Semarak Pilgub Jatim, Meski Baru Khofifah dan Emil yang Kembali Ingin Maju
Semarak pesta itu belum sejalan dengan jumlah kontestan yang berlaga. Hingga kini, baru ada satu pasangan calon.
Pesta peluncuran pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2024 berlangsung meriah dengan mengusung semangat ”seneng bareng”. Namun, semarak pesta itu belum sejalan dengan jumlah kontestan yang berlaga. Hingga kini, baru satu pasangan calon yang menyatakan secara terbuka.
Ribuan warga Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, Gresik) memadati halaman Grand City Convention and Exhibition, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (4/6/2024) malam. Bahkan, hingga pukul 23.00 WIB, masih banyak warga yang bertahan menunggu acara selesai. Mereka enggan beranjak pulang.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Malam itu, Komisi Pemilihan Umum Jatim menggelar perayaan untuk menandai dimulainya gelaran pesta demokrasi lima tahunan, yakni pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim 2024. Pada saat bersamaan juga dilangsungkan hajatan politik lima tahunan yang digelar di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Hajatan yang diperuntukkan bagi masyarakat Jawa Timur ini dimeriahkan oleh penampilan seni tradisional reog Ponorogo dan barongsai. Selain itu, ada penampilan penyanyi Happy Asmara dan Gilda Sahid yang menghibur dengan suara merdu mereka.
Baca juga: Pilkada Serentak 2024 Diyakini Bakal Jadi Lokomotif Ekonomi Jatim
Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi mengatakan, Jatim memecahkan rekor nasional sebagai provinsi yang menggelar pemilihan kepala daerah terbanyak pada 2024. Ada 39 pemilihan yang pencoblosannya bakal berlangsung serentak pada 27 November 2024.
”Oleh karena itulah, kami ingin mengajak masyarakat menyambut pemilihan kepala daerah dengan sukacita, penuh kegembiraan. Pilgub Jatim senengbareng,” ujar Aang, Rabu (5/6/2024).
Menurut Aang, tagline ”senengbareng”sengaja dipilih untuk mengajak masyarakat bersenang-senang secara bersama-sama. Pesta demokrasi lima tahunan harus disambut dengan sukacita, dengan cara berpartisipasi dalam pemilihan, sehingga mampu menghasilkan pemimpin yang merepresentasikan keinginan masyarakat.
Oleh karena itulah, di tengah kemeriahan peluncuran Pilgub dan Pilkada Jatim, KPU Jatim memberikan informasi kepada warga yang hadir tentang tahapan Pilkada 2024. Tujuannya, semua warga menggunakan hak pilihnya dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Anggota KPU Jatim Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat, Nur Salam, menambahkan, antusiasme masyarakat yang tinggi pada malam peluncuran Pilkada Jatim 2024 diharapkan menjadi penanda baik untuk gelaran pemilihan yang akan berlangsung di semua kabupaten dan kota di Jatim itu.
Baca juga: Pilkada Serentak 2024: Sejarah Pemilihan Gubernur Jawa Timur
”Ini (antusiasme masyarakat) permulaan yang baik. Semoga berbanding lurus dengan partisipasi masyarakat dalam pilkada serentak 2024,” kata Salam.
Anggota KPU Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, August Mellaz, yang hadir dalam acara peluncuran Pilkada Jatim 2024 mengatakan, tahapan pemilihan, baik bupati/wali kota maupun gubernur, biasanya diwarnai dengan eskalasi politik yang tinggi dan penuh dinamika. Namun, KPU Jatim mampu mengemas tahapan pemilu kali ini dengan meriah.
August mengingatkan, kesuksesan pelaksanaan pemilihan memerlukan keterlibatan semua pihak, tidak hanya penyelenggara dan masyarakat. Oleh karena itu, dia meminta KPU Jatim membangun komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim, pemerintah kabupaten dan kota, kepolisian, juga TNI.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan, cara memulai tahapan pemilihan gubernur dan wagub Jatim ini berbeda dan keren. Alasannya, pesta demokrasi betul-betul menjadi pestanya masyarakat, pestanya rakyat. Seneng bareng diharapkan bisa terwujud.
”Mudah-mudahan dengan diawali tahapan pertama yang membuat senang masyarakat, maka proses semuanya berjalan dengan baik, damai, aman, dan tidak ada persoalan,” ucap Adhy.
Ia mengajak semua pihak ikut serta menyukseskan pilkada serentak tahun ini di Jatim, mulai dari pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, juga wali kota dan wakil wali kota. Kesuksesan pilkada mencerminkan kualitas demokrasi di Jatim.
