Alkohol jadi penyebab kanker hati, payudara, usus besar, kerongkongan, tenggorokan, mulut, dan laring. Sudah saatnya alkohol diberi label peringatan risiko kanker.

Riset terbaru menunjukkan mekanisme bagaimana makanan ultra-olahan berperan memicu peradangan kronis yang mendorong pertumbuhan sel kanker.

Pola makan tinggi daging merah dan olahan, makanan cepat saji, alkohol, dan minuman manis berperan meningkatkan risiko kanker saluran pencernaan.

Konsumsi daging merah dan olahan dalam jangka panjang merupakan pendorong utama risiko kanker kolorektal pada usia muda.

Satu dari 21 pria dan satu dari 23 perempuan di dunia berisiko mengalami kanker usus besar. Meski pengobatan kanker usus besar terus berkembang, pencegahan dengan deteksi dini jauh lebih baik ketimbang mengobati.

Pencegahan kanker usus besar dan anus atau kolorektal dapat dilakukan sejak dini. Namun, sebagian besar orang kerap mengabaikan gejala awalnya lantaran tidak berpengaruh signifikan terhadap aktivitas sehari-hari.

Banyak faktor risiko kanker kolorektal yang perlu diwaspadai, seperti riwayat keluarga serta kebiasaan diet rendah serat, tetapi tinggi lemak.

Susanti, peneliti kanker dari Universitas Muhammadiyah, bersama timnya menemukan kit diagonstik kanker usus besar. Alat ini bisa untuk mendeteksi mutasi genetik kanker secara dini.