Distribusi Logistik Pemilu di Malang Terkendala Hujan dan Gelombang Tinggi
Distribusi logistik Pemilu 2024 di Kota Malang ditargetkan tuntas pada Senin (12/2/2024). Cuaca jadi kendala.
MALANG, KOMPAS — Distribusi logistik Pemilihan Umum 2024 dilaksanakan di seluruh kelurahan di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (12/2/2024). Faktor cuaca menjadi salah satu kendala distribusi logistik tersebut. Hingga Senin tengah hari, distribusi logistik masih terus dilakukan.
”Distribusi logistik kendalanya adalah hujan deras yang bisa merusak logistik pemilu. Beberapa waktu lalu distribusi logistik dari gudang KPU ke kecamatan bertepatan dengan hujan deras. Itu menyebabkan 15 kotak logistik yang bukan surat suara terkena air dan rusak. Itu sebabnya kami rekomendasikan untuk diganti oleh gudang,” kata Irfan, petugas Panitia Pengawas Kelurahan Sawojajar di kantor Kecamatan Kedungkandang, Senin.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca juga: Pemilu Jurdil, Ekonomi Stabil
Kendala cuaca dibenarkan oleh Ketua KPU Kota Malang Aminah Asminingtyas. Jika hujan deras, ia tidak bisa memaksakan distribusi logistik dilakukan. ”Jika hujan deras, kami memilih untuk berteduh dahulu karena khawatir akan merusak logistik. Apalagi, saat ini sudah dekat dengan waktu pemilihan sehingga tidak boleh ada kesalahan. Semoga saja hari ini lancar sehingga seluruh logistik sudah sampai di kelurahan,” kata Aminah. Daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Malang sebanyak 651.758 pemilih.
Adapun kendala cuaca juga dialami oleh KPU Kabupaten Probolinggo dalam mendistribusikan logistik ke Pulau Gili Ketapang. Pulau Gili Ketapang adalah pulau di wilayah Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Namun, untuk ke sana, pengunjung harus menyeberangi Laut Jawa dengan melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo.
Distribusi logistik dilakukan pada Senin. Namun, kendala gelombang tinggi menyebabkan distribusi molor. Jadwal distribusi sedianya mulai pukul 07.00 WIB. Namun hingga pukul 09.00, kapal pengangkut logistik belum juga berangkat karena masih menunggu gelombang laut lebih landai.
”Di Kabupaten Probolinggo, yang paling susah distribusi logistik ke Pulau Gili. Sebab, butuh pengamanan ekstra dan memastikan gelombang air tidak tinggi agar kami bisa menyeberang. Itu sebabnya, kami menyikapinya dengan berusaha berangkat pagi. Jika gelombang masih tinggi, kami akan menunggu hingga gelombang landai,” kata Lukman Hakim, Ketua KPU Kabupaten Probolinggo sekaligus Divisi Keuangan, Umum, dan Logistik KPU Kabupaten Probolinggo.
Menurut Lukman, DPT di Pulau Gili sebanyak 6.000-an DPT dan akan memilih di 23 TPS. Total DPT di Kabupaten Probolinggo sebanyak 878.770 pemilih.
Kendala gelombang tinggi menyebabkan distribusi molor.
Selain Pulau Gili, lokasi pegunungan juga membuat petugas bekerja keras. Beberapa lokasi pegunungan itu, misalnya, di Kecamatan Sukapura, Sumber, Tiris, dan Krucil. ”Itu wilayah tersulit, terjauh, dan terluar. Distribusi sudah dilakukan mulai dua hari lalu. Kendalanya adalah hujan. Jadi ketika proses memasukkan kotak suara ke truk tidak masalah. Yang jadi masalah adalah saat penurunan logistik di kecamatan. Jika hujan, kami harus menunggu terlebih dahulu,” kata Lukman.
Proses menunggu hujan reda itulah yang membuat distribusi logistik menjadi lama.
Baca juga:Uskup Malang Ajak Umat Tidak Golput di Pemilu 2024