Sarawak Ajak Kalbar Perkuat Konektivitas, Termasuk dengan Penerbangan Internasional
Peningkatan konektivitas antara Sarawak dan Kalbar diusulkan, baik melalui jalur darat maupun penerbangan internasional.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pemerintah Negara Bagian Sarawak, Malaysia, mengajak Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memperkuat konektivitas, termasuk dengan mengaktifkan penerbangan internasional di antara dua wilayah. Hal itu penting karena warga dua wilayah yang berbatasan langsung itu intens melakukan interaksi di bidang jasa, perdagangan, dan kebudayaan.
Ajakan meningkatkan konektivitas itu disampaikan Menteri Pengangkutan Negara Bagian Sarawak Dato Sri Lee Kim Shin dalam kunjungannya ke Kota Pontianak, ibu kota Kalbar, Senin (2/9/2024). Dalam kunjungan itu, Lee bertemu pejabat Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemerintah Kota Pontianak.
Lee menyatakan, kunjungannya ke Pontianak itu terkait dengan masalah transportasi di antara dua wilayah. Dia menyebut, selama ini ada bus dari Kuching, Sarawak, yang mengangkut penumpang hingga Pontianak. Sebaliknya, juga terdapat bus dari Pontianak yang menuju Kuching, bahkan ada yang sampai Brunei Darussalam.
Pemerintah Negara Bagian Sarawak pun berharap bus dari Kuching bisa sampai Kota Singkawang, Kalbar. Selama ini, bus tersebut hanya sampai di wilayah perbatasan di daerah Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar.
”Kami berupaya agar bus-bus dari Kuching bisa langsung menuju Kota Singkawang dan sebaliknya. Selama ini, penumpang dari Kuching menuju Singkawang hanya turun di perbatasan (di Entikong),” tutur Lee.
Selain jalur darat, Lee menilai, konektivitas udara antara kedua wilayah juga penting. Sebelum pandemi Covid-19 terdapat penerbangan internasional dari Pontianak ke Kuching dan sebaliknya. Namun, setelah pandemi, penerbangan itu tidak ada lagi.
Selama ini ada aspirasi dari warga Kuching ataupun Pontianak agar rute penerbangan internasional itu dibuka kembali untuk memudahkan mobilitas warga kedua negara. Pada tahun 2022 tercatat sekitar 230.000 lebih warga Kalbar yang berkunjung ke Kuching. Pada 2023, jumlah warga Kalbar yang datang ke Kuching meningkat menjadi 503.000 orang.
”Warga Kalbar juga ramai berobat ke Kuching. Dari segi perdagangan dan pariwisata serta pendidikan, mobilitas juga tinggi. Dari sisi kebudayaan, warga kedua negara saling mengunjungi karena masih memiliki hubungan saudara,” ungkap Lee.
Menurut Lee, agenda meningkatkan konektivitas Sarawak-Kalbar, baik melalui jalur darat maupun udara, akan dikonsultasikan dengan pemerintah pusat kedua negara.
Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian menuturkan, kunjungan Lee itu sangat baik untuk pengembangan jaringan transportasi di Pontianak. Dia juga menyebut, selama ini, banyak warga Pontianak yang berharap penerbangan internasional rute Pontianak-Kuching dibuka kembali.
”Semoga ini bisa direalisasikan agar mobilisasi warga kedua belah pihak kian mudah,” kata Ani.
Warga Kalbar juga ramai berobat ke Kuching. Dari segi perdagangan dan pariwisata serta pendidikan tinggi. Dari sisi kebudayaan, warga kedua negara saling mengunjungi karena masih memiliki hubungan saudara.
Ani menuturkan, Pontianak merupakan kota perdagangan dan jasa sehingga harus memperluas jejaring dengan wilayah lain. Jika penerbangan internasional ke Kuching bisa dibuka kembali, produk-produk dari Pontianak bakal lebih mudah dinikmati warga di Sarawak.
Dengan demikian, pendapatan masyarakat Pontianak diharapkan bisa meningkat. ”Produk-produk dari Malaysia juga masih dibutuhkan di Kalbar,” tutur Ani.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Raden Sigit Witjaksono, mengatakan, panjang perbatasan Kalbar-Malaysia hampir mencapai 1.000 kilometer. Oleh karena itu, konektivitas Sarawak dengan Kalbar sangat penting.
Sigit menuturkan, lalu lintas di perbatasan bukan hanya untuk perlintasan orang, tetapi juga barang dan kendaraan. Dia pun menyebut, peningkatan konektivitas itu akan bermanfaat bagi warga kedua negara.
”Ini juga harus didukung penerbangan internasional. Kami berharap penerbangan internasional di Bandara Supadio, Pontianak, diaktifkan kembali. Saya akan menyampaikan hal ini kepada Kementerian Perhubungan. Di Pontianak dan Kalbar secara umum juga banyak destinasi wisata dan kuliner,” ujar Sigit, yang ikut dalam kunjungan Lee ke Pontianak.
Selama ini, perdagangan di perbatasan Indonesia dan Malaysia masih mengacu pada kesepakatan Border Trade Agreement Tahun 1970. Regulasi tersebut membatasi perdagangan lintas batas maksimum 600 ringgit Malaysia per orang per bulan.
Sigit pun berharap nilai perdagangan lintas batas tersebut bisa ditingkatkan. Dia juga berharap terminal barang internasional di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong dioperasikan. Dengan demikian, mobilisasi barang bisa ditingkatkan. Apalagi, selama ini, kebanyakan perdagangan Indonesia ke Malaysia melalui Jakarta ke Kuala Lumpur, baru ke Kuching.
Berdasarkan data Kalbar dalam Angka 2024, nilai ekspor Kalbar ke Malaysia pada 2022 sebesar 331,94 juta dollar AS dan pada 2023 sebesar 212,20 juta dollar AS. Adapun nilai impor Kalbar dari Malaysia pada 2022 sebesar 163,17 juta dollar AS dan pada 2023 sebesar Rp 133,46 juta dollar AS.