Logistik Pemilu Mulai Didistribusikan ke TPS Pekan Depan
Mitigasi disiapkan KPU untuk antisipasi gangguan pengiriman logistik Pemilu 2024 di musim hujan mulai pekan depan.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum RI akan mendistribusikan logistikpemilu dari gudang-gudang KPU kabupaten/kota menuju tempat pemungutan suara mulai pekan depan. Mitigasi disiapkan untuk mengantisipasi gangguan pengiriman di musim penghujan.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Yulianto Sudrajat, mengatakan, seluruh logistik pemilu telah tiba di gudang-gudang KPU kabupaten/kota. Petugas KPU setempat masih mengepak berbagai logistik yang akan dikirim ke tempat pemungutan suara. Rata-rata pengepakan logistik di berbagai KPU kabupaten/kota telah mencapai 60 persen.
”Distribusi ke tempat pemungutan suara rata-rata dimulai pekan depan, dimulai dari wilayah terjauh dan yang paling sulit dijangkau,” ujarnya di Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Adapun logistik yang digunakan untuk penyelenggaraan pemilu adalah kotak suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel, dan segel plastik. Selanjutnya adalah surat suara, sampul kertas, formulir, alat bantu tunanetra, daftar pasangan calon presiden dan wakil presiden, serta daftar calon tetap pemilu legislatif.
”Distribusi ke tempat pemungutan suara rata-rata dimulai pekan depan, dimulai dari wilayah terjauh dan yang paling sulit dijangkau. ”
Ia menuturkan, logistik yang dikirim ke TPS sudah melalui proses sortir dan lipat. Seluruh logistik yang akan dikirim sudah dipastikan tidak ada yang rusak ataupun tertukar dengan daerah pemilihan lain. Pengepakan pun dilakukan per TPS sehingga tidak ada lagi proses pembongkaran logistik, kecuali saat mulai digunakan di TPS.
Lebih jauh, manajemen pengiriman logistik disesuaikan dengan daerah terkait. Oleh karena itu, ia meminta KPU kabupaten/kota merencanakan distribusi logistik sesuai kondisi wilayah masing-masing. Namun, seluruh logistik harus sudah tiba di TPS pada 13 Februari atau satu hari sebelum pemungutan suara.
Libatkan TNI
Menurut Yulianto, distribusi logistik melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI). KPU bekerja sama untuk mendistribusikan logistik di wilayah kepulauan menggunakan kapal milik TNI. Sebab dalam beberapa hari terakhir, cuaca buruk melanda beberapa daerah yang mengakibatkan ombak cukup tinggi. Hal itu mengakibatkan kapal cepat yang biasa melayani rute di kepulauan tidak bisa beroperasi.
”Termasuk untuk kesiapan mobil logistik yang digunakan untuk pengiriman logistik agar tidak mogok sehingga tiba ke tujuan tepat waktu. ”
Di sisi lain, seluruh logistik yang akan dikirim telah dilapisi plastik. Tidak hanya plastik luar, tetapi beberapa logistik, seperti surat suara yang dimasukkan ke kotak suara dilapisi plastik. Pengepakan plastik tersebut dilakukan untuk mencegah kerusakan jika logistik terkena air.
”Termasuk untuk kesiapan mobil logistik yang digunakan untuk pengiriman logistik agar tidak mogok sehingga tiba ke tujuan tepat waktu,” ucap Yulianto.
Gangguan cuaca
”Pengawasan harus dilakukan untuk memastikan seluruh logistik tiba sesuai jadwal sehingga tidak ada pemungutan suara susulan akibat logistik yang belum lengkap. ”
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati mengingatkan, KPU harus mengantisipasi berbagai potensi gangguan distribusi dan penyimpanan logistik di musim hujan. Selain koordinasi dengan TNI/Polri untuk pengiriman, KPU harus memastikan gudang logistik di kecamatan ataupun kelurahan aman dari gangguan cuaca. Jangan sampai ada kebocoran, bahkan banjir yang bisa merusak logistik surat suara.
Selain itu, KPU juga perlu memantau distribusi logistik melalui Sistem Informasi Logistik (Silog). Dengan demikian, perkembangan seluruh logistik ke TPS bisa dipantau dan dipastikan tiba tepat waktu. ”Pengawasan harus dilakukan untuk memastikan seluruh logistik tiba sesuai jadwal sehingga tidak ada pemungutan suara susulan akibat logistik yang belum lengkap,” kata Neni.