Gempa di Bandung, Ribuan Rumah Rusak dan 21.710 Warga Terdampak
Gempa dangkal di Bandung dan Garut merusak 3.492 rumah yang dihuni 21.710 jiwa di sejumlah kota/kabupaten di Jawa Barat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Gempa dangkal berkekuatan magnitudo 5,0 yang mengguncang Kabupaten Bandung dan Garut, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024) pagi, mengakibatkan 3.492 rumah warga rusak. Sebanyak 21.710 jiwa terdampak dalam peristiwa ini.
”Mayoritas rumah warga yang rusak ada di Kabupaten Bandung dan Garut. Di Bandung Barat, Purwakarta, dan Kabupaten Bogor juga dilaporkan terdapat rumah warga yang rusak akibat gempa,” kata Pranata Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Hadi Rahmat Hardjasasmita, Kamis (19/9/2024).
Hadi memaparkan, sebanyak 534 unit rumah dalam kondisi rusak berat dan 476 unit rumah rusak sedang. Sementara sisanya dalam kondisi rusak ringan dan terdampak.
Menurut Hadi, gempa yang terjadi di kedalaman 10 kilometer pada pukul 09.41 WIB itu juga mengakibatkan seorang anak meninggal dan 79 warga luka-luka.
Selain itu, ada 8 unit fasilitas kesehatan, 39 sekolah, dan 60 tempat ibadah yang rusak. Fasilitas umum yang rusak itu tersebar di Kabupaten Bandung, Garut, dan Kota Cimahi.
”Kerugian akibat gempa diperkirakan mencapai Rp 298,9 miliar. Sebanyak 710 warga di Kabupaten Bandung mengungsi ke tenda darurat,” kata Hadi.
Ia menuturkan, terdapat empat lokasi pengungsian di Kecamatan Kertasari, yakni di Lapangsari, Masjid At Tohiriyah, Masjid Al Barokah, dan kebun warga di RW 16. ”Bantuan yang dibutuhkan para pengungsi antara lain tenda, obat-obatan, peralatan kebersihan, makanan, dan air bersih,” katanya.
Bupati Bandung Dadang Supriatna yang memantau kondisi warga di Kecamatan Kertasari secara langsung telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung. Status tanggap darurat berlaku selama dua pekan.
”Dengan penetapan status tanggap darurat, kami akan segera mengucurkan anggaran bantuan bagi para korban. Khusus di Kertasari, terdapat enam desa yang terdampak,” kata Dadang.
Sesar Garsela
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, pusat gempa tersebut berada di 7,23 derajat Lintang Selatan dan 107,65 derajat Bujur Timur. Lokasinya sekitar 25 kilometer arah tenggara Kabupaten Bandung.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu mengatakan, gempa susulan dengan kedalaman dangkal masih terjadi di Kabupaten Bandung hingga pukul 15.00 WIB. Total terjadi 26 kali gempa susulan setelah gempa berkekuatan M 5,0 pada pukul 09.41 WIB.
Menurut Teguh, berdasarkan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.
”Saya mengimbau warga agar tetap mewaspadai potensi gempa susulan. Ada 26 kali gempa susulan meskipun kekuatannya kecil tetapi pada kedalaman dangkal, yakni di bawah 10 kilometer,” kata Teguh.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, yang meninjau langsung di lokasi yang terdampak gempa di Kecamatan Kertasari, mengatakan, ia telah menginstruksikan instansi terkait untuk mengirimkan bantuan secepatnya bagi warga di daerah yang terdampak.
”Proses evakuasi warga ke tempat yang aman harus diutamakan terlebih dahulu. Saya telah meminta BPBD Jabar mengirimkan bantuan tenda, air bersih, dan kamar mandi portabel,” tutur Bey.