Tingkat literasi digital yang baik dibutuhkan agar orang mampu berpikir kritis dalam mengelola informasi yang melimpah di era digital saat ini.

Anak-anak semakin terbiasa memiliki dan terpapar gawai di usia yang muda. Hal ini perlu diwaspadai dampaknya terhadap kesehatan mental saat dewasa.

Survei internet APJII 2025 menunjukkan gen Z paling banyak menggunakan AI untuk keperluan belajar. Namun, tingkat literasi AI-nya masih kurang baik.

Penggunaan kecerdasan buatan yang aman dan bertanggung jawab penting bagi siswa, pendidik, dan orangtua. Disediakan pelatihan konsep dasar AI dan literasi digital.

Media mungkin tidak selalu netral, tetapi tetap memiliki peran penting dalam membentuk ketahanan etis masyarakat.

Belum ada AI pun mencontek sudah menjadi masalah. Menulis itu hal yang susah. Pendidikan tinggi dan teknologi belum membekali mahasiswa kemampuan menulis yang baik.

Di era digital, warga menghadapi tsunami informasi. Apalagi, teknologi akal imitasi (AI) makin banyak digunakan. Bagaimana membangun literasi di tengah kondisi ini?

Kecerdasan buatan tak ada gunanya tanpa ada data. Pembangunan ekosistem satu data pendidikan menjadi fondasi utama dalam mendorong kebijakan berdasarkan data.