PKS-Gerindra Berkoalisi di Pilgub Sumbar, Sinyal PKS Gabung dalam Pemerintahan Prabowo?
Pengamat politik menilai, koalisi di Sumbar bisa jadi upaya mengajak PKS bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerakan Indonesia Raya memutuskan berkoalisi mengusung pasangan Mahyeldi-Vasco Ruseimy dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Barat 2024. Pengamat politik menilai, koalisi itu bisa jadi merupakan bagian dari upaya mengajak PKS bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas, Padang, Asrinaldi, Jumat (12/7/2024), mengatakan, isu koalisi PKS-Gerindra yang mengusung Mahyeldi-Vasco santer terdengar akhir-akhir ini. Walakin, ia mengaku tidak tahu apa pertimbangan PKS memilih Vasco sebagai pendamping gubernur petahana.
Seperti diketahui, Mahyeldi merupakan Gubernur Sumbar periode 2021-2024 sekaligus Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Sumbar, sedangkan Vasco merupakan kader Partai Gerindra.
Jika patokannya tokoh muda, Asrinaldi menyebut, Wakil Gubernur Sumbar saat ini, Audy Joinaldy, juga berusia muda. Hubungan antara Mahyeldi dan Audy yang merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan pun baik-baik saja. ”Tentu ada hal lain yang bersifat politis, menurut saya, kenapa PKS harus meminta dukungan ke Gerindra,” katanya.
Dari sisi jumlah kursi di DPRD Sumbar, kata Asrinaldi, gabungan kursi PKS dan PPP juga cukup untuk mendaftar Pilgub Sumbar. Namun, pasangan Mahyeldi-Audy ternyata tidak diusung dalam pilgub mendatang.
Ia menambahkan, dalam konteks politik nasional, PKS dan Geridra berada pada koalisi yang berbeda dalam Pemilu Presiden 2024. PKS mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, sedangkan Gerindra mengusung Prabowo-Gibran yang kemudian memenangi kontestasi.
”Mungkin saja dalam konteks politik nasional ini juga bagian dari gambaran upaya komunikasi yang dibangun oleh Gerindra agar PKS bisa bergabung juga dengan pemerintahan. Selama ini, kan, juga digembar-gemborkan untuk bisa bergabung semuanya ke koalisi besar,” katanya.
Menurut dia, pelaksanaan pilkada secara serentak membawa keuntungan bagi soliditas di tingkat nasional. Di tingkat lokal, khususnya Sumbar, koalisi dengan PKS juga penting bagi Gerindra.
Selama ini, kata Asrinaldi, Gerindra merupakan partai yang relatif kuat di Sumbar, tetapi kontribusinya di ranah eksekutif kurang terlihat. Kondisi itu bisa saja berubah ketika Gerindra bergabung dengan PKS dalam Pilgub Sumbar.
”Sekarang betul-betul kita lihat, benar enggak Gerindra ini komitmen dengan perjuangan kepada masyarakat Sumbar. Apalagi komitmen Prabowo setelah terpilih, meskipun dia kalah di Sumbar, tetap akan membangun Sumbar. Di situlah letaknya mungkin posisi Vasco yang dicalonkan itu,” ujarnya.
Tentu ada hal lain yang bersifat politis, menurut saya, kenapa PKS harus meminta dukungan kepada Gerindra.
Sebelumnya, PKS dan Partai Gerindra sepakat berkoalisi mengusung Mahyeldi-Vasco dalam Pilgub Sumbar pada 27 November mendatang. Keputusan itu disampaikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS melalui SK nomor: 628.3.C-1/SKEP/DPP-PKS/2024 bertanggal 4 Juli 2024.
Adapun Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra mengeluarkan surat rekomendasi nomor 07-1005/Rekom/DPP-GERINDRA/2024 bertanggal 11 Juli 2024.
Sekretaris DPW PKS Sumbar Rahmat Saleh mengatakan, ada sejumlah pertimbangan PKS berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pilgub Sumbar. Salah satunya adalah peluang menang yang dinilai besar. Pada Pemilu 2024, perolehan suara kedua partai itu di Sumbar berada pada posisi teratas.
Sementara itu, perolehan suara Prabowo di Sumbar pada Pemilu 2024 berada di peringkat kedua setelah Anies Baswedan. Dari sisi perolehan suara partai di Sumbar, Partai Gerindra juga berada pada peringkat kedua setelah PKS.
”Dengan kekuatan itu, kami menganalisis bahwa dengan bergabungnya PKS-Gerindra, itu lebih berpeluang untuk menang dalam Pilgub Sumbar,” kata Rahmat.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Sumbar Andre Rosiade membenarkan, Gerindra dan PKS sudah menetapkan pasangan Mahyeldi-Vasco untuk maju di Pilgub Sumbar pada 27 November 2024. ”Saat ini kami juga berkomunikasi dengan parpol-parpol yang lain,” ujarnya.
Vasco Ruseimy merupakan mantan caleg Partai Gerindra untuk DPR dari daerah pemilihan Sumbar I pada Pemilu 2024. Sebelum bergabung dengan Gerindra, Vasco pernah jadi caleg termuda dari Partai Golkar pada Pemilu 2009.
Dia juga pernah menjabat Ketua DPP Gerakan Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong, salah satu organisasi underbow Partai Golkar. Vasco juga pernah menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Al Quran dan laboratorium komputer di Kementerian Agama (Kompas, 5/1/2013).