Pilkada Jabar 2024, Nama Pendamping Ono Surono Mengerucut Pekan Depan
Pendamping Ketua DPD PDI-P Jabar Ono Surono untuk Pemilihan Gubernur Jabar 2024 akan ditentukan pekan depan.
CIREBON, KOMPAS — Nama pendamping Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono untuk Pilkada Jabar 2024 bakal mengerucut pekan depan. Ono pun terus membangun komunikasi dengan sejumlah figur dari partai politik.
Ono mengatakan, PDI-P tengah menyusun pasangan calon dan koalisi dalam Pilkada di 27 kabupaten/kota di Jabar serta pemilihan gubernur. ”Untuk gubernur, masih sangat cair. Kami sedang berkomunikasi dengan hampir seluruh partai,” katanya di Cirebon, Jabar, Sabtu (28/7/2024).
Pagi itu, ia menghadiri acara jalan santai yang digelar di Stadion Bima, Cirebon. Selain Ono, hadir pula Ketua DPC PDI-P Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati, Ketua DPC PDI-P Kabupaten Cirebon Imron Rosyadi, serta sejumlah elite partai berlambang banteng dengan moncong putih tersebut.
Kami sedang komunikasi dengan hampir seluruh partai.
Ia menuturkan, hingga kini terdapat beberapa nama pendamping Ono yang mencuat ke publik. ”Ada yang memasangkan saya dengan RK (Ridwan Kamil). Ada yang memasangkan saya dengan Demul (Dedi Mulyadi). Ada juga yang memasangkan dengan Ahmad Syaikhu,” katanya.
Ridwan atau Kang Emil merupakan mantan Gubernur Jabar yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Adapun Dedi adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, sedangkan Syaikhu merupakan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Selain mereka, nama Haru Suandharu dari PKS dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga mencuat sebagai pendamping Ono. Munculnya sejumlah nama itu, katanya, untuk melihat respons publik. Apalagi, parpol lainnya juga bersiap menghadapi pilkada.
Saat ini, katanya, DPP PDI-P pun tengah menjalin komunikasi dengan DPP Partai Golkar dan DPP Partai Gerindra untuk menentukan pendampingnya pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jabar. ”Mudah-mudahan minggu depan ada pengerucutan (nama), ya,” ucapnya.
Setelah menerima nama pendamping dan partai koalisinya, ia akan menggelar konsolidasi yang lebih besar, termasuk dengan parpol lainnya. ”Kita berharap konsolidasi sudah mulai dilakukan untuk pilkada ini,” ucap Ono, yang terpilih menjadi anggota DPRD Jabar periode 2024-2029.
Terlebih lagi, PDI-P harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengejar kursi gubernur atau wakil gubernur. Syarat mengusung calon gubernur Jabar adalah minimal memiliki 20 persen kursi DPRD atau 24 kursi dari 120 kursi di DPRD Jabar. Sementara PDI-P punya 17 kursi.
Baca juga: Ono Surono Calon Tunggal, PDI-P Incar Kemenangan Perdana Pilgub Jabar
Meski demikian, baik Golkar, Gerindra, maupun PAN juga tak bisa mengajukan calon gubernur Jabar secara mandiri. Berdasarkan hasil Pemilu 2024, Gerindra mendapatkan 20 kursi, Golkar 19 kursi, serta PKS 19 kursi.
Fitria mengatakan, kader PDI-P di Kota Cirebon siap memenangkan Ono yang menjadi calon tunggal PDI-P dalam Pilkada Jabar 2024. Apalagi, Ono sudah dikenal oleh warga Cirebon dan Indramayu. Pada Pileg lalu 2024, Ono meraih suara tertinggi di daerah itu, yakni 152.373 suara.
Ia mengklaim, figur gubernur dari daerah pantura Cirebon dan Indramayu, seperti Ono, sangat dibutuhkan. Apalagi, pembangunan antara pantura dan daerah lain di Jabar belum merata. ”Dengan adanya Pak Ono, pemerataan di wilayah pantura akan bisa maksimal,” ungkap Fitria.
Akan tetapi, sejumlah survei menunjukkan, nama Ono masih berada di peringkat bawah untuk Pilkada Jabar. Survei Kompas pada Juni lalu, misalnya, mencatat potensi keterpilihan calon gubernur terbesar adalah Kang Emil dengan 48 persen lalu diikuti Dedi Mulyadi dengan 26,4 persen.
Ada pula politisi Demokrat, Dede Yusuf (11,2 persen); Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jabar Desy Ratnasari (7 persen); Ahmad Syaikhu (5,4 persen); mantan Wali Kota Bogor yang juga politisi PAN, Bima Arya (3,8 persen); dan Ono Surono dengan hanya 2,6 persen (Kompas, 17/7/2024).
Hadi Kusmanto, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon, menilai, elektabilitas Ono sebagai calon gubernur memang masih jauh di bawah Kang Emil dan Dedi Mulyadi. ”Tapi, untuk Jabar 2 (calon wagub), Kang Ono ini ada peluang besar. Sebab, dia bisa menggaet banyak suara di pantura,” ujarnya.
Baca juga: Ono Surono Calon Tunggal, PDI-P Incar Kemenangan Perdana Pilgub Jabar