Usung Mahyeldi-Vasco, PKS-Gerindra Berkoalisi pada Pilgub Sumbar
Meski berbeda kubu saat pilpres, PKS dan Gerindra berkoalisi mengusung pasangan Mahyeldi-Vasco di Pilgub Sumbar.
PADANG, KOMPAS — Partai Keadilan Sejahtera atau PKS dan Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra berkoalisi mengusung pasangan Mahyeldi-Vasco Ruseimy dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Barat tahun 2024. Dua partai politik itu membuka ruang bagi partai lain untuk ikut mengusung pasangan tersebut.
Keputusan mengusung pasangan Mahyeldi-Vasco disampaikan melalui surat keputusan (SK) atau rekomendasi partai masing-masing. Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS mengeluarkan SK Nomor 628.3.C-1/SKEP/DPP-PKS/2024 bertanggal 4 Juli 2024.
Adapun Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra mengeluarkan surat rekomendasi Nomor 07-1005/Rekom/DPP-Gerindra/2024 bertanggal 11 Juli 2024. Mahyeldi merupakan Gubernur Sumbar periode 2021-2024 sekaligus Ketua DPW PKS Sumbar, sedangkan Vasco merupakan kader Partai Gerindra.
Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Sumbar Rahmat Saleh, Jumat (12/7/2024), membenarkan terbitnya SK tersebut. Ia menyebut, PKS dan Gerindra sudah memutuskan untuk mengusung pasangan Mahyeldi-Vasco sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar pada pilgub mendatang.
”DPP PKS memutuskan Mahyeldi-Vasco untuk berpasangan di Pilkada Sumatera Barat,” kata Rahmat.
Baca juga: Hasil Pemilu 2024 dan Wilayah Persaingan Gerindra dengan PDI-P di Pilgub Lampung
Rahmat menjelaskan, pemilihan Vasco untuk mendampingi Mahyeldi melewati proses panjang. Selain Vasco, DPW PKS Sumbar juga mengajukan tiga nama lain ke DPP PKS untuk mendampingi sang gubernur petahana.
Ketiga nama tersebut adalah Audy Joinaldy, petahana Wakil Gubernur Sumbar sekaligus kader Partai Persatuan Pembangunan; Fadly Amran, Wali Kota Padang Panjang periode 2018-2023 sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sumbar; serta Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Bupati Dharmasraya periode 2016-2021 dan 2021-2024 sekaligus kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Baca juga: Airlangga Tawari Kaesang Maju Jadi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta
Menurut Rahmat, nama-nama tersebut sudah digali kesiapannya, baik dari segi partai politik, visi misi untuk memimpin Sumbar, pertimbangan kebutuhan Sumbar pada masa depan, maupun kecocokan dengan calon gubernur. ”Dari semua rangkaian itu, mungkin DPP menilai bahwa Vasco lebih siap untuk itu,” ujarnya.
Rahmat menambahkan, ada sejumlah pertimbangan PKS berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pilgub Sumbar. Salah satunya adalah peluang menang yang dinilai besar. Pada Pemilu 2024, perolehan suara kedua partai itu di Sumbar berada pada posisi teratas.
Sementara itu, perolehan suara calon presiden yang diusung Geridra, Prabowo Subianto, di Sumbar pada Pemilu 2024 berada di peringkat kedua setelah calon presiden yang diusung PKS, Anies Baswedan. Dari sisi perolehan suara partai di Sumbar, Partai Gerindra juga berada pada peringkat kedua setelah PKS.
”Dengan kekuatan itu, kami menganalisis bahwa dengan bergabungnya PKS-Gerindra, itu lebih berpeluang untuk menang dalam Pilgub Sumbar,” kata Rahmat.
Baca juga: MK Diminta Buka Peluang Bakal Calon Perseorangan Baru untuk Mendaftar
Dia menambahkan, kedua partai belum akan mendeklarasikan pasangan Mahyeldi-Vasco dalam waktu dekat. Sebab, Mahyeldi harus fokus memimpin Sumbar hingga masa jabatannya sebagai gubernur berakhir.
”Nanti setelah masanya untuk proses tahapan pilkada, mulai dari pendaftaran, kampanye, baru nanti kandidat kami minta untuk kampanye. Untuk sekarang, kami masih handle di struktur partai untuk kegiatan-kegiatan politik,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Sumbar Andre Rosiade membenarkan, Gerindra dan PKS sudah menetapkan pasangan Mahyeldi-Vasco untuk maju di Pilgub Sumbar pada 27 November 2024. ”Saat ini kami juga berkomunikasi dengan parpol-parpol yang lain,” ujarnya.
Dengan koalisi ini, pasangan Mahyeldi-Vasco sudah memenuhi syarat untuk mendaftar sebagai calon gubernur-wakil gubernur Sumbar. Mereka mengantongi jumlah dukungan sebanyak 20 kursi DPRD Sumbar, yaitu PKS 10 kursi dan Partai Gerindra 10 kursi. Adapun batas minimal untuk bisa mendaftar adalah 13 kursi DPRD Sumbar.
Koalisi PKS dan Partai Gerindra dalam Pilgub Sumbar bukan hal baru. Meskipun berbeda kubu pada Pilpres 2024, kedua partai punya riwayat baik dalam koalisi. Pada Pilgub Sumbar 2015, kedua partai mengusung pasangan Irwan Prayitno (PKS)-Nasrul Abit (Partai Gerindra) dan berhasil menang.
Dengan kekuatan itu, kami menganalisis bahwa dengan bergabungnya PKS-Gerindra, itu lebih berpeluang untuk menang dalam Pilgub Sumbar.