Maju atau Tidak di Pilkada Jabar, Sandiaga Janji Segera Umumkan
Meski terus didorong PKB untuk maju di Pilkada Jabar, Sandiaga Uno masih menanti mempertimbangkan sikap partainya, PPP.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, KURNIA YUNITA RAHAYU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penutupan pendaftaran calon kepala-wakil kepala daerah daerah tinggal beberapa jam lagi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berencana mengumumkan kepastiannya untuk maju atau tidak pada Pilkada Jawa Barat.
Pengusulan Sandiaga sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat (cagub Jabar) sempat terang-redup pada beberapa bulan terakhir. Di hari terakhir pendaftaran calon peserta pilkada, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih menunggu kepastian Sandiaga untuk maju atau tidak di Jabar.
Sandiaga saat ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis (29/8/2024) siang, mengatakan, kepastiannya maju di Pilkada Jabar akan diumumkan dalam beberapa menit atau jam mendatang. Keputusan itu bakal diungkapkan lewat keterangan resmi.
”Dalam beberapa bulan terakhir dan beberapa hari belakang ini yang banyak berkonsultasi, menyampaikan pemikiran dan ini dalam hitungan menit nanti akan segera diputuskan. Nanti saya akan ada memberikan keterangan resmi. Jadi, teman-teman mohon sabar dulu,” ujarnya.
Menurut dia, pembahasan dan lobi-lobi untuk Pilkada Jawa Barat masih berlanjut. Meski terus didorong oleh PKB untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Barat, Sandiaga yang merupakan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga perlu mempertimbangkan sikap partai. Apalagi, kini PPP merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
Parpol anggota KIM sepakat untuk mengusung duet Gerindra dan Golkar, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat. Adapun PPP yang menaungi Sandiaga dikabarkan mendukung kandidat lainnya yang diusung Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie.
Dalam beberapa bulan terakhir dan beberapa hari belakang ini yang banyak berkonsultasi, menyampaikan pemikiran dan ini dalam hitungan menit nanti akan segera diputuskan. Nanti saya akan ada memberikan keterangan resmi jadi teman-teman mohon sabar dulu.
Di sisi lain, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyebut akan mengeluarkan kejutan di Pilkada Jabar dan membuka opsi mengusung calon nonkader. Saat ditanya apakah itu dirinya, Sandiaga mengatakan tak ingin mendahului keputusan yang ada. ”Kami hargai prosesnya nanti saya tidak ingin mendahului,” ucapnya.
Sekretaris Dewan Syura PKB Maman Imanulhaq menuturkan, partainya bisa mengusung pasangan calon sendiri pascaputusan MK. Sandiaga sejak lama direncanakan duet dengan kader PKB, Acep Adang Ruhiat. Namun, kepastiannya masih perlu menunggu Sandiaga.
Karena itu, selain menunggu Sandiaga, PKB juga membuka opsi untuk bergabung dengan koalisi lainnya. ”Sehingga kami akhirnya DPW PKB berkomunikasi dengan PDI-P dan beberapa komunikasi dengan Dedi Mulyadi. Nah, repotnya, Dedi Mulyadi sejak awal sudah mau dengan Golkar untuk memilih bakal calon bupati Sumedang untuk jadi wagubnya (Erwan Setiawan),” tuturnya.
Pada intinya, PKB mengincar posisi strategis dalam pilkada di daerah-daerah, termasuk Jabar. Pertimbangan utama PKB adalah koalisi kuat untuk berlabuh dan besaran peluang menang. Sebab, PKB berkepentingan untuk memperkuat pengaruh di Pemilu 2029.
Secara terpisah, Bendahara Umum PKB Bambang Susanto mengungkapkan sudah lama PKB dan PDI-P sama-sama berkeinginan untuk mengusung pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur Jabar. Keinginan ini bahkan sudah ada sebelum putusan MK melonggarkan ambang batas pencalonan di pilkada.
Dari PKB, menurut dia, sudah diajukan nama Ketua Dewan Syura PKB Jabar Acep Adang Ruhiat. Hal ini sesuai dengan aspirasi dari jajaran pengurus dan kader PKB di Jabar. Acep dipilih karena jejaringnya luas di kalangan pesantren di Jabar ataupun di luar kalangan pesantren. Ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren Cipasung di Tasikmalaya, salah satu pondok pesantren yang punya pengaruh kuat di Jabar. Acep juga masih menjabat sebagai anggota DPR dari PKB saat ini.
Tak hanya Acep, menurut Bambang, jajaran pengurus dan kader PKB dan PDI-P di Jabar pun sudah berkeinginan agar Acep dipasangkan dengan Ketua DPD PDI-P Jabar Ono Surono. Nama anggota DPR dari Fraksi PDI-P ini juga sudah diusulkan untuk maju di Pilkada Jabar ke DPP PDI-P.
”Jadi, kalau komitmen di daerah sudah Ono sebagai cagubnya dan Acep sebagai cawagubnya,” ujarnya.
Persoalannya, hingga pagi ini, PDI-P, menurut Bambang, belum tuntas memutuskan siapa figur yang akan diusung di Pilkada Jabar.
Jika kemudian belum juga ada keputusan, PKB bakal mengajukan pasangan bakal calon sendiri. Raihan suara PKB pada pemilihan anggota DPRD Jabar di Pemilu 2024 memenuhi syarat ambang batas pencalonan sehingga tak ada kendala untuk mengajukan calon sendiri. ”Kami tetap ajukan Acep Adang sebagai cagub untuk cawagubnya kita sedang inventarisir,” ujarnya.
Peluang mengajukan calon sendiri ini pun terbuka jika kemudian figur yang ditawarkan oleh PDI-P tidak menarik bagi PKB. ”Tidak masalah kita ajukan kader sendiri di Jabar,” ucapnya.
Bambang tak menampik masih ada opsi mengusung politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Uno. Namun, hingga pagi ini, belum ada tanda-tanda keberhasilan dari upaya mengajak Sandiaga untuk maju di Jabar.