Untuk itu, lanjutnya, semua pihak harus ikut berperan dan menaati aturan yang berlaku, mulai dari KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), sampai dengan partai politik dan kontestan. Ia meminta agar semua tahapan dilakukan dengan jujur, adil, transparan, dan akuntabel agar tidak ada gejolak.
Adhy juga meminta agar masyarakat yang mempunyai hak pilih dijaga, tidak diintimidasi, serta dijamin kebebasannya. Adapun aparatur negara, baik itu aparatur sipil negara (ASN), TNI, maupun Polri, harus ikut memperkuat sinergi dalam menyukseskan setiap tahapan pemilu.
Hingga saat ini baru Khofifah Indar Parawansa yang menyatakan diri secara terbuka mencalonkan sebagai Gubernur Jatim periode 2024-2029. Mantan Gubernur Jatim 2019-2024 itu berpasangan kembali dengan mantan wakilnya, yakni Emil Elestianto Dardak.
”Semua aparatur negara harus menjunjung tinggi netralitas, harus netral,” ujar mantan Sekretaris Daerah Jatim ini.
Menurut dia, upaya menyukseskan pilkada serentak di Jatim 2024 bisa dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya, mengantisipasi potensi gangguan, menaati semua aturan, dan mempercepat pencairan pendanaan pilkada. Selain itu juga menghindari politisasi birokrasi, mobilisasi isu SARA dan intimidasi di ruang publik, serta tidak menyebarkan ujaran kebencian, hoaks, ataupun kampanye hitam.
”Setiap pelanggaran pilkada harus ditindak tegas, dan ketika terjadi sengketa hasil pilkada serentak, semua pihak harus menggunakan jalur hukum untuk menyelesaikannya,” ucap Adhy.
Pemprov Jatim telah mengalokasikan anggaran pada pelaksanaan pilgub dan pilkada serentak tahun 2024 di Jatim sebesar Rp1,08 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk KPU Jatim Rp 845 miliar, Bawaslu Jatim Rp 111,35 miliar, Polda Jatim Rp 110 miliar, dan Kodam V/Brawijaya Rp 20 miliar.
”Dana tersebut sudah dicairkan pada tahun 2023 sebesar Rp 600 miliar atau sekitar 40 persen. Sisanya dicairkan tahun ini dan sekarang sedang diproses,” katanya.
Pemprov Jatim mendorong bupati dan wali kota di 38 daerah untuk segera mempercepat pencairan pendanaan pilkada serentak 2024 di wilayah masing-masing. Selain itu, pemda diminta memberikan bantuan yang dibutuhkan penyelenggara dan aparat pengamanan agar pilkada berjalan lancar.
”Mari kita jaga semuanya, semua kondusif, dan akhirnya kita mendapatkan kepala daerah yang betul-betul yang diinginkan masyarakat,” ujar Adhy.
Baru Khofifah-Emil
Sementara itu, terkait dengan kontestan atau calon kepala daerah yang akan berlaga, hingga saat ini baru Khofifah Indar Parawansa yang menyatakan diri secara terbuka mencalonkan sebagai Gubernur Jatim periode 2024-2029. Mantan Gubernur Jatim 2019-2024 itu berpasangan kembali dengan mantan wakilnya, yakni Emil Elestianto Dardak.
Hingga saat ini, pasangan Khofifah dan Emil telah mendapatkan rekomendasi resmi dari Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, serta Partai Solidaritas Indonesia untuk maju dalam Pilgub Jatim 2024. Partai Gerindra sudah memberikan rekomendasi resmi mengusung Khofifah, tetapi belum memberikan rekomendasi resmi untuk calon wakil gubernurnya.
Pada saat bersamaan, pasangan Khofifah dan Emil sudah mendapatkan surat dukungan dari Partai Perindo dan surat usulan rekomendasi dari DPW Partai Persatuan Pembangunan Jatim. Selain Khofifah, hingga saat ini belum muncul figur calon gubernur Jatim yang sudah mendapatkan dukungan partai politik secara resmi. Artinya, panggung kontestan calon gubernur di ”Bumi Majapahit” masih sepi.
Semoga kemeriahan pesta Peluncuran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2024 segera memantik partai politik untuk mengusung kontestan calon kepala daerah. Dengan demikian, pesta demokrasi benar-benar menyenangkan dengan banyak pilihan calon.
Baca juga: Peluncuran Pemilihan Gubernur-dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024