Dasco: KIM Usung Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng, Bukan Kaesang
Dasco juga mengklaim KIM solid untuk hadapi pilkada di sejumlah daerah. Tapi di Banten, Golkar tak bergabung dengan KIM.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, DIAN DEWI PURNAMASARI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan Koalisi Indonesia Maju atau KIM sudah sepakat untuk mengusung pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, tak lagi dipertimbangkan karena tidak mengikuti pendaftaran.
”Jadi memang sebelum, ini jujur ya, sebelum ada putusan judicial review Mahkamah Konstitusi, kami sudah berembuk untuk kemudian memang akan memasangkan di Jawa Tengah itu Pak Luthfi dengan Gus Yasin,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (23/8/2024).
Adapun putusan Mahkamah Konstitusi (MK) keluar pada Selasa (20/8/2024). Putusan itu mengubah aturan persyaratan ambang batas yang harus dipenuhi partai politik atau gabungan parpol serta waktu penghitungan batas usia minimal calon kepala daerah. Putusan MK menutup peluang Kaesang maju di pilkada.
Menurut Dasco, keputusan untuk mengusung Ahmad Luthfi-Taj Yasin sudah diambil jauh hari dan tak terkait putusan MK. Nama Kaesang memang sempat menjadi masukan atau aspirasi dari sejumlah pihak. Namun, hal tersebut hanya sebatas usulan.
KIM masih solid di pilkada
Lagi pula, lanjut Wakil Ketua DPR itu, Kaesang saat ini tengah berada di luar negeri karena memang tidak ikut mendaftarkan diri sebagai calon peserta pilkada serentak, termasuk untuk Jateng. Meski begitu, Dasco mengklaim, KIM, koalisi pengusung presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, masih solid di pilkada.
Adapun Kaesang memang sempat bakal diusung KIM di Pilkada Jakarta atau Jateng. Namun, KIM plus sepakat mendukung Ridwan Kamil-Suswono untuk Pilkada Jakarta. Pilihan KIM untuk Kaesang kemudian mengerucut ke Pilkada Jateng. Dengan ungkapan Dasco kali ini, harapan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu untuk melenggang ke pencalonan pilkada pun pupus.
Jadi memang sebelum, ini jujur ya, sebelum ada putusan judicial review Mahkamah Konstitusi, kami sudah berembuk untuk kemudian memang akan memasangkan di Jawa Tengah itu Pak Luthfi dengan Gus Yasin.
Walakin, Pejabat Hubungan Masyarakat Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Djuyamto, mengatakan, Kaesang pernah mengurus surat keterangan tidak pernah menjadi terdakwa, surat keterangan tidak pernah dicabut hak memilih, dan surat tidak memiliki tanggungan utang, baik secara perorangan maupun badan hukum, pada Selasa (20/8/2024). Surat tersebut merupakan lampiran yang dibutuhkan sebagai persyaratan maju di pilkada.
”Setelah kami cek di kepaniteraan hukum PN Jakarta Selatan, memang betul ada permohonan tersebut. Sesuai prosedur standar operasi, permohonan diproses pada hari itu juga,” ucapnya lewat keterangan video, Jumat.
Sebelum jatuhnya putusan MK terkait pilkada, peluang bagi Kaesang maju di pilkada cukup terbuka. Peluang itu terbuka karena adanya putusan Mahkamah Agung nomor 23 P/HUM/2024 yang menyatakan batas usia 30 tahun untuk calon gubernur berlaku saat pelantikan kepala daerah terpilih, dan hal itu diadopsi dalam peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tentang pencalonan kepala daerah. Adapun Kaesang saat ini masih berusia 29 tahun.
Pilkada Banten
Adapun untuk Pilkada Banten, sejumlah partai yang tergabung dalam KIM plus telah mencapai kesepakatan. Namun, kesepakatan itu tak termasuk Partai Golkar, salah satu anggota KIM. Dengan demikian, untuk Pilkada Banten, tersisa Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang belum memiliki calon.
Wakil Ketua Umum demisioner Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia di Jakarta menyebutkan, partainya belum memutuskan siapa yang akan diusung di Pilkada Banten. Partai berlogo pohon beringin itu masih sibuk konsolidasi internal setelah terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
”Belum ada keputusan untuk mengusung paslon (pasangan calon) di Pilkada Banten. Golkar, kan, baru selesai munas. Tentu Pak Bahlil sebagai ketua umum sedang melakukan konsolidasi ulang mulai dari kemarin terpilih sampai nanti tanggal 27 Agustus saat pendaftaran,” katanya.
Mengenai sinyal kolaborasi dengan PDI-P di Banten, Doli belum bisa memastikan. Menurut dia, hal itu perlu dilihat dalam rapat-rapat berikutnya ke depan. Meski begitu, lanjutnya, wajar jika publik mengaitkan PDI-P dan Partai Golkar karena tersisa dua partai itu yang belum memutuskan calon di Pilkada Banten.