Tambahan Bansos Beras di Jatim Telah Jangkau 1 Juta Keluarga
Percepatan distribusi tambahan bantuan sosial di masa PPKM terus dilakukan. Dalam kurun waktu sepuluh hari, tambahan bansos terdistribusi telah mencapai 31 persen dari target 3,2 juta keluarga penerima manfaat di Jatim.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Percepatan distribusi tambahan bantuan sosial (bansos) pada masa penerapan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM di Jawa Timur terus dilakukan. Dalam kurun waktu sepuluh hari, tambahan bansos telah terdistribusi untuk 1 juta keluarga.
Perum Bulog Kantor Wilayah Jatim mendistribusikan tambahan bansos pada masa PPKM berupa beras 10 kilogram sejak pertengahan Juli lalu menyusul penyerahan data keluarga penerima manfaat (KPM) dari Kementerian Sosial. Pendistribusian bansos dilakukan serentak di 38 kabupaten/kota di Jatim melalui 12 kantor cabang bulog.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jatim Khozin mengatakan, hingga Rabu (28/7/2021), pihaknya mencatat sebanyak 1 juta KPM telah menerima bansos tambahan tersebut. Jumlah bansos yang terdistribusi ini mencapai 31 persen dari total target sebanyak 3,2 juta KPM di Jatim.
”Upaya percepatan penyaluran tambahan bansos PPKM terus dilakukan dengan memperkuat sinergi dari semua pihak. Dengan terdistribusi secepatnya, masyarakat dapat langsung merasakan manfaatnya,” ujar Khozin.
Jumlah penerima manfaat di Jatim berdasarkan data Kemensos mencapai 3.198.864 keluarga. Tambahan bantuan ini menyasar KPM penerima bansos tunai dan KPM penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Tujuannya, mempertebal jaring pengaman sosial pada masa pandemi Covid-19.
Selain mempercepat penyaluran, Bulog juga memastikan beras bantuan yang didistribusikan berkualitas baik dan terjaga kuantitas serta kualitasnya sampai kepada keluarga penerima manfaat. Oleh karena itu, telah dibentuk tim monitoring dan evaluasi yang mengawasi pelaksanaan di lapangan.
Kepala Seksi Sekretariat Umum dan Humas Bulog Kanwil Jatim Riski Setia Bhakti menambahkan, data 1 juta KPM yang telah menerima tambahan bansos beras itu tersebar di beberapa daerah, seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Selain di perkotaan, bantuan juga sudah menjangkau daerah perdesaan, seperti Kabupaten Jombang, Madiun, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, dan Jember.
Bansos swasta
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mulai menyalurkan bantuan sosial yang berasal dari bantuan pihak swasta kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Salah satunya bansos dari Yayasan Buddha Tzu Chi dan Pengusaha Peduli Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bantuan sosial itu berupa bahan pokok sebanyak 5.000 paket. Agar pendistribusiannya merata dan tepat sasaran, pembagian dilakukan oleh aparat Babinsa TNI dan Bhabinkamtibmas Polri mulai Rabu pagi. Selain berupa paket kebutuhan pokok, dalam kesempatan itu juga didistribusikan bantuan masker.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali berterima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi membantu masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi. Dia berharap perbuatan baik itu mampu mengilhami atau menginspirasi pihak lain untuk melakukan hal serupa agar semakin banyak masyarakat yang terbantu. ”Saya optimistis, apabila pandemi ini diatasi bersama-sama dengan melibatkan sejumlah pihak, itu akan lebih cepat dan mudah teratasi,” katanya.
Pendistribusian bansos juga dilakukan langsung dari rumah ke rumah untuk mencegah terjadi kerumunan dan penyelewengan.
Sementara itu, Valentino dari Yayasan Buddha Tzu Chi mengatakan, pihaknya menyediakan 25 ton beras yang terbagi dalam kemasan 5 kg. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya pendistribusian bantuan kepada pemda agar merata dan tepat sasaran.
Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, pendistribusian bansos dilakukan oleh aparat Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta berkoordinasi dengan pemerintah desa. Pihaknya sudah melakukan pendataan calon penerima bantuan agar tepat sasaran dan tidak memicu konflik sosial. ”Pendistribusian bansos juga dilakukan langsung dari rumah ke rumah untuk mencegah terjadi kerumunan dan penyelewengan,” ucapnya.
Sebelumnya, warga Sidoarjo juga menerima tambahan bansos berupa beras 10 kg dari Kementerian Sosial dengan jumlah penerima 83.419 KPM. Para penerima ini tersebar di 353 desa dan kelurahan yang berada di 18 kecamatan dengan jumlah KPM yang beragam di tiap desa.
”Mengingat besarnya jumlah penerima dan luasnya area pendistribusian bantuan sosial, masyarakat diharapkan bersabar menunggu giliran. Bantuan pasti akan datang sehingga tidak perlu khawatir,” ujar Ahmad Muhdlor Ali.
Selain tambahan bansos beras, Sidoarjo menyiapkan 100.000 paket bahan pokok untuk warga yang terkonfirmasi Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebanyak 35.000 paket, di antaranya, disalurkan pada tahap pertama mulai akhir pekan lalu. Paket bahan pokok itu berisi antara lain beras 10 kg, minyak goreng 2 liter, gula, dan tepung terigu.
Saat ini, Pemkab Sidoarjo kembali menyiapkan 30.000 paket bansos untuk warga terpapar Covid-19 yang sedang isolasi mandiri. Pemda juga sudah me-refocusing anggaran untuk menyiapkan jaring pengaman sosial bagi warga lainnya yang terdampak pandemi. Penambahan bansos akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kemampuan APBD tahun berjalan.