Budidaya ubi jalar dikembangkan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dengan membidik pasar ekspor. Pengembangan ubi jalar melibatkan pemerintah daerah, swasta, dan kalangan petani.

Komoditas ubi jalar dan lobak dari Sumut tembus pasar Jepang. Komoditas unggulan selama ini, yakni biji kopi ditingkatkan produktivitasnya untuk menutupi permintaan yang terus meningkat.

Pergeseran pola konsumsi sebagian masyarakat adat di Papua membuat pangan lokal seperti sagu dan ubi jalar mulai ditinggalkan. Jika dibiarkan, kemandirian pangan pun terancam.

Lahan pertanian dan kebiasaan masyarakat mengonsumsi ubi jalar di Kabupaten Jayawijaya, Papua mulai tergantikan dengan beras. Budaya ubi jalar pun dikhawatirkan kian memudar.

Diversifikasi pangan lokal untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras.

Ubi jalar diminati sebagai komoditas ekspor untuk Malaysia dan Singapura. Namun, petani masih kesulitan menjaga kualitas dan memenuhi kuantitas yang diinginkan pasar ekspor itu.

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah, mengolah ubi jalar menjadi bahan pembuat es krim. Pemanfaatan pangan lokal ini meningkatkan nilai tambah ubi jalar sekaligus menyediakan jajanan yang sehat bagi anak-anak.