logo Kompas.id
SastraLelucon Musim Hujan
Iklan

Lelucon Musim Hujan

Sekelebat kilat menyilet langit. Uripan bertambah panik. Sekali lagi ia tarik tali kendali lembu itu.

Oleh
A MUTTAQIN
· 7 menit baca
-
WAYAN KUN ADNYANA

-

Pada mulanya adalah lembu. Seekor lembu mogok. Lembu itu milik Uripan. Ia seorang petani militan. Hidup di sebuah dusun di kaki bukit kapur yang dikelilingi sawah dan hutan. Sore itu, ketika seekor perkutut terdengar manggung dan segerombol mendung menggantung, hati Uripan dilanda sedih, demikian sedih, sebab satu dari dua lembu kesayangan yang tengah ia pakai membajak sawah tiba-tiba ambruk ke tanah.

Berkali-kali tali kendali yang melingkari hidung lembu itu ia tarik dengan lembut, tapi si lembu tetap menggelosor di tanah sehingga lembu yang sebelah kanan terpaksa menunduk untuk menjaga keseimbangan. Kedua napas lembu itu ngos-ngosan dan Uripan, si tuan lembu yang budiman itu, tahu betul jika sepasang lembunya sangat kelelahan. Tapi, apa boleh buat. Langit tengah mendung dan hujan akan segera turun. Sepetak sawah—satu-satunya warisan orangtuanya itu—harus segera dibajak dan ditaburi benih padi sebelum hujan berjatuhan.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000