Gerindra-Golkar Pisah di Pilkada Banten, Airin Disebut Tak Ingin Andra Soni Cawagub
Waketum Partai Gerindra menyebut perbedaan pandangan Gerindra-Golkar tak memengaruhi pembentukan koalisi di daerah.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Gerindra dan sejumlah partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju berbeda pandangan dengan Partai Golkar yang mengusung mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Gerindra malah memajukan kadernya, Ketua DPRD Banten Andra Soni. Alasannya, kubu Airin tak setuju Andra menjadi bakal calon wakil gubernur.
Adapun Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang merupakan anggota KIM sepakat mengusung Andra Soni dan anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dimyati Natakusumah. Selain PKS, tiga partai itu berkoalisi dengan Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, perbedaan pandangan antara Gerindra dan Golkar tak memengaruhi pembentukan koalisi di daerah lain. Idealnya memang KIM, yang mendukung pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, tetap bersama-sama di sejumlah daerah yang menggelar pilkada.
”Namun, fakta yang tak bisa dimungkiri bahwa setiap daerah memiliki karakteristik masing-masing, persoalan masing-masing. Nah, dalam situasi ini, kami enggak bisa saling paksa juga, tak bisa saling sandera juga. Yang penting, kalau toh kami tak bersama, kami berkompetisi secara fair,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Nama Andra Soni, menurut Habiburokhman, sebenarnya sudah ditawarkan untuk menjadi bakal cawagub mendampingi Airin Rachmi, bakal calon gubernur dari Golkar. Namun, kubu Airin diklaim menolak usulan tersebut.
Oleh karena itu, Andra-Dimyati lahir sebagai konsekuensi penolakan dari kubu Airin. Pasangan itu juga telah mengantongi rekomendasi dari sejumlah partai dan cukup untuk mencalonkan diri.
Dalam situasi ini, kami enggak bisa saling paksa juga, tak bisa saling sandera juga. Yang penting kalau toh kami tak bersama, kami berkompetisi secara fair.
”Ya, saya pikir kami sudah mendapatkan info bahwa tidak berkenan, kan, Pak Andra Soni jadi cawagub di sana, begitu. Pihak sana (Golkar) enggakberkenan,” kata Habiburokhman.
Saat ditanya apakah perbedaan pandangan ini bakal memengaruhi soliditas KIM, Habiburokhman tak menjawab spesifik. Ia berharap meski berbeda koalisi, tetap bisa berkompetisi secara sehat.
Sejak awal Pemilihan Presiden 2024, nama Airin telah menggema sebagai salah satu bakal cagub Banten. Bahkan, Airin didapuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah Banten Prabowo-Gibran. Dalam Pemilihan Legislatif 2024, Airin juga mendominasi sebagai peraih suara terbanyak di Banten III dengan 302.878 suara.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menegaskan, pihaknya akan tetap mencalonkan Airin sebagai cagub. Ia pun mengaku tengah menjajaki pembentukan koalisi baik dari parpol KIM maupun lainnya.
”Soal pasangan dan koalisi pendukungnya masih terus kami konsolidasikan. Tentu prioritas kami dari awal adalah bersama dengan kawan-kawan KIM. Namun, kalau itu belum mungkin, kami tentu akan melakukan pendekatan kepada parpol lain,” ujar Doli, Selasa (2/7/2024).