Kisah Tragis Siswi SMP Penjual Balon, Dibunuh dan Diperkosa Empat Pencandu Pornografi
AA setiap hari jual balon hingga malam agar bisa tetap bersekolah. Empat pembunuh dan pemerkosanya masih anak-anak.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
AA (13) adalah gadis periang yang tak mau menyerah pada kesulitan ekonomi keluarga. Sepulang sekolah, dia menjual balon hingga malam agar bisa memenuhi biaya sekolahnya. Namun, hidupnya berakhir tragis. Dia dibunuh dan kemudian diperkosa empat pelajar yang kecanduan menonton video bermuatan pornografi.
AA baru dua minggu berkenalan dengan IS (16), pelaku utama dalam kasus keji ini. Mereka dikenalkan oleh seorang teman berinisial M. Setelah berkenalan, mereka aktif berkomunikasi melalui aplikasi perpesanan di Facebook, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Tragedi dimulai ketika IS bertemu dengan korban yang merupakan siswi SMP kelas VIII itu di pertunjukan kuda lumping di Jalan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (1/9/2024).
Kecanduan film pornografi membuat hasrat IS tak bisa lagi dia kendalikan. Dia mengajak AA berkeliling ke sebuah lokasi krematorium. Tiga pelaku lain mengikuti mereka ke lokasi itu, yakni MZ (13), NS (12), AS (12).
AA tidak sadar dia diincar para predator yang juga masih pelajar itu. AA lalu diajak jalan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Talang Kerikil. Di TPU itu, IS membujuk AA agar mau melakukan hubungan suami-istri, tetapi AA menolak.
Pelaku IS dan ketiga temannya memaksa AA. Gadis cilik itu diduga meninggal karena mulut dan hidungnya dibekap.
”Menurut pengakuan pelaku, mereka awalnya menduga korban hanya pingsan. IS lalu memerkosa AA lalu diikuti secara bergantian oleh tiga pelaku lainnya,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Palembang Komisaris Besar Harryo Sugihhartono, Sabtu (7/9/2024).
Keempat pelaku lalu menggotong jasad AA dengan berjalan kaki ke lokasi kuburan yang lebih jauh dan sepi. Mereka berjalan kaki selama 30 menit. Di lokasi kedua itu, mereka kembali melampiaskan nafsu bejatnya kepada korban di tengah siang bolong. Mereka lalu meninggalkan jasad AA di lokasi kuburan itu.
Harryo menyebut, keempat korban masih kembali lagi ke tempat pertunjukan seni kuda lumping itu. Mereka kembali menonton pertunjukan itu. Empat pelajar itu bahkan menceritakan tindakannya kepada teman-temannya yang lain dengan bangga. Kesaksian dari teman-temannya itu yang menjadi petunjuk awal pengungkapan pembunuhan AA.
Mayat AA ditemukan warga hari Minggu itu sekitar pukul 13.00. Hasil otopsi menunjukkan, korban mati lemas karena kekurangan oksigen. Ditemukan juga luka akibat benda tumpul di leher korban.
Jasad korban dimakamkan setelah dilakukan otopsi. IS masih sempat ikut kegiatan mendoakan almarhum di rumah AA. Tiga pelaku lainnya datang ke lokasi tempat kejadian perkara saat polisi mengevakuasi jasad AA dari TPU.
Dia anak yang sangat baik. Dia berjualan balon setiap pulang sekolah, dari jam dua siang sampai jam delapan malam.
Polisi langsung melakukan penyelidikan mendalam dengan memeriksa sejumlah saksi. Pemeriksaan teman-teman pelaku menjadi petunjuk utama dari pengungkapan kasus itu. Mereka sebagai saksi yang mendengar sendiri pengakuan IS dan tiga pelaku lainnya yang menyebut memerkosa AA.
Polisi telah menangkap keempat pelaku dan menetapkan mereka menjadi tersangka. Polisi menemukan video bermuatan pornografi di telepon seluler para pelaku. Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi menahan IS. Namun, tiga pelaku lainnya tidak ditahan karena masih berusia anak.
Paman korban, Nurpan, mengatakan, keluarga sangat kehilangan atas meninggalnya keponakannya itu. AA berasal dari keluarga yang kurang mampu. ”Dia anak yang sangat baik. Dia berjualan balon setiap pulang sekolah, dari jam dua siang sampai jam delapan malam,” katanya.
Nurpan menyebut, AA setiap hari harus berjualan balon agar bisa membantu ekonomi keluarga dan memenuhi biaya sekolahnya. Dia hanya istirahat pada hari minggu saja. Namun, di hari liburnya itu mimpi dan hidup AA berakhir dengan sangat tragis.