Piala Asia 2023, Siapa Saja Kandidat Kuat Juara?
Perhelatan Piala Asia 2023 menyisakan 16 tim di fase gugur. Siapa saja tim kuat yang layak difavoritkan menjadi juara?
Setelah setiap tim berjibaku di fase grup Piala Asia 2023, tersisa 16 tim yang membuktikan diri layak melaju ke babak gugur.
Tidak seperti dalam fase grup dengan tiap tim mendapat kesempatan bermain tiga kali, mulai babak 16 besar setiap tim bertanding selayaknya untuk hidup dan mati. Kemenangan akan meneruskan langkah ke tahap berikutnya, kekalahan akan memulangkan mereka lebih awal.
Menilai dari catatan statistik yang ditorehkan setiap tim selama tiga pertandingan grup, dapat dilihat sejumlah tim dengan catatan terbaik sehingga membuat mereka layak difavoritkan sebagai juara. Jika melihat dari sisi perolehan poin, maka terdapat tiga tim yang tampil gemilang di fase grup, yakni Irak, Iran, dan Qatar.
Baca juga: Presiden: Ini Sejarah Indonesia Lolos ke 16 Besar
Sapu bersih
Ketiga tim di atas mampu meraih poin maksimal alias memenangi tiga laga di fase grup. Irak menang atas Jepang, Indonesia, dan Vietnam. Sementara Iran mampu menekuk Uni Emirat Arab, Palestina, dan Hong Kong. Berikutnya, tuan rumah Qatar menaklukkan Tajikistan, China, dan Lebanon. Ketiga tim tersebut masing-masing mendulang sembilan poin.
Akan tetapi, memperhitungkan rasio mencetak gol per pertandingan dan selisih antara memasukkan dan kemasukan gol, maka Irak menjadi tim yang paling superior. Dari tiga pertandingan, Irak mampu mencetak delapan gol atau 2,67 gol per pertandingan. Sementara itu, mereka kebobolan empat gol.
Catatan ini membuat Irak menjadi kesebelasan yang mampu mencetak gol terbanyak di fase grup bersama dengan Jepang dan Korea Selatan. Catatan apik Irak ini tak lepas dari performa mumpuni yang ditunjukkan bomber serang mereka, Aymen Hussein. Striker klub Al-Quwa Al-Jawiya yang bermain di Liga Utama Irak tersebut sudah menyarangkan lima gol sejauh ini.
Berikutnya dengan penghitungan yang sama, tim terkuat kedua selama fase grup adalah Iran. Negara yang pernah tiga kali menjuarai Piala Asia ini mampu mencetak tujuh gol atau 2,33 gol per pertandingan dengan kebobolan dua gol. Mehdi Ghayedi dan Mehdi Taremi menjadi dua pemain Iran yang paling produktif dengan masing-masing mencetak dua gol.
Berikutnya, Qatar menjadi tim ketiga terkuat di fase grup. Dari tiga pertandingan, tim tuan rumah mencetak lima gol atau 1,67 gol per pertandingan. Namun, posisi Qatar bisa menjadi sangat kuat jika dipandang dari catatan tidak pernah kebobolan sejauh ini.
Selain itu, Qatar merupakan juara bertahan Piala Asia 2019 dan tuan rumah yang tentu akan mengangkat moral para pemainnya. Belum lagi, tim tuan rumah memiliki pemain lini depan yang tampil impresif, Akram Afif, yang sejauh ini sudah mencetak tiga gol.
Baca juga: Indonesia Kembali Berlatih Menghadapi Babak 16 Besar
Penantang
Tim penantang berikutnya yang layak difavoritkan sebagai kandidat juara adalah Australia dan Arab Saudi. Kedua tim ini tidak pernah kalah, namun mencatatkan sekali hasil seri.
Menariknya, kedua kesebelasan ini memiliki catatan yang identik dalam catatan golnya. Baik Australia maupun Arab Saudi mencetak empat gol atau 1,33 gol per pertandingan. Jumlah kebobolannya pun sama, yakni satu gol.
