Gangguan Server Merembet ke Kegiatan Birokrasi dan Pemerintahan, BBSN Minta Maaf
Kementerian PAN RB mendorong ada ”backup” data untuk mencegah server ”down” di kemudian hari.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gangguan yang terjadi pada server Pusat Data Nasional (PDN) merembet ke berbagai kegiatan pemerintah dan aktivitas layanan publik yang dikerjakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB). KemenPAN RB pun mengusulkan adanya backup data untuk mencegah server down lagi di kemudian hari.
Plt Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Akik Dwi Suharto Rudolfus mengatakan, keamanan server seharusnya menjadi hal yang prioritas karena memengaruhi aktivitas kegiatan pemerintah dan berbagai layanan publik. ”Seharusnya, server tidak boleh down, prinsipnya itu. Kita masih berupaya menuju ke arah situ. Hal yang paling penting, begitu down harusnya segera ada langkah-langkah cepat sehingga data tetap bisa diselamatkan,” katanya di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Akik mengatakan, gangguan pada server Pusat Data Nasional (PDN) merembet ke berbagai hal, termasuk membuat evaluasi kinerja penyelidikan publik harus berhenti sementara. Selain itu, aplikasi penyampaian aspirasi, permintaan informasi, serta pengaduan layanan publik SP4N-LAPOR! Yang dilakukan oleh KemenPAN RB juga harus terhenti sementara karena masalah server.
Seharusnya, server tidak boleh down, prinsipnya itu. Kita masih berupaya menuju ke arah situ. Hal yang paling penting, begitu down harusnya segera ada langkah-langkah cepat sehingga data tetap bisa diselamatkan.
Perlu antisipasi agar tak terulang
Kepala Biro Data, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PANRB Mohammad Averrouce mengatakan, untuk mengatasi masalah server pihaknya melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ia mengharapkan perbaikan dan pemulihan dapat segera dilaksanakan.
”Prioritas untuk dilakukan perbaikan kepada layanan-layanan yang langsung kepada masyarakat. Saya kira kami terus berkoordinasi secara teknis dengan Kominfo, agar persoalan ini segera bisa ditangani,” katanya.
Prioritas untuk dilakukan perbaikan kepada layanan-layanan yang langsung kepada masyarakat. Saya kira kami terus berkoordinasi secara teknis dengan Kominfo, agar persoalan ini segera bisa ditangani.
Menurut Averrouce, persoalan data dan server ini serius apalagi saat ini pemerintah sedang menyambut terwujudnya pusat layanan publik terintegrasi di mana keberadaan data menjadi tulang punggungnya. Oleh karena itu, menurut dia, perlu ada antisipasi agar kasus tidak terulang.”
Antisipasinya adalah kami mendorong bahwa ada backup data yang kemudian kita bisa lakukan bersama. Jadi, datanya bukan hanya di PDN, tetapi di kami juga bisa,” katanya.
Saat ini, KemenPAN RB, bersama-sama dengan Kominfo masih berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menyesaikan masalah-masalah layanan publik yang terganggu.
Seorang jurnalis memotret simulator smart city yang ada di Pusat Pengembangan SDM Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). Simulator tersebut digunakan untuk mempelajari sejumlah ancaman serangan siber yang umum terjadi pada kota yang terintegrasi dengan sistem elektronik.
BSSN minta maaf
Kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena masyarakat terganggu, terutama terkait imigrasi. Tentu ini tidak kami inginkan. Upaya-upaya sudah kami rumuskan agar masalah ini dapat diatasi dengan baik.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian mengucapkan permohonan maaf karena masyarakat terganggu sebagai dampak dari masalah server down di PDN. ”Kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena masyarakat terganggu, terutama terkait imigrasi. Tentu ini tidak kami inginkan. Upaya-upaya sudah kami rumuskan agar masalah ini dapat diatasi dengan baik,” kata dia dalam konfrensi pers di Kominfo, Senin (24/6/2024).
Hinsa menjelaskan, masalah server ini terjadi di pusat data sementara yang berada di Surabaya, Jawa Timur. Pusat data sementara ini dibangun pemerintah untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan jalannya pemerintahan mengingat Pusat Data Nasional belum tersedia.
”Begitu ada masalah server, pada 20 Juni 2024, tim siaga BSSN di Ragunan, Jakarta Selatan, langsung berangkat ke Surabaya untuk bantu Kominfo dan PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) yang mengelola pusat data sementara,” katanya.
Menurut Hinsa, sejumlah persoalan akibat gangguan server telah terselesaikan. Misalnya, layanan imigrasi sudah bisa berjalan normal, di antaranya layanan visa dan izin tinggal, layanan tempat pemeriksaan imigrasi, layanan visa on arrival, layanan paspor, dan layanan manajemen dokumen keimigrasian. ”Ini sudah berjalan, walaupun masih akan tetap dilakukan evaluasi-evaluasi berikutnya,” katanya.