”Kartu” Sandiaga Uno Diusung PKB di Pilkada Jabar Kembali Hidup
Sandiaga Uno disebut masih bimbang saat ditawari untuk maju di Pilkada Jabar oleh pengurus PKB.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, KURNIA YUNITA RAHAYU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sehari menjelang ditutupnya pendaftaran calon di pemilihan kepala daerah atau pilkada, Partai Kebangkitan Bangsa kembali membuka kemungkinan mengusung Sandiaga Salahuddin Uno untuk maju di Pilkada Jawa Barat. Upaya melobi Sandiaga agar mau maju di Pilkada Jabar tengah diintensifkan oleh elite partai tersebut.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (28/8/2024), mengatakan, partainya bisa mengusung sendiri pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur untuk Pilkada Jabar. Oleh karena itu, terbuka kemungkinan, PKB akan menghadirkan pasangan sendiri. Namun, tidak tertutup pula kemungkinan bekerja sama dengan partai politik (parpol) lain. Hal ini terutama dengan PDI-P yang belum memutuskan untuk Pilkada Jabar.
Jika mengusung calon sendiri, PKB mendorong Ketua Dewan Syura PKB Jabar Acep Adang Ruhiat sebagai bakal calon gubernur (cagub). Untuk pendampingnya bisa dari tokoh di luar PKB. Salah satu yang dipertimbangkan adalah Sandiaga Uno yang kini menjabat Menteri Pariwisata. Nama politisi Partai Persatuan Pembangunan yang sebelumnya kader Gerindra ini sempat mengemuka beberapa bulan lalu, tetapi menurut Jazilul, tawaran bagi Sandiaga untuk maju di Pilkada Jabar, belum diakhiri.
”Tawaran untuk Sandiaga masih hidup. Gagasan lama memasangkan Sandiaga Uno dengan Acep Adang Ruhiat, mereka mewakili utara dan selatan Jabar,” ucapnya.
Upaya pendekatan untuk meyakinkan Sandiaga kini tengah diupayakan jajaran pengurus PKB Jabar. Sandiaga, menurut Jazilul, masih bimbang saat menerima tawaran itu.
”Ya, kan, biasanya satu-dua hari ini menjadi momentum yang penting setelah semuanya daftar, dilihat, diukur, oh bisa ini bisa dikalahkan. Oh, ini ada peluang untuk menang. Nah, di situlah kemudian muncul kembali semangat,” tambahnya.
Kebimbangan Sandiaga, lanjut Jazilul, bisa saja berubah karena peta pencalonan di Pilkada Jabar saat ini sudah berubah. Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang memiliki elektabilitas tertinggi di Jabar berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, telah digeser partainya, Golkar, untuk maju di Pilkada Jakarta. Alhasil, bakal calon yang ada di Pilkada Jabar, menurut Jazilul, masih memungkinkan untuk bisa dikalahkan. ”Menurut saya, Pak Sandi akan lebih bagus elektoralnya dibanding yang ada sekarang,” katanya.
Hingga kini, baru ada satu pasangan bakal calon yang telah mendaftar ke KPU Jawa Barat, yakni pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan. Pasangan ini diusung oleh parpol dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), koalisi parpol pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, antara lain Partai Gerindra dan Golkar.
Di luar itu, ada pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang menurut rencana diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pasangan ini, menurut rencana, akan didaftarkan parpol pengusung ke KPU Jabar, besok.
Kemudian, masih ada potensi pasangan bakal cagub-cawagub Jabar lainnya, yakni yang diusung PDI-P. Raihan suara partai ini di pemilihan anggota DPRD Jabar pada Pemilu 2024 memenuhi ambang batas untuk bisa mencalonkan gubernur-wakil gubernur.
Selain skenario memasangkan Sandiaga dan Acep, dalam skenario PKB berkoalisi dengan PDI-P, menurut Jazilul, Acep tetap disorongkan sebagai cagub atau cawagub. Kemudian pasangannya dipasangkan dengan kader PDI-P. Saat ini, PKB masih menanti sikap PDI-P, tetapi yang mengemuka saat ini, PDI-P mengajukan Ketua DPD PDI-P Jabar Ono Surono.
Nama Ono yang juga anggota DPR dari Fraksi PDI-P telah diusulkan oleh DPD PDI-P Jabar ke DPP PDI-P untuk maju di Pilkada Jabar. Keputusan DPD PDI-P Jabar untuk mengusulkan Ono sudah sejak akhir Juni lalu. ”Dalam rakerda (rapat kerja daerah), PDI-P Jabar memutuskan hanya saya yang ditugaskan dalam Pilgub Jabar. Namun, putusan akhir tetap dari Dewan Pimpinan Pusat PDI-P,” kata Ono, Jumat (28/6/2024).
Namun, sejak itu, belum ada keputusan yang diambil oleh PDI-P. Bakal cagub-cawagub yang diusung untuk Pilkada Jabar belum juga diumumkan PDI-P saat pengumuman gelombang ketiga bakal calon yang diusung partai, Senin (26/8/2024).
Ketua DPP PDI-P Deddy Yevri Sitorus mengatakan, pembicaraan untuk bakal calon yang diusung untuk Pilkada Jabar belum tuntas. ”Sampai sekarang ini sedang berproses,” ujarnya di kantor DPP PDI-P, siang tadi.
Pihaknya matang-matang mengkaji figur yang bakal diusung sehingga keputusan belum diambil. Apalagi, tantangan yang dihadapi PDI-P di Jabar sama seperti pilkada di daerah lain yang strategis.
”Tidak soal sulit atau tidak, tetapi kan lagi-lagi, kita sangat sensitif terhadap realitas sosial, realitas politik di satu daerah. Jawa Barat ada tantangan yang sama. Kenapa kan? Dari awal-awal ini, kan, kita dikunci dengan kelompok-kelompok partai politik yang kemudian membuat ruang manuver atau ruang membuat pilihan itu menjadi sangat-sangat terbatas. Jadi, ada kekuatan-kekuatan yang kemudian mendorong pengelompokan partai berdasarkan pemilu yang kemarin. Nah, itu memang harus kita akui realitas politik seperti itu,” jelasnya.
Padahal, dalam pilkada selama ini, bakal cagub-cawagub yang diusung PDI-P tidak pernah menang. Karena itu, ia heran jika ada upaya untuk mengucilkan PDI-P. Bahkan, sulit bagi parpol untuk mau bekerja sama dengan PDI-P. ”Insya Allah besok (diumumkan cagub-cawagub PDI-P). Yang penting sebelum pukul 00.00 besok,” katanya.