Pramono-Rano Bertemu Anies di Area CFD, Sinyal Gabung Tim Sukses?
Sebelum memutuskan mengusung Pramono-Rano Karno untuk Pilkada Jakarta, PDI-P sempat mempertimbangkan Anies Baswedan.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak sengaja bertemu dengan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, di lokasi hari bebas kendaraan bermotor di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Minggu (1/9/2024).
Momen pertemuan antara Anies dan Pramono-Rano juga dibagikan melalui akun Instagram Rano Karno. Anies yang mengenakan kaus hitam bertuliskan ”We the People” memberikan jempol kepada pasangan Pramono-Rano yang mengenakan kaus berwarna biru. ”Terima kasih, Pak Anies Baswedan buat jempolnya untuk kami berdua,” tulis Rano Karno dalam unggahan foto tersebut.
Juru bicara Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian, mengatakan, pertemuan antara Anies dan pasangan Pramono-Rano tidak disengaja. Selama tiga pekan terakhir, Anies memang sering berolahraga di kawasan car free day (CFD) untuk menyapa warga Jakarta sekaligus untuk sarapan.
Menurut Angga, tidak ada obrolan khusus dalam pertemuan tersebut. Yang ada hanya sapaan dan interaksi biasa. Ia mengatakan tidak ada komunikasi terkait ajakan untuk menjadi tim sukses Pramono-Rano di Pilkada Jakarta. ”Tidak ada obrolan yang mendalam, hanya menyapa dan interaksi biasa,” kata Angga.
Dalam keterangan tertulis, Anies menyatakan dirinya antusias bertemu warga setiap kali mengikuti CFD di kawasan Sudirman-Thamrin. ”Saya justru yang antusias ketemu dengan warga, jadi, ya, kangen-kangenan saja. Seru sekali. Makanya kalau hari Minggu, dan ada longgar, kami jalan-jalan ke CFD. Kalau enggak cari sarapan, cari kopi,” ucapnya.
Anies enggan menanggapi isu terkait perpolitikan. Dia mengajak untuk menikmati hari Minggu tersebut dengan bersantai. ”Sekarang hari Minggu, kita santai dulu, kita nikmati hari Minggu ini, ya,” katanya.
Dalam wawancara dengan Kompas, di Menara Kompas, Jakarta, Sabtu (31/8/2024), Pramono mengaku tidak tahu apakah Anies akan ikut membantu dalam pemenangannya di Pilkada Jakarta. Namun, jika dibantu, ia sangat berterima kasih kepada Anies. ”Saya enggak tahu. Kalau dibantu Mas Anies, ya, matur nuwun, terima kasih, alhamdulillah,” ujar Pramono.
Pramono mengaku sudah lama mengenal Anies. Sebelum akhirnya PDI Perjuangan memutuskan mengusung dirinya bersama Rano Karno untuk maju di Pilkada Jakarta, Sekretaris Kabinet itu mengaku termasuk orang yang mengharapkan agar PDI-P bisa mencalonkan Anies di Pilkada Jakarta.
”Saya terus terang termasuk yang mengharapkan PDI-P bisa mencalonkan Mas Anies, termasuk sebelum saya berangkat ke KPU Jakarta, saya komunikasi dengan Mas Anies via telepon. Ya, saya memang kenal Mas Anies, kan, sudah lama sekali. Ketika Mas Anies Ketua Senat UGM, saya 10 tahun di atasnya, saya dulu juga Ketua Dewan Mahasiswa ITB,” katanya.
Nama Anies sebelumnya sempat beredar sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Meski meredup akibat terbentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, kans Anies terbuka setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) melonggarkan ambang batas pencalonan. Namun, PDI-P yang disebut-sebut bakal mengusungnya malah mencalonkan Pramono-Rano.
Setelah gagal di Jakarta, PDI-P pun mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang menginginkan Anies maju di Pilkada Jawa Barat. Namun, Anies menolak untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Barat.
Di Pilkada Jakarta, pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur Pramono-Rano menghadapi pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang diusung 15 parpol serta pasangan dari jalur perseorangan, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana.
Setelah ketiga pasangan bakal calon mendaftar di KPU Jakarta pada 28 dan 29 Agustus lalu, mereka telah menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit yang ditunjuk KPU.
Selanjutnya, setelah mereka lolos pemeriksaan kesehatan dan seluruh persyaratan administrasi calon tuntas diverifikasi KPU, para bakal calon akan ditetapkan sebagai peserta Pilkada Jakarta pada 22 September mendatang. Setelah itu memasuki tahap kampanye yang berlangsung pada 25 September 2024 hingga 23 November 2024.
Adapun waktu pemungutan suara pilkada bakal digelar pada 27 November. Tak hanya di Jakarta, waktu pemungutan suara ini juga bakal digelar serentak di semua daerah di Indonesia.