PKB Usung Nina-Tobroni di Pilkada Indramayu, Bagaimana Peluangnya?
PKB mengusung Nina Agustina-Tobroni dalam Pilkada Indramayu 2024. Seberapa besar peluang pasangan itu untuk menang?
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Partai Kebangkitan Bangsa memutuskan mengusung pasangan Nina Agustina dan Tabroni dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pasangan ini diklaim berpeluang memenangi pemilihan bupati dan wakil bupati Indramayu karena didukung dua partai politik dengan basis massa yang kuat.
Nina-Tobroni resmi mendapatkan rekomendasi sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati Indramayu dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Minggu (18/8/2024), di Jakarta.
Nina merupakan Bupati Indramayu saat ini yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Adapun Tobroni adalah anggota DPRD Jabar terpilih periode 2024-2029 dari PKB.
Wakil Sekretaris Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Indramayu Dede Hidayat mengatakan, rekomendasi terhadap Nina-Tobroni sudah dikoordinasikan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB. ”Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Indramayu juga sudah melamar ke PKB,” katanya, Senin (19/8/2024).
Dede pun mengklaim pasangan tersebut punya peluang untuk memenangi kontestasi pemilihan bupati dan wakil bupati Indramayu. Salah satu modal Nina-Tobroni adalah raihan kursi dua partai pendukungnya dalam Pemilu 2024.
PKB, misalnya, memiliki 10 kursi atau 20 persen dari total 50 kursi di DPRD Indramayu. Jumlah suara PKB di Indramayu dalam Pemilu 2024 diklaim mencapai 180.000 suara.
”Sebenarnya memang PKB di Indramayu itu sudah memenuhi syarat jadi pengusung tunggal untuk bupati dan wakil bupati. Tapi, atas berbagai pertimbangan sehingga rekomendasi ini muncul,” ungkap Dede.
Dia menambahkan, PKB dan PDI-P sama-sama memiliki basis massa di akar rumput yang kuat. Pengurus dua partai itu segera melakukan konsolidasi untuk menyiapkan strategi pemenangan. ”Insya Allah, kami solid memenangi Pilkada Indramayu," ucap Dede.
Ketua DPC PDI-P Indramayu Sirojudin mengapresiasi dukungan PKB untuk kadernya dalam pilkada kali ini. Ia mengklaim, sebagai petahana, Nina punya modal kepemimpinan. ”Saya sangat yakin dan optimistis Bu Nina akan memenangi kembali periode kedua ini,” katanya.
Apalagi, Sirojudin menyebut, perolehan suara PDI-P dan PKB pada Pemilu 2024 di daerah berpenduduk 1,9 juta jiwa itu mencapai sekitar 350.000 suara. Adapun jumlah kursi kedua partai itu mencapai 22 kursi atau hampir setengah dari semua kursi di DPRD Indramayu.
Jumlah partai pengusung pasangan Nina-Tobroni pun berpotensi bertambah. ”Partai Demokrat akan gabung sama kita. Perindo juga dan ada lima partai nonparlemen akan bergabung,” kata Sirojudin.
Oleh karena itu, Sirojudin menilai, Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus seperti di Jakarta tidak terjadi di Indramayu. KIM plus terdiri dari sejumlah partai politik, misalnya Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, dan Partai Demokrat.
Meski demikian, Sirojudin mengaku masih menunggu surat rekomendasi dari DPP PDI-P terkait Pilkada Indramayu. Namun, ia meyakini, Nina yang merupakan anak mantan Kepala Polri Jenderal (Purn) Dai Bachtiar itu merupakan satu-satunya bakal calon bupati Indramayu dari PDI-P.
”Tinggal tunggu saja. Kami akan tunduk dan patuh pada keputusan DPP PDI-P,” ucapnya.
Partai Demokrat akan gabung sama kita. Perindo juga dan ada lima partai nonparlemen akan bergabung.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Wiralodra, Indramayu, Iman Soleh, menilai, meski PDI-P berkuasa dalam lima tahun terakhir, Golkar tetap menjadi partai terbesar di Indramayu seperti pada pemilu sebelumnya. Apalagi, partai ini berkuasa hampir dua dekade di daerah tersebut.
Mantan Bupati Indramayu asal Golkar adalah almarhum Irianto MS Syafiuddin atau Yance pada 2000-2010 dan dilanjutkan oleh istrinya, Anna Sophanah, pada 2010-2018. ”Kalaupun (kursinya) menurun, orang-orang tetap berkeyakinan Golkar sebagai partai panutan dan punya legenda,” ucap Iman.