Felix Viktor Iberle, perenang yang masih belia, menjelma permata baru renang Indonesia. Ia meraih medali emas di SEA Games Kamboja 2023 dari nomor renang yang sejak lama bukan menjadi kekuatan Indonesia.
Oleh
I Gusti AB Angga Putra dari Phnom Penh, Kamboja
·4 menit baca
SEA Games Kamboja 2023 menjadi panggung pertunjukan bakat besar Felix Viktor Iberle (18). Perenang belia berdarah Jerman-Indonesia itu meraih medali emas 50 meter gaya dada dengan catatan waktu yang fantastis. Atlet yang berlatih di luar negeri dan dibimbing ayahnya itu menjelma ”permata baru renang Indonesia.
Arena Akuatik di Kompleks Olahraga Morodok Techo, Phnom Penh, Kamboja, bergemuruh saat Felix mencapai garis finis perlombaan nomor 50 meter gaya dada putra, Kamis (11/5/2023) malam. Ia finis terdepan dengan waktu 27,70 detik. Ia mengalahkan Nicholas Rui K Mahabir (Singapura) dengan waktu 27,91 dan M Dwiky Raharjo (Indonesia) dengan 28,01 detik.
Ketika penonton bersorak, Felix hanya memasang wajah datar. Tiada ekspresi gembira dari wajahnya. Ia sekilas hanya melihat papan skor dan menyambut ajakan berjabat tangan dari perenang di sebelahnya. Absen pula raut senyuman dari wajah Felix saat pengalungan medali.
Felix agaknya kurang puas dengan waktunya. Pagi harinya, saat sesi kualifikasi, Felix membuat kehebohan dengan catatan waktu 27,56 detik. Catatan waktu itu memecahkan dua rekor sekaligus, yaitu rekor nasional 27,60 detik atas namanya sendiri dan rekor SEA Games yang diukir perenang Singapura, Chien Yin Lionel, dengan 28,15 detik di SEA Games Filipina 2019.
”Saya sudah pernah 27,60 detik. Tadi pagi (saat sesi kualifikasi) yang paling bagus,” kata Felix ketika ditemui seusai perlombaan renang itu.
Catatan waktu itu didapatkan Felix lewat latihan mandiri. Ayahnya, Frank Tcrsten Iberle, adalah warga Jerman yang beberapa lama tinggal di Bali untuk bekerja. Saat pandemi Covid-19 mendera, ayahnya mendapat pekerjaan baru di Malaysia. Felix melanjutkan latihan di sana.
Menurut Frank, anaknya sempat kesulitan beradaptasi dengan iklim di Malaysia. ”Di Malaysia, kami lebih banyak fokus berlatih speed. Untuk berenang di iklim tropis seperti ini agak sulit karena butuh ketahanan yang luar biasa,” ujar Frank.
Sehari-hari, Felix berlatih di kolam renang umum, berbaur bersama perenang lainnya. Kolam yang digunakan pun bukan kolam renang 50 meter, melainkan 25 meter. Dengan ukuran kolam sependek itu, latihan Felix tidak bisa optimal karena terhalang kolam yang penuh orang.
Felix merupakan perenang berbakat dengan catatan waktu mendekati limit para juara dunia. (Albert C Sutanto)
Di tengah keterbatasan fasilitas itu, Felix ditempa sangat disiplin oleh sang ayah. Upaya itu berbuah hasil saat mengikuti Malaysia Terbuka pada Maret 2023. Saat itulah Felix mampu memecahkan rekor nasional maupun Asia Tenggara dengan 27,60 detik.
Seusai memecahkan dua rekor itu, orangtua Felix berkabar melalui pesan singkat ke Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Bali, tempatnya dulu berdomisili.
PRSI pun menyambut keinginan Felix untuk membawa nama Indonesia di ajang luar negeri. PRSI lalu mendaftarkan Felix untuk mengikuti SEA Games Kamboja. Di ajang multicabang dua tahunan itu, Felix membuktikan kemampuannya.
Dengan usia yang masih sangat muda, bakat besar Felix bisa terus berkembang apabila dibina secara serius. Ia pun kini masuk proyeksi pelatnas renang yang dipersiapkan untuk Asian Games. Felix mengaku tak punya target khusus. ”Hanya ingin berlatih terus dan lebih baik dari ini,” katanya.
Albert C Sutanto, pelatih tim nasional renang Indonesia, mengatakan, Felix merupakan perenang berbakat dengan catatan waktu mendekati limit para juara dunia. Sebagai pembanding, peraih perunggu Asian Games 2018 di 50 meter gaya dada, Dmitriy Balandin (Kazakhstan), mencatat waktu 27,46 detik. Catatan waktu itu tak jauh berbeda dari Felix. Albert meyakini Felix akan bisa lebih berkembang apabila dibina secara serius dan dalam jangka waktu yang panjang.
”Sebetulnya, kita ini bisa (bersaing). Dukungan pemerintah kalau bisa lebih, apalagi di olahraga yang bisa mendatangkan banyak medali. Kami mohon pemerintah bisa melihat itu sebagai sesuatu yang harus diprioritaskan,” kata Albert.
Emas persembahan Felix menutup kiprah Indonesia di cabang renang SEA Games Kamboja. Sejauh ini, PRSI berhasil memenuhi target meraih tiga medali emas. Hasil tersebut melampaui SEA Games Vietnam 2021. Saat itu, tim renang hanya mengantongi dua medali emas dari nomor klasik andalan Indonesia, yaitu gaya punggung.
Saat ini Felix membawa harapan baru bagi prestasi renang Indonesia yang sudah lama mengandalkan gaya punggung untuk meraih medali. Sudah waktunya pemerintah memberikan perhatian lebih kepada perenang-perenang muda potensial yang akan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.