Anies, Susi, dan Sandiaga Sebelum PDI-P Putuskan Kader Sendiri di Pilkada Jabar
Ada nama Anies, Susi Pudjiastuti, Sandiaga, dan Ono sebelum PDI-P memutuskan mengusung Jeje-Ronal di Pilkada Jabar.
JAKARTA,KOMPAS - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P memutuskan mengusung kader sendiri, yakni Jeje Wiradinata-Ronal Sunandar Surapradja untuk Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat. Sebelum keputusan itu diambil, PDI-P mempertimbangkan sejumlah figur yang diusulkan masyarakat seperti Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti, dan Sandiaga Uno, serta kader PDI-P lainnya, Ono Surono.
Jeje Wiradinata merupakan Bupati Pangandaran, Jabar. Ia sudah menjabat di posisi itu sejak 2016. Sebelumnya, ia sempat menjabat sebagai Wakil Bupati Ciamis, Jabar. Adapun Ronal selama ini dikenal sebagai pesohor. Ia mulai masuk dunia politik pada Pemilu 2024. Ia maju sebagai calon anggota legislatif dari PDI-P untuk daerah pemilihan Jabar XI (Tasikmalaya dan Garut), tetapi tak terpilih. Akhir April lalu, ia sempat mendaftar untuk menjadi calon wali kota/wakil wali kota Bandung dari PDI-P.
Pasangan ini didaftarkan oleh Ketua DPD PDI-P Jabar Ono Surono. Adapun Jeje dan Ronal tidak hadir. Keduanya memastikan pencalonannya oleh PDI-P melalui telepon video.
"Pak Jeje dipilih karena pengalamannya sebagai bupati dan program-programnya dinilai berhasil, sehingga Pak Jeje banyak dikenal sedangkan Pak Ronal karena kepiawaiannya dalam komunikasi dan juga dengan target pemilih muda dan sesuai juga dengan kultur di Jabar," ujar Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto saat diwawancarai di Jakarta, Jumat (30/8/2024) dinihari.
Sebelum memutuskan mengusung pasangan itu, PDI-P sempat mempertimbangkan mengajukan Ono Surono, tetapi partai memilihnya untuk fokus menjadi pimpinan DPRD Jabar di periode 2024-2029. Selain itu, Ono dengan pengalaman dan jejaringnya yang luas di Jabar, ditugaskan untuk mengonsolidasikan kekuatan partai guna memimpin pemenangan Jeje-Ronal.
Tak hanya Ono, menurut Hasto, aspirasi masyarakat lainnya seperti Anies Baswedan, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, sempat ikut dipertimbangkan partai.
"Kemudian ya kita tahu kan suasana kebatinan dari masyarakat Jabar karena emotional bonding di dalam tradisi kultural yang sangat kuat, mereka mengharapkan cagub-cawagub dari Jabar, sehingga diputuskan Jeje dan Ronal," ujarnya.
Anies menolak maju
Secara terpisah, Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Sahrin Hamid mengatakan, Anies menolak tawaran untuk maju di Pilkada Jabar, karena sebelumnya tidak ada permintaan ataupun usulan dari masyarakat dan jajaran pengurus daerah partai agar dirinya menjadi cagub Jabar. Hal ini berbeda kondisinya dengan Pilkada Jakarta di mana banyak aspirasi warga Jakarta, juga jajaran pengurus daerah partai di Jakarta, yang mengusulkannya menjadi cagub Jakarta. "Itu salah satu pertimbangannya. Pertimbangan lain akan disampaikan besok (hari ini-Red)," ujarnya.
Meski demikian, Anies mengapresiasi tawaran yang datang untuk maju di Pilkada Jabar. Sahrin pun meyakinkan relasi Anies dengan PDI-P tidak terkoyak setelah sikap Anies.
Baca juga: Mendapat Tawaran untuk Maju di Pilkada Jabar, Anies Belum Memutuskan
"Kita dengan PDI-P hubungannya sangat bagus. Mas Anies dengan PDI-P begitu mendalam komunikasinya. Intensitas bertemu juga sering, mendiskusikan banyak hal, mendiskusikan pikiran-pikiran Bung Karno, Pancasila, tentang rakyat, tentang politik tata ruang, tentang lingkungan, banyak hal. Bahkan Mas Anies setelah selesai bertemu dengan pimpinan PDI Perjuangan, dihadiahi sekitar 10 buku pikiran-pikiran Bung Karno. Dan harapan kita tentunya kerja sama ini tidak hanya di pilkada," ujar Sahrin.
Sementara itu, Susi Pudjiastuti melalui pesan singkat mengatakan, tidak ada komunikasi apapun dengan PDI-P untuk Pilkada Jabar.
Dinamika PDI-P dan PKB
Sepanjang Kamis (29/8), PDI-P sibuk membahas nama yang akan diusung di Pilkada Jabar. Komunikasi pun sempat dijalin dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pasalnya, kedua partai ini sudah lama ingin bersama-sama mengusung calon untuk Pilkada Jabar.
Kamis siang, Ketua DPD PDI-P Jabar Ono Surono melalui keterangan video menggambarkan suasana pembahasan yang berlangsung di markas “banteng” di Jakarta. Saat itu, ia menjanjikan figur yang akan diusung PDI-P di Jabar, figur kejutan. Namun, ia meminta semua pihak untuk sabar menanti. PDI-P tengah mengkaji secara cermat dan hati-hati. Tak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa tak menutup kemungkinan calon gubernur yang diusung bukan kader PDI-P.
“Bisa saja nanti calon gubernurnya bukan kader PDI-P yang juga bisa saja dipasangkan dengan kader partai lain. Siapa itu? Ya, kita tunggu saja dan mohon doanya,” ucap Ono.
