Daftar Pilgub Jateng, Luthfi-Yasin Bakal Mundur dari Polri dan DPD
Ahmad Luthfi-Taj Yasin resmi mendaftar pilkada ke KPU Jateng. Kontestasi diperkirakan diikuti dua bakal pasangan calon.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, yang diusung oleh sembilan partai politik resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Jateng, Rabu (28/8/2024). Oleh karena pencalonan tersebut, Luthfi akan mengundurkan diri dari Polri. Yasin yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah terpilih juga telah menyerahkan surat pengunduran diri.
Pasangan Luthfi-Yasin mendaftar ke KPU dengan didampingi oleh simpatisan dan kader-kader dari partai pengusungnya, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Solidaritas Indonesia. Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, juga tampak dalam rombongan yang mengantar pasangan tersebut.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jateng Muhammad Yusuf Chudlori mengatakan, sembilan partai tersebut berkoalisi sebagai bentuk ikhtiar untuk mencari pemimpin terbaik di Jateng. Yusuf berharap pilkada di Jateng bisa berjalan lancar dan baik.
”Kami mohon dukungan kepada masyarakat, terutama para kader dari partai-partai koalisi, untuk solid bersama-sama memenangkan pasangan Pak Luthfi dan Gus Yasin. Kami juga berharap kemenangannya membawa manfaat dan maslahat untuk Jateng,” kata Yusuf di sela-sela konferensi pers seusai pendaftaran Luthfi-Yasin di KPU Jateng, Rabu.
Harapan agar Pilgub Jateng berjalan dengan aman juga diungkapkan Luthfi dan Yasin. Luthfi berharap pesta demokrasi di Jateng berlangsung ramai dan menyenangkan.
Saat ditanya mengenai strategi pemenangan dan program unggulan, Luthfi mengaku tak menyiapkan strategi khusus. ”Program unggulannya kerja, kerja, kerja,” tutur Luthfi.
Hingga Rabu, Luthfi masih tercatat sebagai anggota aktif Polri. Menurut dia, jika sudah ada penetapan sebagai pasangan calon dari KPU, ia akan mengundurkan diri dari Polri.
Program unggulannya kerja, kerja, kerja.
Sementara itu, Yasin yang terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah mengajukan surat pengunduran diri ke KPU RI. Keputusannya untuk mundur dari DPD dan kembali berkontestasi dalam pilkada di Jateng didorong oleh dukungan dari berbagai pihak.
”Kawan-kawan mendorong kami untuk melanjutkan program-program yang sudah kami laksananakan di lima tahun periode yang lalu,” ucap Yasin.
Menurut Yasin, pihaknya bakal melanjutkan dan meningkatkan program-program yang telah berjalan dengan baik saat ia menjabat sebagai wakil gubernur di periode lalu. Selain itu, program-program terkait peningkatan ekonomi dan pemerataan pembangunan akan digenjot jika Luthfi-Yasin terpilih.
Ketua KPU Jateng Handi Tri Ujiono mengatakan, Luthfi telah mengomunikasikan perihal pengunduran dirinya dari Polri. Kendati belum dilantik, Yasin yang menjadi calon anggota DPD terpilih juga disebut Handi telah mengajukan surat pernyataan pengunduran dirinya.
”Jadi, nanti saat sudah penetapan calon, calonnya wajib menyampaikan surat pengunduran diri,” ujar Handi.
Setelah menyerahkan berkas pendaftaran, pasangan calon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Luthfi-Yasin diberi surat pengantar untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan dua bakal pasangan calon itu akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr Kariadi pada Kamis (29/8/2024) pagi.
”Ada 18 item pemeriksaan fisik, pemeriksaan kejiwaan secara menyeluruh, serta pemeriksaan bebas dari narkoba dan psikotropika. Jadi, ada 20 hal yang diperiksa. Waktu pemeriksaannya paling lama 12 jam,” kata Handi.
Menurut Handi, Pilgub Jateng berpotensi hanya diikuti dua pasangan calon. Kendati demikian, pihaknya masih bakal membuka pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur hingga Kamis pukul 23.59, sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
”Tadi kami rekap jumlah suara sah (partai pengusung Luthfi-Yasin) 13,7 juta. Kemudian, pasangan yang diusung PDI Perjuangan kemarin sekitar 5 juta suara sah. Total suara sah (di Jateng) tidak sampai 20 juta. Jadi, probabilitas untuk 6,5 persen kansudah nol, artinya jumlahnya tidak mencukupi (untuk ada tambahan bakal pasangan calon yang mendaftar),” tutur Handi.