Selain jumlah gol yang sama, kedua tim ini juga sama-sama memperoleh hasil seri dalam laga ketiga fase grup. Australia ditahan imbang Uzbekistan dengan skor 1-1. Sementara Arab Saudi dipaksa bermain seri tanpa gol melawan Thailand.
Di luar lima tim dengan catatan statistik terbaik di atas, memperhitungkan tradisi, maka Jepang dan Korea Selatan tidak dapat dipandang sebelah mata.
Jepang merupakan tim dengan jumlah juara terbanyak dalam perhelatan Piala Asia sepanjang sejarah, yakni empat kali. Sementara Korea Selatan pernah menjuarai kompetisi sebanyak dua kali dan menjadi pemenang dua sebanyak empat kali.
Baca juga: Piala Asia 2023, Ujian Kemanjuran Program Naturalisasi
Seru
Dalam babak 16 besar, tim-tim kuat favorit juara di atas cenderung diuntungkan karena akan menghadapi lawan yang relatif lebih ringan. Jika melihat prediksi yang dikeluarkan oleh Opta Analyst, semua tim di atas lebih diunggulkan lolos.
Namun, dari hitung-hitungan Opta, Irak malah menjadi tim yang mendapat tantangan terberat, yakni melawan Jordania. Opta memberikan keunggulan 59,5 persen untuk Irak dalam pertandingan tersebut.
Sementara pertandingan paling seru yang akan berlangsung menurut perhitungan Opta adalah Arab Saudi melawan Korea Selatan. Son Heung-min dan kawan-kawan diunggulkan tipis 52,7 persen berbanding 47,3 persen untuk Arab Saudi.
Meskipun dalam pertandingan-pertandingan lain Opta memberikan prediksi yang berat sebelah, bukan berarti pertandingan akan mudah diprediksi pemenangnya. Tim-tim yang tidak diunggulkan bisa bermain lebih tanpa beban sekaligus membawa mental sebagai kuda hitam yang akan memberi kejutan. Dapat disebut di sini tim Asia Tenggara, Thailand dan Indonesia.
Seperti Irak, sejauh ini Thailand menjadi tim yang belum kebobolan sebiji gol pun. Para pemain muda yang sempat diragukan pengalamannya di Piala Asia nyatanya memberi kejutan dengan belum pernah kalah selama fase grup.
Sementara itu, Indonesia dengan peringkat FIFA yang tergolong terendah dibandingkan tim-tim yang lain membuktikan diri mampu lolos ke babak 16 besar untuk pertama kali dalam sejarah keikutsertaannya di Piala Asia.
Tim ”Garuda” juga tidak pernah absen mencetak gol dalam tiga pertandingannya di fase grup. Hal ini membuktikan bahwa tim yang tidak diperhitungkan malah berpotensi membuat kejutan. Meskipun berbicara juara tampak hal yang terlampau muluk, menyulitkan langkah lawan di fase 16 besar bukan hal mustahil.
Dengan demikian, meskipun Irak, Iran, dan Qatar menjadi tim paling favorit untuk juara berdasarkan performa di fase grup, perjuangan mereka mewujudkannya tidak akan mudah. Apalagi jika diperhatikan sejauh ini, setiap kesebelasan cenderung bermain rapat di lini tengah dan disiplin di lini belakang.
Hal ini terbukti hanya ada tiga dari 36 keseluruhan pertandingan fase grup yang berakhir dengan satu tim mampu mencetak empat gol. Selebihnya, pertandingan cenderung berakhir dengan selisih gol antara satu dan dua antartim yang bertanding.
Selain itu, fakta di atas juga menunjukkan bahwa kekuatan tim-tim di Asia yang berlaga kali ini cenderung merata. Dengan demikian, tampaknya tim yang akan keluar sebagai juara dalam perhelatan Piala Asia 2023 ini ditentukan lebih pada kualitas lini tengah dan daya tahan lini belakang tim ketimbang kesuksesan mencetak gol dalam jumlah banyak. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Euforia Berakhir, ”Garuda” Bersiap Hadapi Australia