Gempa Dangkal Guncang Bandung dan Garut, 773 Bangunan Rusak dan 82 Korban Luka

Gempa di Kabupaten Bandung dan Garut mengakibatkan 82 warga terluka dan 773 rumah serta fasilitas umum rusak.

FABIO MARIA LOPES COSTA

Salah satu rumah warga di Desa Cibereum, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang rusak berat akibat gempa bumi tektonik berkekuatan 5,0 pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB. Gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal pada kedalaman 10 kilometer.

BANDUNG, KOMPAS — Gempa bumi tektonik dengan kekuatan M 5,0 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB. Berdasarkan data sementara, gempa dengan kedalaman 10 kilometer itu mengakibatkan 82 warga terluka serta 773 unit rumah dan fasilitas umum rusak.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa dangkal itu berada di 7,23 derajat Lintang Selatan dan 107,65 derajat Bujur Timur. Lokasi pusat gempa itu berjarak 25 kilometer arah tenggara Kabupaten Bandung.

Dari pantauan Kompas pada Rabu siang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, menjadi salah satu daerah yang terdampak parah. Ratusan rumah dan fasilitas umum, seperti masjid, puskesmas, hingga sekolah mengalami kerusakan ringan dan berat.

Puluhan keluarga di wilayah itu pun mengungsi ke lapangan sepak bola yang berada di Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari. Apalagi, gempa susulan masih tercatat terjadi hingga pukul 13.30 WIB.

KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA

Salah satu masjid di Desa Cikembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang rusak berat akibat gempa bumi tektonik berkekuatan 5,0 pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB.

Euis (42), salah seorang warga di Kecamatan Kertasari, menuturkan, rumahnya rusak berat akibat gempa tersebut. Dia juga menyebut, getaran gempa itu dirasakan kuat oleh masyarakat selama sekitar 5 detik.

”Rumah saya rusak berat. Saya bersama suami dan anak-anak harus mengungsi ke tenda darurat di pinggir jalan,” ungkap ibu dari tiga anak ini.

Baca juga: Gempa Dangkal Guncang Bandung dan Garut, Warga Terluka dan Fasilitas Umum Rusak

Kepala Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Hadi Rahmat Hardjasasmita mengatakan, sebanyak 15 desa di Kabupaten Bandung dan 14 desa di Kabupaten Garut terdampak gempa bumi itu.

Dia memaparkan, dampak kerusakan akibat gempa bumi di Kabupaten Bandung meliputi 491 unit rumah dan 61 fasilitas umum, seperti puskesmas, sekolah, serta tempat ibadah.

BMKG

Infografis gempa bumi tektonik berkekuatan 5,0 pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Sementara itu, jumlah warga di Kabupaten Bandung yang mengungsi ke sejumlah lokasi mencapai 450 jiwa. Adapun data sementara dampak akibat gempa bumi di Garut meliputi 209 unit rumah dan 12 fasilitas umum.

”Warga Kabupaten Bandung yang terluka meliputi 58 korban luka ringan dan 23 luka berat, sedangkan di Garut sebanyak 1 korban luka,” papar Hadi.

Baca juga: Efek Guncangan Gempa Bandung-Garut Diperkuat Struktur Batuan yang Lapuk dan Aktivitas Sesar Aktif

Rumah saya rusak berat. Saya bersama suami dan anak-anak harus mengungsi ke tenda darurat di pinggir jalan.

Ia menambahkan, jumlah bangunan yang terdampak dan korban luka berpotensi bertambah. Hal ini karena petugas BPBD di Kabupaten Bandung dan Garut masih berada di lapangan untuk mendata dampak gempa bumi tersebut.

”Dampak gempa bumi masih dalam pemantauan. Bangunan yang mengalami kerusakan dan korban masih dalam pendataan,” ungkapnya.

KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengunjungi warga yang mengungsi di Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pascagempa bumi tektonik berkekuatan 5,0 pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB. Sebanyak 30 warga di Kertasari yang mengalami luka ringan hingga berat karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menyatakan telah menginstruksikan instansi terkait untuk mengirimkan bantuan secepatnya bagi warga di daerah yang terdampak.

”Proses evakuasi warga ke tempat yang aman harus diutamakan terlebih dahulu. Saya telah meminta BPBD Jabar mengirimkan bantuan tenda, air bersih dan kamar mandi portabel,” tutur Bey saat ditemui di lokasi terdampak gempa di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Lokasi Dua Gempa di Selatan Jabar Berdekatan, Warga Diminta Waspada

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, berdasarkan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum, gempa itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.

”Dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun. Gempa ini tak berpotensi tsunami,” tuturnya.