Belum Tuntas, Landasan Pacu Bandara IKN Masih Kurang 800 Meter
Saat berkunjung ke IKN, Presiden Jokowi sebenarnya ingin turun di Bandara IKN. Namun, hal tersebut belum memungkinkan.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pembangunan landasan pacu Bandara Ibu Kota Nusantara atau IKN belum tuntas karena tersisa 800 meter lagi yang harus diselesaikan. Selain itu, perlu ada lapisan yang ditambahkan untuk mencapai ketebalan ideal. Semua pembangunan itu ditargetkan rampung pada akhir 2024.
Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis H Sumadilaga mengatakan, landasan pacu Bandara IKN sudah selesai 2.200 meter dengan lebar 30 meter. Dari sisi panjang, landasan pacu itu masih kurang 800 meter untuk mencapai target 3.000 meter.
”Kemudian dari sisi tebal (landasan), itu masih tiga lapis lagi, sekitar 17 sentimeter lagi,” kata Danis saat ditemui seusai pencanangan Wanagama Nusantara di IKN, Jumat (13/9/2024).
Selain mengerjakan landasan pacu Bandara IKN, Kementerian PUPR juga membangun jalan akses di Bandara IKN. Ia mengatakan, pekerjaan fisik landasan pacu dan jalan akses itu itu ditargetkan beres pada Desember 2024.
Jalan akses Bandara IKN bakal terkoneksi dengan Tol Balikpapan-IKN segmen 5B. Namun, pembangunan jalan segmen 5B masih terkendala pembebasan lahan. Danis mengatakan, pihaknya masih menunggu proses pembebasan lahan tersebut.
”Kalau misalnya tanah bisa segera bebas, (pembangunan jalan) bisa kami selesaikan. Tapi, kalau belum, ya mungkin perlu waktu,” ujar Danis.
Ia mengatakan, bagian sisi darat Bandara IKN yang terdiri dari bangunan dan area lain dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan. Operasionalisasi Bandara IKN pun dipegang oleh Kemenhub.
Di tempat terpisah, Presiden Joko Widodo mengatakan, tugas pemerintah adalah memperbanyak perjalanan pesawat dari Bandara IKN. Saat berkunjung ke IKN, Jokowi sebenarnya ingin turun di Bandara IKN. Namun, hal tersebut belum memungkinkan.
Kemenhub telah menguji coba pesawat Cessna Citation Longitude untuk mendarat di Bandara IKN. Pesawat itu ditumpangi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan pendaratan dinilai berjalan baik.
”Harus dicoba lagi dengan pesawat yang sama dengan yang kita pakai. Jadi, masih menunggu percobaan landing dan take off dari pesawat-pesawat yang akan mencobanya sehingga memang pesawat yang kita tumpangi belum bisa turun di airport Nusantara,” kata Jokowi ketika meresmikan Swissotel Nusantara, Jumat.
Menurut dia, IKN harus ramai sehingga terbangun sebuah ekosistem kota. Namun, Presiden mengatakan, hal tersebut tidak mudah dan butuh waktu. Kendati demikian, Presiden yakin kepercayaan yang dibangun pemerintah bakal disambut investor untuk berinvestasi di IKN dan membangun ekosistem kota.
Mengenai landasan pacu bandara, pada 12 September 2024 Kemenhub telah menguji coba pesawat Cessna Citation Longitude untuk mendarat di Bandara IKN. Pesawat itu ditumpangi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan pendaratan dinilai berjalan baik.
Menteri PUPR, yang juga Pelaksana Tugas Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono mengatakan, tahap selanjutnya perlu diuji coba lagi dengan pesawat RJ-85, yakni pesawat yang setipe dengan pesawat kepresidenan. Uji coba itu untuk memastikan keamanan pendaratan pesawat kepresidenan.
”Jadi, saya bilang ke Pak Menhub, upayakan hari ini bisa (digunakan mendarat) dengan RJ-85. Kalau ini nanti sudah, berarti nanti Presiden akan beraktivitas dari Bandara (IKN),” kata Basuki seusai mendampingi Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan di Istana Presiden IKN, Kamis (12/9/2024).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tahap verifikasi dan kalibrasi Bandara IKN telah dilakukan. Aspek keamanan dan keselamatan penerbangan di Bandara IKN disebut sudah dipastikan memenuhi standar.
”Verifikasi sudah dilakukan pada 8-9 September 2024, kemudian kalibrasi telah dilakukan pada 10 September 2024,” kata Budi.
Menurut catatan Kemenhub, pembangunan gedung terminal VVIP telah mencapai lebih dari 90 persen. Budi optimistis Bandara IKN selesai dibangun secara keseluruhan pada 31 Desember 2024.