya sudah berseliweran di sejumlah daerah. Tampilan rambut gondrong dan brewok ala artis Keanu Reeves dalam film John Wick seperti tidak akan lebih banyak muncul saat masa kampanye.
”Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman media yang sudah berkreasi dengan sangat baik dari pendapat saya. Bahwa ini akan ada kejutan dengan nama-nama di luar partai dan berkoalisi dengan partai lain,” kata Ono sambil tersenyum.
Namun, keinginan untuk mengusung tokoh nonparpol yang sempat mengerucut ke Anies tidak bisa tercapai. Ono menyatakan, Anies memang menjadi salah satu opsi utama, tetapi dia mengklaim ada pihak yang tidak setuju sehingga dibatalkan.
”Kami menghadapi tantangan yang sangat besar. Ada tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies. Padahal, kami sudah komunikasi dari kemarin. Kami sadar betul, Anies sebagai figur nasional adalah sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan segala permasalahan di Jabar,” ujarnya.
Pendaftaran pasangan dari PDI-P menutup rangkaian pendaftaran calon gubernur Jabar 2024. Ummi memaparkan, ada empat pasangan calon yang akan berlaga untuk merebut kursi nomor satu di Jabar untuk lima tahun ke depan.
Baca juga: Mendapat Tawaran untuk Maju di Pilkada Jabar, Anies Belum Memutuskan
Pasangan calon yang mendaftar ini antara lain Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja. Menurut Ummi, syarat-syarat pendaftaran para pasangan sudah lengkap dan siap untuk ke tahapan berikutnya.
”Pendaftaran pasangan terakhir tidak bermasalah jika mengacu pada Surat Edaran KPU RI Nomor 1915. Dalam poin ketiga disebutkan, kalau pasangan tidak hadir, bisa menggunakan teknologi video conference,” ujarnya sambil menutup rangkaian pendaftaran calon gubernur.
Momen penutupan pendaftaran calon gubernur Jabar yang penuh dengan drama dan jungkir balik politik dari PDI-P ini telah berakhir. Namun, keramaian dalam menyambut pesta demokrasi ini masih terus berlangsung dan para warga bersiap untuk memilih siapa yang menjadi pemimpin di daerah masing-masing.
Baca juga: Anies, Susi, dan Sandiaga Sebelum PDI-P Putuskan Kader Sendiri di Pilkada Jabar