Sebelum pernyataan ini, kabar bahwa PDI-P bakal mengusung Anies sebagai cagub Jabar sudah santer beredar. Anies dikabarkan akan dipasangkan dengan Ono Surono. Ono sendiri sudah lama diusulkan oleh DPD PDI-P Jabar ke DPP PDI-P untuk maju di Pilkada Jabar.
Atas isu yang beredar tersebut, sejumlah elite PDI-P, termasuk Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, sempat merespons dan meminta agar awak media menanti pengumuman dari DPP.
Nama Anies sebelumnya dikabarkan akan diusung PDI-P sebagai cagub Jakarta. Apalagi akhir pekan lalu, Anies sempat menyambangi kantor DPD PDI-P Jakarta. Kemudian pada Senin (26/8/2024) pagi atau sebelum PDI-P mengumumkan bakal calon kepala-wakil kepala daerah untuk pilkada di 40 daerah, kian kuat kabar Anies bakal diumumkan sebagai cagub Jakarta. Pasalnya, sebelum pengumuman, Anies sudah berada di kantor DPP PDI-P. Namun, hingga akhir acara pengumuman, namanya tidak disebut.
PKB inventarisasi nama
Berjarak sekitar 2,5 kilometer dari markas "banteng" di Diponegoro, persisnya di markas PKB di Cikini, Jakarta, sejumlah elite partai tak kalah sibuk membahas nama yang bakal diusung untuk Pilkada Jabar. Komunikasi dengan PDI-P dijalin karena sudah lama ada keinginan berkoalisi di Pilkada Jabar.
PKB pun sebenarnya sudah tidak mempersoalkan Ono Surono yang sebelumnya diusulkan pengurus Jabar PDI-P dan PKB untuk Pilkada Jabar. Ono menjadi cagub dan Ketua Dewan Syura PKB Jabar Acep Adang Ruhiat sebagai wakilnya. Namun, karena nama Ono sebagai cagub belum diputuskan oleh DPP PDI-P, DPP PKB pun menanti keputusan dari PDI-P.
Kita tetap ajukan Acep Adang sebagai cagub, untuk cawagubnya kita sedang inventarisir.
Bersamaan dengan itu, mereka sibuk menginventarisir nama kader PKB atau figur lain yang bisa dipasangkan dengan Acep di Pilkada Jabar. Menurut Bendahara Umum PKB Bambang Susanto, hal itu disiapkan karena jika PDI-P tak kunjung memberikan nama atau figur yang diajukan tidak menarik buat PKB, partai sudah memutuskan akan maju sendiri di Pilkada. ”Kita tetap ajukan Acep Adang sebagai cagub, untuk cawagubnya kita sedang inventarisir,” ujarnya.
Sama seperti PDI-P, raihan suara PKB di pemilihan anggota DPRD Jabar pada Pemilu 2024, memenuhi ambang batas pencalonan, sehingga tak ada persoalan jika maju sendiri.
Baca juga: PKB Tetap Usung Acep Adang di Pilkada Jabar, Nama dari PDI-P Ditunggu
Kamis malam, PKB mengumumkan kadernya sendiri, Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwi Natarina, untuk Pilkada Jabar. Acep Adang Ruhiat saat ini menjabat Ketua Dewan Syura PKB Jabar. Ia juga anggota DPR dari Fraksi PKB selain pengasuh Pondok Pesantren Cipasung di Tasikmalaya. Adapun Gitalis Dwi Natarina sudah lama kader PKB. Ia sempat masuk bursa pencalonan Pemilihan Bupati Garut. Ia juga dikenal sebagai penyanyi dangdut asal Garut, yang tenar usai mengikuti Kontes Dangdut Indonesia (KDI) di salah satu televisi swasta.
"Betul, PKB Jabar usung KH Acep Adang Ruhiyat-Gita KDI sebagai paslon cagub-cawagub Jabar. Jabar perlu pemimpin yang religius, jujur dan merakyat," ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat diwawancarai, Kamis (29/8/2024) malam.
Sebelum itu, PKB sempat mengkaji pula nama politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang kini menjabat Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno. Saat ditemui di kantor DPR, Kamis siang, Sandiaga sempat menyatakan masih belum memutuskan soal tawaran yang masuk agar dia maju di Pilkada Jabar. Namun, Kamis sore, Sandiaga menutup pintu maju di Jabar.
”Terima kasih kepada teman-teman dari berbagai aspirasi yang mengajak kami berpartisipasi dalam kontestasi Pilkada 2024 di Jawa Barat. Saya merasa itu sebuah kehormatan besar sekali secara pribadi untuk tawaran itu. Pastinya terharu dengan pemikiran teman-teman. Namun, setelah mempertimbangkan secara saksama, merenungkan perjalanan politik kami, diskusi bersama keluarga, di ujungnya saya istikharah, dan jawabannya, saya menyampaikan untuk saat ini mengucapkan selamat berkompetisi kepada sahabat-sahabat saya di Jabar,” ucapnya melalui keterangan tertulis.
Baca juga: Setelah Pertimbangan Mendalam, Sandiaga Tutup Pintu Maju di Pilkada Jabar
Pasangan Jeje-Ronal serta Acep-Gita KDI akan melawan pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan serta Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie di Pilkada Jabar. Kedua pasangan tersebut telah lebih dulu mendaftar ke KPU Jabar.
Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan diusung oleh parpol dalam Koalisi Indonesia Maju, koalisi parpol pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, antara lain Partai Gerindra dan Golkar. Kemudian, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu-putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Habibie, diusung oleh PKS dan Nasdem.