Partai Nasdem: Kader yang Terlibat Bakal Diberi Sanksi
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Partai Nasional Demokrat atau Nasdem akan menunggu hasil investigasi yang dilakukan penyelenggara pemilu terkait kasus surat suara yang tercoblos di Malaysia. Sanksi tegas akan diberikan kepada kader partai yang terbukti terlibat dalam kasus tersebut.
Ketua Komisi Saksi Nasional (KSN) DPP Partai Nasdem I Gusti Putu Artha di Jakarta, Jumat (12/4/2019), mengatakan, Nasdem menyerahkan sepenuhnya investigasi kasus ini kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Penyelenggara Pemilu (KPU).
"Nasdem mendukung penuh penegakan hukum secara cepat demi menjamin martabat penyelenggaraan pemilu dan harga diri Nasdem yang terusik oleh kasus ini," ujar Putu.
Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan temuan surat suara sudah tercoblos di Taman Universiti Sungai Tangkas Bangi 43.000 Kajang, Selangor, Malaysia. Di sana ditemukan sejumlah kantong plastik dan karung yang berisi ribuan surat suara.
Dari surat suara yang ditemukan itu, tercoblos dua nama calon legislatif Nasdem dari daerah pemilihan Jakarta II, Davin Kirana dan Achmad. Adapun, dapil Jakarta II meliputi, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri.
Putu menuturkan, pengurus Nasdem di Malaysia dan KSN Kuala Lumpur juga ikut mengawal kasus tersebut secara total. Sejauh ini, ada sejumlah kejanggalan yang ditemukan, di antaranya penggerebekan dilakukan oleh relawan padahal standar operasional prosedurnya temuan pelanggaran harus dilakukan oleh Bawaslu, aparat, dan saksi pasangan calon dan partai politik.
Kejanggalan juga terjadi karena ada amplop surat suara yang belum dikirim. Padahal, surat suara via pos seharusnya sudah terkirim sejak bulan Maret. Selain itu, surat suara yang dicoblos dan dimasukkan amplop itu juga tanpa identitas dan tanda tangan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN).
Nasdem tak ingin berspekulasi terlalu jauh terkait kasus itu. Namun, jika kelak terbukti ada oknum partainya yang terlibat, maka sanksi tegas pasti akan diberikan.
"Soal kesalahan siapa, kami masih tunggu hasil investigasi untuk menentukan sikap selanjutnya. Apakah kasus ini rekayasa politik unutk menjatuhkan Jokowi (Joko Widodo) dan Nasdem, atau ada oknum partai terlibat, kita tunggu hasil investigasi, termasuk sanksi tegasnya," tutur Putu.