Busana di Met Gala 2025 adalah ekspresi seni yang disulam dengan benang sejarah. Publik merayakan ”black dandyism” yang berasal dari abad ke-18.

Met Gala 2025 digelar dengan mengadaptasi sejarah berpakaian orang kulit hitam yang bermula di abad ke-18; dari perbudakan menjelma menjadi emansipasi yang ”dandy”.

Tren ini membuat orang tidak segan mengenakan setelan jas mencolok atau mantel bulu raksasa. Dipandang pula sebagai reaksi atas cara orang berpakaian kala pandemi.

Pakaian dalam mungkin bukan hal pertama yang terlihat dalam penampilan sehari-hari, tetapi memiliki peran penting dalam menciptakan kenyamanan dan rasa percaya diri. Dengan memilih lingerie yang tepat, setiap wanita dapat tampil lebih rapi dan stylish tanpa mengorbankan kenyamanan.

Selama ini, ibu negara AS kerap dipandang tak banyak berperan dalam pemerintahan. Namun, pilihan busananya biasa diteliti cermat untuk mencari makna tersembunyi.

Wibawa pemimpin dipancarkan dalam setiap lipatan jasnya. Jas menjadi alat pernyataan politik dan diplomasi.

Di beberapa negara, anak muda zaman sekarang mulai banyak menggunakan baju santai saat bekerja di kantor. Tren ini ternyata muncul sebelum pandemi Covid-19.

Koleksi wastra Svarna by Ikat Indonesia ini adalah hasil perjalanan dan ide kreatif desainer Didiet Maulana.