Postecoglou: Tanpa Liga Champions, Tottenham Tak Masalah
Postecoglou ingin timnya finis setinggi mungkin di akhir musim. Namun, hal terpenting baginya adalah perkembangan tim.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, SABTU — Di tengah klimaks persaingan empat besar, Manajer Tottenham HotspurAnge Postecoglou menegaskan, tampil di Liga Champions bukan segalanya. Proyeknya tetap akan berjalan sesuai rencana meskipun gagal lolos. Pernyataan sang manajer cukup unik, seperti menyiratkan pesan tersembunyi untuk tim asuhannya.
Spurs masih menjadi kandidat terkuat finis di peringkat keempat. Mereka hanya terpaut dua poin dari peringkat keempat sementara Aston Villa dengan tabungan satu laga. Peluang menyusul Villa terbuka jika Spurs menang atas Nottingham Forest di Stadion Tottenham Hotspur pada Senin (8/4/2024) dini hari WIB.
Meskipun begitu, Postecoglou justru menyampaikan pernyataan tidak biasa dalam konferensi pers jelang versus Forest. Menurut dia, kelolosan ke Liga Champions tidak akan berpengaruh banyak pada rencana Spurs musim depan. Dia tidak khawatir terganggu dalam hal finansial ataupun potensi belanja pemain.
Seperti diketahui, klub-klub besar selalu mengincar efek domino dari turnamen paling bergengsi se-Eropa tersebut. Mereka akan mendapatkan uang hak siar lebih banyak dengan tampil di Liga Champions. Lalu, mereka bisa belanja pemain. Pilihan pemain pun lebih banyak karena menjanjikan penampilan di Liga Champions.
Postecoglou tidak setuju dengan itu. ”Tugas saya bukan mengkhawatirkan masalah finansial dengan masuk Liga Champions, tetapi untuk menciptakan skuad yang bisa bersaing juara. Bukan tentang seberapa uang yang bisa didapatkan, tetapi bagaimana Anda menggunakan uang itu,” ujarnya.
”Jika saya memiliki setengah jumlah uang dari yang lain, lalu menggunakannya lebih baik, saya tetap bisa mengalahkan mereka. Lagi pula, (kondisi finansial tim) kami baik-baik saja. Kami tidak seperti tim-tim lain yang dibatasi (dalam pergerakan transfer). Kami bisa membangun mulai dari sana,” lanjut manajer 58 tahun itu.
Menurut BBC Sport, Spurs mengalami peningkatan pendapatan sebesar 24 persen walaupun finis di peringkat ke-8 musim lalu. Mereka aman dari risiko melanggar peraturan keuntungan dan keberlanjutan (PSR) Liga Inggris. Tidak seperti Arsenal atau Chelsea yang kesulitan berbelanja pada Januari lalu akibat peraturan PSR.
Saya tidak mau tipe pemain seperti itu karena mereka tidak mau bergabung dengan Tottenham. Mereka hanya ingin bermain di Liga Champions. Saya mencari pemain dengan karakter tertentu.
Postecoglou juga enggan memikirkan kemungkinan ditolak pemain incaran karena tidak lolos Liga Champions. Dia hanya ingin mendatangkan pemain yang murni ingin bergabung dengan Spurs, bukan dengan faktor-faktor lain, seperti keikutsertaan di kompetisi tertentu. Hal itu sudah dilakukannya musim ini.
”Saya tidak mau tipe pemain seperti itu karena mereka tidak mau bergabung dengan Tottenham. Mereka hanya ingin bermain di Liga Champions. Saya mencari pemain dengan karakter tertentu. Kami berhasil melakukan tugas itu dengan baik di dua jendela transfer sejauh ini. Tidak ada masalah,” ujarnya.
Adapun pembelian Spurs di musim panas lalu terbilang cukup sukses. Mereka mendatangkan pemain yang bisa langsung tampil konsisten, antara lain bek Micky van de Ven dan kiper Guglielmo Vicario. Harga para pemain juga cukup terjangkau, paling mahal hanya penyerang sayap Brennan Johnson (55 juta euro).
Di sisi lain, pernyataan Postecoglou seperti menyimpan pesan tersembunyi untuk para pemain. Jika dilihat lebih jauh, Spurs sebenarnya sudah nyaman di peringkat keempat seandainya mampu memanfaatkan tiga laga terakhir. Namun, mereka ikut tersandung saat Villa kehilangan poin.
Padahal, di atas kertas, Son Heung-min dan rekan-rekan seharusnya mampu menyapu bersih laga lawan Fulham, Luton, dan West Ham United tersebut. Akan tetapi, mereka hanya bisa meraup 4 dari potensi 9 poin. Terlihat jelas tekanan yang ada di pundak tim asuhan Postecoglou.
Wajar jika Postecoglou ingin meredakan tekanan di timnya. Harapan publik kepada mereka sangat besar di musim pertama Postecoglou. Spurs sempat tidak terkalahkan di sepuluh laga pertama dan memimpin pemuncak klasemen. Selain itu, skuad saat ini juga banyak diisi pemain muda, seperti Van de Ven (22) dan Johnson (22).
Sang manajer pun berulang kali mengatakan ingin Spurs finis setinggi mungkin di akhir musim. Namun, hal terpenting adalah perkembangan anak asuhannya. Dia berharap ”Si Lili Putih” bisa menantang gelar juara pada musim-musim berikutnya. Bukan tim yang hanya memburu empat besar di setiap musim.
Itu yang membuat Spurs selalu menampilkan permainan ofensif dengan garis pertahanan tinggi di setiap pertandingan, dalam kondisi apa pun. Mereka sering kehilangan poin karena tampil terlalu berisiko saat sudah unggul. Meskipun begitu, Postecoglou tetap tidak mengubah pendekatan itu demi perkembangan timnya.
Johnson paling merasakan pengaruh dari rencana Postecoglou. Dia semakin tidak tergantikan sebagai pemain utama tim, sudah menciptakan dua gol dan tiga asis dalam lima laga terakhir. ”Setiap pekan bagi saya adalah belajar dan belajar lagi. Begitu banyak yang bisa dipelajari di klub ini. Saya pun semakin percaya diri,” katanya. (AP/REUTERS)