Renungan-renungan ini penting diresapi, khususnya saat kehidupan bermasyarakat berada dalam turbulensi seperti yang terjadi di Indonesia sekarang.

Mana mungkin tak timbul gejolak sosial. Ia menjadi siklus dari waktu ke waktu.

Ketika kelengahan terjadi, kekuasaan pun bergeser—bukan untuk rakyat, melainkan untuk segelintir yang lihai mengendalikan narasi.

Demokrasi memang bukan sistem yang sempurna. Namun, dengan segala kelemahannya, demokrasi masih jauh lebih baik daripada otoritarianisme.

Puasa mendidik pemimpin suatu sikap ugahari, yang tahu batas dan mengenal kata cukup.

Sikap menekan karena tertekan bisa jadi mewujud sebagai sikap represif, mengekang, kadang menindas dalam beragam bentuk.

Kekuasaan sebagai mandat langit diganti dengan ideologi baru. Setiap negeri memiliki ideologi, tetapi kepercayaan akan ideologi ini pun sekarang bangkrut.

Setiap penguasa yang pasti akan ”lengser keprabon” patut merenungi apa yang telah dia perbuat bagi rakyatnya.