Kirab Pasangan Dedi-Erwan, Awal Kontestasi Pemilihan Gubernur Jabar 2024
Pasangan ini diusung lima partai di parlemen dan sembilan partai nonparlemen.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kontestasi pemilihan gubernur Jawa Barat 2024 diawali dengan pendaftaran pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di Kantor Komisi Pemilihan Umum Jabar, Kota Bandung, Selasa (27/8/2024). Pasangan yang diantarkan oleh kirab budaya ini menawarkan sejumlah isu di Jabar yang akan diselesaikan jika mereka terpilih memimpin provinsi tersebut.
Kirab dimulai sekitar pukul 15.00 WIB di area parkir Stadion Persib Sidolig menuju kantor KPU Jabar yang berjarak 400 meter. Ratusan orang mengantarkan pasangan ini dengan arak-arakan budaya tradisional selama sekitar 40 menit.
Dedi dan Erwan diarak dengan menggunakan kuda berwarna putih dan cokelat, sementara para partai pendukung mengikuti dengan menggunakan kereta kencana. Pendukung pasangan ini berasal dari lima partai yang mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jabar dan sembilan partai nonparlemen.
Lima partai pengusung ini, antara lain, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Golongan Karya (Golkar), Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dari partai nonparlemen, ada Partai Bulan Bintang (PBB), Gelombang Rakyat (Gelora), Garuda, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Ummat, Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Keadilan Nasional (PKN), Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Buruh.
Iring-iringan meriah ini menimbulkan kemacetan di ruas Jalan Ahmad Yani dan Jalan Laswi yang dilewati hingga dua jam. Kondisi ini membuat Dedi berkali-kali mengucapkan maaf kepada penduduk Kota Bandung karena kegiatan tersebut dianggap berdampak pada aktivitas warga.
”Kami mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga ke depan pengorbanan yang diberikan dalam waktu dua jam ini memberikan manfaat bagi masyarakat Jabar. Mungkin nanti kami akan menghindari hal-hal yang terlalu seremonial dan mengutamakan substansial agar tidak terjadi macet yang tambah banyak,” ujarnya seusai pendaftaran.
Dalam sambutannya di kantor KPU Jabar, Dedi mengungkapkan niatnya untuk memberikan kontribusi terbaik, mulai dari membangun infrastruktur hingga perbaikan kualitas hidup. Kualitas ini, antara lain, keterjangkauan sekolah, akses pekerjaan, penyediaan air bersih dan listrik, dan perbaikan gizi anak serta ibu untuk menghindari potensi stunting.
”Kami datang dan mendaftar dengan tujuan untuk berkontribusi dalam pembangunan yang merata sampai ke desa, membuka lapangan kerja dengan industri yang tersebar, hingga sungai yang harus bersih. Berangkat dari kerangka itu, kami bisa memberikan pilihan bagi Jabar, dan tentunya pilihan terbaik adalah yang istimewa,” paparnya.
Erwan juga turut memberikan sambutan. Wakil Bupati Sumedang periode 2018-2023 ini menyampaikan dukungan terhadap seluruh program yang direncanakan Dedi. ”Intinya adalah bermuara pada kesejahteraan seluruh warga Jawa Barat,” ujarnya.
Kedatangan pasangan ini bersama rombongannya menjadi penanda dimulainya kontestasi Pemilihan Gubernur Jabar tahun 2024. Komisioner KPU Jabar Hedi Ardia menyatakan, belum ada pasangan lain yang mendaftar. Setelah itu, dia juga menerima informasi dari dua partai yang akan mencalonkan pasangannya pada Kamis (29/8/2024) nanti.
Berdasarkan aturan KPU yang menuruti Mahkamah Konstitusi, enam partai peraih suara terbanyak bisa mengajukan pasangan calon gubernur di Jabar. Partai ini, antara lain Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Demokrat.
”Itu masih sebatas informasi. Terkait partai, saya masih belum bisa menyampaikan sekarang. Bisa saja dua partai ini mengusung satu calon, atau bisa saja masing-masing satu,” ujarnya.