Asrama putra Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, yang terdampak tragedi bangunan runtuh, tidak boleh digunakan sampai ada rekomendasi teknis keselamatan.

Lokasi kejadian diperiksa, bukti demi bukti dikumpulkan, dan belasan saksi diperiksa.

Pemeriksaan terhadap konstruksi bangunan-bangunan yang diperuntukkan bagi publik akan dilakukan.

Ponpes Al-Khoziny meminta maaf atas insiden runtuhnya gedung yang menyebabkan 67 orang tewas. Bangunan yang masih berdiri di ponpes itu akan dicek kondisinya.

Operasi pencarian pun ditutup setelah sembilan hari berkejaran dengan waktu dan berjibaku di bawah puing-puing reruntuhan.

Runtuhnya bangunan di Ponpes Al-Khoziny memberi pelajaran tentang pentingnya mencegah kegagalan konstruksi. Pembangunan gedung bertingkat harus melibatkan ahli.

Memasuki hari ketujuh pencarian pada Minggu (5/10/2025), Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit menjelaskan operasi pencarian korban ambruknya Ponpes Al-Khoziny.

Masih banyak jenazah dan potongan tubuh korban reruntuhan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang belum teridentifikasi.