Bukan Airin, Golkar Justru Usung Andra-Dimyati di Pilkada Banten
Airin kader Golkar, tetapi Ketum Golkar Bahlil Lahadalia memilih mengusung Andra-Dimyati untuk Pilkada Banten.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Golkar batal mengusung Airin Rachmi Diany sebagai bakal calon gubernur Banten. Partai berlambang pohon beringin itu justru mengusung figur yang diusung partai lain, yakni Andra Soni-Achmad Dimyati Natakusumah.
Penyerahan surat dukungan Golkar kepada Andra-Dimyati diserahkan langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan disaksikan sejumlah pengurus DPP serta DPD Golkar Banten. Penyerahan surat tersiar melalui rekaman video yang disebar ke awak media, Senin (26/8/2024) pagi.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Dalam video, Bahlil mengakui adanya dinamika yang luar biasa di Banten terkait tarik-menarik rekomendasi pencalonan gubernur-wakil gubernur.
”Namun, saya yakin dan percaya jika Pak Andra memenangkan kompetisi, saya titip satu pesan saja, jangan hanya melihat Gerindra, tetapi juga melihat Golkar, tujuannya satu untuk menyejahterakan rakyat,” ujarnya.
Andra merupakan kader Partai Gerindra, sedangkan Dimyati kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebelum memperoleh dukungan dari Golkar, pasangan ini sudah memborong tiket pencalonan dari 10 partai politik. Kesepuluh partai itu selain Gerinda dan PKS adalah Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Garuda, dan Partai Prima.
Adapun Airin, yang merupakan kader Golkar sekaligus memimpin kepengurusan Golkar di Tangerang Selatan, resmi ditugaskan oleh Partai Golkar untuk maju Pilkada Banten pada 23 Juni 2024 dalam acara peringatan HUT Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG). Pada saat Airin ditugaskan sebagai calon gubernur itu, posisinya sudah lolos sebagai anggota DPR 2024-2029 melalui Dapil Banten III yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Meski tak jadi diusung oleh Golkar, kemarin Airin dideklarasikan sebagai cagub Banten oleh PDI-P. Ia dipasangkan dengan Ade Sumardi, kader PDI-P. Seusai acara deklarasi, Airin mengatakan sudah ditugaskan partainya sejak dua tahun lalu. Surat penugasan kala itu dikeluarkan oleh Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar. Namun, Airlangga memutuskan mundur pada awal Agustus lalu dan digantikan oleh Bahlil.
Ia memahami terjadinya dinamika politik di internal partainya sehingga saat pergantian ketua umum, Golkar tak lagi mengusungnya. Meski demikian, ia tetap memutuskan untuk maju karena masyarakat Banten menginginkannya untuk maju. Ia juga sudah menyerap aspirasi dari setidaknya 1.300 desa dalam dua tahun terakhir dan banyak masyarakat yang menitipkan program yang harus diperjuangkannya. Ia tak bisa mengelak dari agenda program dari masyarakat yang sudah dititipkan kepadanya.
Meski ia menerima tiket dari PDI-P, Airin menyatakan dirinya masih kader Golkar. ”Saya masih kader Golkar dan bagi saya politik adalah tools untuk memberikan kemaslahatan bagi masyarakat dan saya punya prinsip,” ucap Airin.
Mengacu survei Litbang Kompas pada 15-20 Juni 2024, dengan mewawancarai secara tatap muka 400 responden di Banten, popularitas Airin mencapai 72 persen. Di antara jumlah itu, sebanyak 56,5 persen menyukai sosok Airin. Padahal, popularitas dan elektabilitas Airin sudah terhitung tinggi, bahkan ketika dia sendiri belum secara terbuka menyatakan akan maju pada Pemilihan Gubernur Banten 2024.
Angka itu hanya kalah dari mantan gubernur sekaligus artis senior, Rano Karno, yang memuncaki popularitas di Banten dengan tingkat pengenalan mencapai 90,3 persen dan tingkat kesukaan sebesar 79,5 persen. Namun, dari segi kecenderungan elektabilitas, Airin memuncaki perolehan dengan 18,5 persen pasti akan memilihnya dan 61 persen mempertimbangkan untuk memilihnya. Angka tersebut relatif setara dengan Rano Karno.
Responden yang menyatakan tak akan memilih Airin hanya sejumlah 9,8 persen dan merupakan angka terendah dibandingkan Rano Karno (11,0 persen), Wahidin Halim (14,0 persen), dan Andra Soni (18,0 persen).
Keunggulan elektabilitas Airin semakin nyata ketika pertanyaan survei murni tentang siapa yang akan dipilih di pilkada mendatang. Airin meraih angka elektabilitas top of mind sebesar 18,0 persen, diikuti di peringkat kedua Wahidin Halim (8,5 persen) dan Rano Karno (7,8 persen). Di bawahnya ada nama-nama lain, meliputi Arif Wismansyah, Irna Narulita, Iti Octavia Jayabaya, Achmad Dimyati Natakusumah, dan Ahmad Zaki Iskandar.