Tak Hanya di Jakarta, Golkar Buka Jalan Jusuf Hamka di Pilgub Jabar
Jusuf Hamka bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Ada obrolan soal Pilgub Jakarta selain penugasan baru bagi Jusuf.
Oleh
ANTONIUS PONCO ANGGORO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jalan bagi Jusuf Hamka atau akrab disapa Babah Alun untuk maju di pemilihan gubernur belum berakhir setelah partainya, Partai Golkar, membuka peluang bagi Ridwan Kamil maju di Pemilihan Gubernur Jakarta. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum mengakhiri penugasan bagi Jusuf untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta. Bahkan, tugas tersebut bertambah karena Airlangga membuka peluang bagi pengusaha jalan tol itu untuk maju di Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Jusuf Hamka saat dihubungi Kompas, Minggu (4/8/2024), mengatakan sempat bertemu dan berkomunikasi dengan Airlangga, Sabtu (3/8/2024) malam. Dalam pertemuan itu, ia menanyakan terkait perkembangan terkini di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta dan Jawa Barat (Jabar), utamanya setelah Golkar memutuskan mengusung Dedi Mulyadi, cagub Jabar dari Gerindra, di Pilgub Jabar dan potensi Wakil Ketua Umum Golkar Ridwan Kamil maju di Pilgub Jakarta.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Pak Airlangga, Golkar mengusung Pak RK di Pilgub Jakarta, apakah saya tetap maju di Jakarta? Beliau bilang, saya tetap maju, kan, penugasan untuk saya tidak hanya cagub, tetapi sekaligus cawagub (calon wakil gubernur). Nanti kamu jadi cawagub, kata beliau,” ujar Jusuf.
Ia pun tetap melihat peluang diajukan di Pilgub Jakarta sebagai cawagub dari Ridwan Kamil tetap terbuka meski dirinya dan Kamil sama-sama dari Golkar. Pasalnya, keputusan yang diambil oleh Golkar bersama partai politik (parpol) lain dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan melihat hasil survei elektabilitas figur potensial cagub-cawagub di Jakarta.
”Kalau elektabilitas saya tinggi, ya, ada peluang dipasangkan dengan RK (Ridwan Kamil). Parpol lain di KIM juga pasti akan menjadikan hasil survei sebagai pertimbangan dalam memutuskan,” tutur Jusuf.
Hasil survei ini, menurut rencana, akan dirilis sejumlah lembaga yang diajak kerja sama oleh Golkar pada 9 atau 10 Agustus mendatang. ”Nanti kita lihat hasil surveinya,” ucap Jusuf.
Kalau enggak cawagub Jakarta, cawagub Jabar, beliau (Airlangga) bilang begitu.
Oleh karena Airlangga tetap membuka peluangnya maju di Pilgub Jakarta, Jusuf pun tak akan mengendurkan pertemuannya dengan warga Jakarta. Sebelumnya, pada Kamis (1/8/2024) ia berkeliling di Pasar Tanah Abang. Pada Minggu pagi ini, ia berjalan pagi di kawasan hari bebas kendaraan bermotordi Jakarta.
Saat berjalan pagi ini, ia menceritakan sempat bertemu dengan bakal cagub Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera dan Nasdem, Anies Baswedan. ”Dia (Anies) sempat mengajak untuk maju sama-sama dan bangun Jakarta bareng-bareng,” katanya tak menolak ajakan itu, tetapi keputusan akhir diserahkan sepenuhnya kepada Golkar.
Pilgub Jabar
Hal yang mengejutkan bagi Jusuf Hamka saat berbincang dengan Airlangga, selain berbincang perkembangan terkini soal Pilgub Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu juga membuka potensi penugasan baru baginya.
Dalam pertemuan singkat itu, Airlangga membuka peluang Jusuf untuk diajukan di Pilgub Jabar. Ia mengaku akan disodorkan oleh Golkar sebagai cawagub dari Dedy Mulyadi.
”Kalauenggak cawagub Jakarta, cawagub Jabar, beliau (Airlangga) bilang begitu,” ujar Jusuf.
Atas permintaan itu, Jusuf justru menawarkan untuk maju di Pemilihan Bupati Sumedang, Jabar. Alasannya, jika kelak terpilih, ia bisa mengawal pembangunan wilayah di Sumedang yang dekat dengan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang dibangun perusahaan Jusuf, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
Dalam wawancara Kompas dengan Jusuf, 26 Juli lalu, ia sempat mengisahkan kebahagiaannya setelah Jalan Tol Cisumdawu beroperasi pada pertengahan 2023. Sebab, setelah Cisumdawu beroperasi, kampung-kampung yang dilalui tol, utamanya di Sumedang, mulai terlihat tumbuh.
”Namun, Pak Airlangga menolak usulan saya. Saya tetap diminta cagub atau cawagub he-he. Padahal, saya tidak minat maju di pilkada. Saya minta nanti jadi penasihat cagub terpilih saja, juga ditolak,” ujar Jusuf Hamka.
Meski demikian, ia tak bisa menolak penugasan Airlangga, baik di Pilgub Jakarta atau Jabar. Ia akan mengikuti apa pun keputusan dari partainya dan KIM kelak. ”Saya oke-oke saja. Saya ini, kan, kunci Inggris, ke mana-mana saja ayo,” katanya menambahkan.
Sama seperti di Pilgub Jakarta, keputusan Golkar bersama KIM mengusung namanya di Pilgub Jabar akan menanti perkembangan elektabilitas dari survei sejumlah lembaga. Selain itu, akan menanti hasil rembuk dari partai-partai politik dalam KIM. Selain Golkar, di dalam KIM terdapat Gerindra, Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia, Partai Bulan Bintang, Gelora, dan Garuda.
Sabtu (3/8/2024) malam, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, KIM berencana bersama-sama mengajukan pasangan cagub-cawagub di Pilgub Jakarta dan Jabar. Bahkan, tak hanya KIM, tetapi ada sejumlah parpol di luar KIM yang akan bergabung sehingga disebut KIM plus. KIM plus ini diharapkan bisa terwujud di pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan digelar pada November mendatang.
”Terutama di Jawa Barat dan Jakarta yang merupakan barometer pilkada yang ada di Indonesia. Jadi, kami berharap kita bisa bersama-sama. KIM plus, syukur-syukur, PKB, Nasdem juga bisa bergabung nanti bersama-sama kita dan partai lain juga,” kata Eddy.
Sementara salah satu partai di luar KIM, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), tetap menjalin komunikasi dengan parpol lain untuk membuka kemungkinan berkoalisi di Pilgub Jakarta dan Jabar. Khusus di Pilgub Jakarta, kerja sama yang tengah dirintis dijanjikan akan menghadirkan pasangan calon yang bisa mengubah peta persaingan.
”Ya, tentu saja, ya, Mas RK (Ridwan Kamil) sah-sah saja untuk dicalonkan, tetapi PDI Perjuangan juga memiliki sesuatu mitra-mitra strategis yang nanti, ya, itu akan mengubah suatu konstelasi yang ada di Jakarta,” ujar Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di sela-sela acara wayangan yang digelar partai tersebut untuk memperingati peristiwa 27 Juli, di Jakarta, Sabtu (3/8/2024) malam.