Prabowo Tidak Masalah Golkar Berbeda dengan KIM di Pilkada Banten
KIM di tingkat nasional diklaim tetap solid. Di pilkada, parpol dalam KIM bebas untuk membuat keputusan.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Gerindra memahami perubahan sikap Golkar yang akhirnya menjatuhkan dukungan ke Airin Rachmi Diany sebagai calon gubernur Banten. Begitu pula Ketua Umum Gerindra yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto. Gerindra pun menyatakan bahwa pasangan calon yang diusungnya, yakni Andra Soni-Achmad Dimyati Natakusumah, siap bertarung dengan pasangan calon yang diusung oleh Golkar-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Airin-Ade Sumardi.
Partai Golkar mengubah keputusannya untuk Pemilihan Kepala Daerah Banten. Partai yang dipimpin oleh Bahlil Lahadalia itu tiba-tiba memutuskan bakal mengusung kadernya, Airin, sebagai calon gubernur Banten. Padahal, sebelumnya Golkar telah bersepakat dengan partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusung Andra Soni-Achmad Dimyati Natakusumah.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
KIM merupakan koalisi parpol pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Di dalamnya, selain Gerindra dan Golkar, ada pula parpol lain, seperti Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Garuda, Prima, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Khusus dukungan bagi Andra-Dimyati, ada pula dukungan dari PKS, Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sehingga kerap disebut ”KIM plus”.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi di Jakarta, Selasa (27/8/2024), mengatakan, perubahan peta pilkada, termasuk di Banten, sudah dibicarakan dengan partai-partai koalisi yang ada di Banten. Karena itu, Gerindra tidak masalah jika Golkar akhirnya mengalihkan dukungan dari Andra Soni-Dimyati ke Airin-Ade.
”Kami sudah bicara secara saksama dengan Golkar, dan sampai akhir pada kesimpulan bahwa tidak ada masalah kalau Golkar kemudian memberikan dukungan kepada Ibu Airin dan Pak Ade di Pilkada Banten, berbeda dengan kami,” ujar Dasco.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto juga disebutnya tidak mempersoalkan hal tersebut. Sebab, Prabowo sejak awal telah memberikan kebebasan kepada tiap-tiap partai di KIM untuk memberikan dukungan kepada calon siapa pun meski berbeda pilihan.
”Jadi, KIM tetap solid. Sesuai dengan arahan Pak Prabowo Subianto (Ketua Umum Partai Gerindra) bahwa, ya, kita bebas, kita boleh apabila kemudian dalam keadaan tertentu juga berbeda pilihan, begitu juga di Banten,” tutur Dasco.
Ia menegaskan, partainya bersama mitra koalisi parpol lainnya akan bertarung secara jujur dan adil di Pilkada Banten serta akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan Andra-Dimyati. ”Sehingga akhirnya pada hari ini surat keputusan dukungan dari Golkar diberikan kepada Ibu Airin yang memilih wakil dari PDI-Perjuangan, dan akan bertarung secara fair dengan Pak Andra Soni dan Pak Dimyati yang telah diusung Gerindra dan PKS di Banten,” ujarnya.
Saat mengumumkan perubahan dukungan ke Airin-Ade, Selasa pagi, Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia juga memastikan KIM di tingkat nasional tetap solid. Prabowo pun, menurut dia, menyerahkan keputusan di pilkada kepada parpol dalam koalisi, termasuk Golkar. ”Ini menjadi bukti nyata dan otentik bahwa kita di koalisi itu boleh berbeda, terutama di pilkada ini,” ujarnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu pun mengaku telah mengomunikasikannya dengan parpol dalam KIM, utamanya Prabowo dan Sufmi Dasco Ahmad, soal perubahan dukungan di Pilkada Banten itu. Mereka pun disebutnya tak mempersoalkan perubahan dukungan itu karena tujuan dari pengusungan calon sepenuhnya untuk kemajuan bangsa.
”Politik dinamis dan selalu ada komunikasi, bahkan kemarin sampai malam ada komunikasi dengan KIM. KIM semua kompak dan hubungan kita di KIM baik-baik saja,” kata Bahlil, menegaskan.
Perubahan dukungan, lanjut Bahlil, adalah hal yang biasa. Tidak hanya terjadi di Golkar dan tidak hanya terjadi di pilkada kali ini.
Ia pun membantah perubahan dukungan karena pidato Megawati saat pengumuman Airin-Ade sebagai cagub-cawagub Banten, kemarin. Ia menegaskan, Golkar independen dalam memutuskan.
”Jadi, ini keputusan mendalam. Tentu di dalamnya sudah ada komunikasi politik, juga dengan KIM. Ini semua terjadi karena komunikasi politik dan ini hasil lobi bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Komarudin Watubun enggan berkomentar banyak mengenai peralihan dukungan dari Andra Soni ke Airin. Bagi PDI-P, yang terpenting adalah partai yang memberikan dukungan pertama ke Airin dari PDI-P, bukan Golkar.
”Tidak ada urusan Golkar, mau gabung atau tidak, mencalonkan siapa, kok. Kami, kan, kasih (surat keputusan dukungan) calon duluan ke Airin, kan. Kalau Golkar mau ikut-ikutan, ya silakan saja,” ucap Komarudin.