Felix Viktor Persembahkan Emas Pertama Indonesia di Kejuaraan Dunia Renang
Felix Viktor Iberle menciptakan sejarah baru renang Indonesia dengan meraih medali emas. Prestasi terbaik Indonesia sebelumnya di Kejuaraan Dunia adalah lolos ke semifinal.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Perenang belia Indonesia, Felix Viktor Iberle (18), mencetak sejarah dengan mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia sepanjang keikutsertaan di Kejuaraan Dunia Renang. Keberhasilan Felix diharapkan memacu semangat perenang lain untuk berprestasi di kancah dunia.
Felix Viktor Iberle merebut medali emas nomor 50 meter gaya dada putra di Kejuaraan Dunia Yunior 2023 di Netanya, Israel, Sabtu (9/9/2023) malam waktu setempat atau Minggu dini hari WIB. Pada babak final, Felix yang menempati lintasan 4 menjadi yang terdepan dengan catatan waktu 27,39 detik. Dia mengalahkan Jonas Gaur (Denmark) dengan waktu 27,55 detik dan Watson Nguyen (Amerika Serikat) dengan 27,85 detik.
“Iberle adalah fenomena baru yang baru muncul di dunia selama empat bulan terakhir. Emas yang diraih Iberle adalah medali pertama Indonesia di Kejuaraan Dunia Renang, baik yunior maupun senior,” tulis Akuatik Dunia dalam laman resminya.
Felix memang menjadi perenang pertama Indonesia yang sukses meraih medali di Kejuaraan Dunia. Prestasi terbaik Indonesia sepanjang kekuitsertaan di Kejuaraan Dunia Renang adalah lolos ke semifinal melalui I Gede Siman Sudartawa. Siman melaju ke semifinal nomor 50 meter gaya punggung pada Kejuaraan Dunia 2017 di Budapest, Hongaria.
Pada babak semifinal, Siman mencetak rekor nasional, yakni 25,04 detik. Namun, perenang asal Bali ini hanya finis di urutan 15 dari 16 perenang.
Adapun Felix memasuki final nomor 50 meter gaya dada putra setelah menjadi yang tercepat pada semifinal dengan catatan waktu 27,15 detik. Pada babak penyisihan, perenang berdarah Jerman-Indonesia ini bahkan mencatatkan waktu 26,98 detik. Catatan waktu itu hanya terpaut 0,01 detik dari rekor dunia yunior untuk 50 meter gaya dada putra yang diciptakan Nicolo Martinenghi dari Italia pada 2017.
Orangtua Felix yang berada di Israel, melalui pesan instan kepada Wakil Ketua Umum Akuatik Indonesia Harlin Rahardjo, menyampaikan, banyak dukungan dari penonton terhadap anak mereka itu. Dukungan itu muncul dengan harapan Felix bisa menciptakan rekor baru mengalahkan Nicolo Martinenghi.
Walaupun belum mematahkan rekor milik Martinenghi, catatan waktu Felix itu dinobatkan sebagai salah satu catatan waktu terbaik dunia. Hasil itu melengkapi capaiannya yang mampu mengukir sejarah manis untuk renang Indonesia, setidaknya di level yunior.
Disorot dunia
Harlin mengatakan, prestasi perenang kelahiran 4 Februari 2005 ini membuat akuatik Indonesia mulai disorot oleh dunia. Apa yang diraih Felix pun seolah membuka jalan bagi perenang lainnya untuk beprestasi di kancah dunia. Harlin berharap, motivasi dan semangat perenang Indonesia kian terpacu untuk mengikuti prestasi Felix.
“Kita lihat di antara yang naik podium, badan Felix kalah besar, tetapi dia mampu bersaing. Saya berharap ini menjadi motivasi untuk perenang Indonesia lain, menghilangkan mental block dan terpacu agar bisa seperti Felix yang bersaing di level dunia,” tutur Harlin.
Felix merupakan satu-satunya perenang Indonesia yang mengikuti Kejuaraan Dunia di Israel. Menurut Wisnu Wardhana, manajer timnas renang Indonesia, pelatih masing-masing atlet telah membagi periodisasi untuk setiap anak asuhnya.
Perenang belia lain, Masniari Wolf (17), misalnya, direncanakan turun di Kejuaraan Dunia Akuatik 2023 di Fukuoka, Jepang, Juli lalu, meski akhirnya batal karena sakit. Masniari akhirnya diminta fokus untuk persiapan Asian Games Hangzhou 2022.
Badan Felix kalah besar, tetapi dia mampu bersaing. Saya berharap ini menjadi motivasi untuk perenang Indonesia lain, menghilangkan mental block dan terpacu agar bisa seperti Felix yang bersaing di level dunia. (Harlin Rahardjo)
Setelah Kejuaraan Dunia di Israel, kata Wisnu, Felix akan kembali berlatih mandiri di Perancis untuk Asian Games. Felix ditempa langsung oleh sang ayah, Frank Tcrsten Iberle. Ayah Felix adalah warga Jerman yang beberapa lama tinggal di Bali untuk bekerja. Mereka kini berlatih di Perancis karena orangtua Felix memiliki rumah di sana.
Setelah berlatih di Perancis, Felix akan langsung bergabung dengan tim renang Indonesia di Hangzhou. Menurut Wisnu, pola latihan itu terbukti berhasil dan cocok bagi Felix sehingga timnas Indonesia tidak akan mengubahnya. Saat SEA Games Kamboja 2023 lalu, Felix juga berlatih mandiri di Malaysia. Dia sukses mempersembahkan emas 50 meter gaya dada dengan catatan waktu 27,70 detik.