Tiga Petani Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Tanggamus, Satu Masih Hilang
Empat petani di Kabupaten Tanggamus, Lampung, tertimbun tanah longsor di area perkebunan kopi.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Empat petani di Kabupaten Tanggamus, Lampung, tertimbun tanah longsor di area perkebunan. Tiga orang ditemukan tewas, sementara satu petani masih hilang.
Ketiga korban ditemukan tewas pada Minggu (26/5/2024). Satu korban bernama Bisdiansyah ditemukan tewas tertimbun tanah longsor di Pekon Air Bakoman, Kecamatan Pulau Panggung. Sementara dua korban lainnya, yakni Dafik Iswanto (29) dan Sopiyan (54), ditemukan tewas tertimbun tanah longsor di Pekon Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan.
Adapun warga yang masih dicari adalah Sariyadi (38), yang diduga masih tertimbun longsoran di Pekon Datar Lebuay. ”Upaya pencarian hingga kemarin sore masih nihil dan belum terlihat tanda-tanda keberadaan korban. Pencarian masih dilanjutkan,” kata Komandan Tim Rescue Basarnas Lampung Heri Ansoni saat dihubungi dari Bandar Lampung, Senin (27/5/2024).
Menurut Heri, Basarnas Lampung awalnya menerima laporan adanya warga yang hilang di area perkebunan di dua titik berbeda, yakni di Kecamatan Air Naningan dan Kecamatan Pulau Panggung, Sabtu (25/5/2024). Tim penyelamat pun diterjunkan ke lokasi untuk mencari korban.
Di sekitar lokasi, petugas menemukan sisa makanan dan barang yang diduga milik korban di sebuah gubuk. Tak jauh dari situ, terdapat longsoran tanah di area perkebunan yang konturnya berbukit. Tim kemudian mencari di sekitar lokasi.
Korban pertama yang ditemukan adalah Bisdiansyah, Minggu, sekitar pukul 14.30. Jasad korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Srimenganten. Adapun Jasad Dafik dan Sopiyan, yang merupakan anak dan ayah, ditemukan beberapa jam setelahnya.
Sementara itu, hujan deras yang terjadi sejak dua hari terakhir juga memicu banjir di Kabupaten Pesawaran. Akibatnya, dua jembatan di Desa Banjaran, Kecamatan Padang Cermin, dan Desa Sukajaya Punduh, Kecamatan Marga Punduh, putus. Selain itu, satu rumah milik warga Desa Sukajaya juga hanyut terseret banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesawaran Sopyan Ahani mengatakan, petugas telah meninjau lokasi banjir dan memberikan bantuan untuk warga yang terdampak. Selain makanan dan obat-obatan, tim reaksi cepat BPBD Pesawaran juga membuka posko kesehatan untuk melayani masyarakat.
Wilayah Lampung diprediksi akan mengalami kondisi kemarau basah karena dipengaruhi fase La Nina. Meski saat ini wilayah Lampung telah memasuki musim kemarau, hujan deras diprediksi masih bisa terjadi.
Ia mengatakan, banjir yang terjadi di Kecamatan Padang Cermin dan Marga Punduh dipicu oleh meluapnya tiga sungai, yakni Sungai Way Punduh, Way Gayau, dan Way Serdang. Warga diminta tetap waspada saat hujan deras mengguyur wilayah itu lebih dari empat jam.
Kepala Stasiun Klimatologi Lampung Indra Purna menerangkan, tahun ini, wilayah Lampung diprediksi akan mengalami kondisi kemarau basah karena dipengaruhi fase La Nina. Meski saat ini wilayah Lampung telah memasuki musim kemarau, hujan deras diprediksi masih bisa terjadi.
Dalam tiga bulan ke depan, BMKG memprediksi hujan masih akan mengguyur sebagian wilayah Lampung dengan intensitas 50-300 mm/bulan. Pada Juni 2024, wilayah yang akan diguyur hujan di kisaran 201-300 mm, antara lain, Mesuji, Tulang Bawang, Lampung Barat, Lampung Utara, dan Tanggamus.