Diduga Pengaruh Alkohol, Anak Bunuh Bapak dan Lukai Adiknya di Cirebon
Kusnadi membunuh bapak dan melukai adiknya di Kabupaten Cirebon. Tersangka diduga dalam pengaruh alkohol.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kusnadi (29), warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tega membunuh bapak kandungnya dan melukai adiknya. Ia diduga dalam pengaruh alkohol saat melakukan aksi itu. Kejadian ini pun menambah kasus pembunuhan yang pelaku dan korbannya masih satu keluarga.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat (23/8/2024) sekitar pukul 15.30 di Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok. Awalnya, Aam (24), korban yang juga adik tersangka, sedang mencuci baju di sungai dekat rumahnya. Tiba-tiba Kusnadi datang menghampirinya dan melemparinya dengan batu.
”Terus saya pergi panggil orangtua. Bapak (Jana) datang bawa kayu dan berkelahi dengan Kusnadi,” kata Aam saat ditemui di rumahnya, Sabtu (24/8/2024). Perselisihan antara bapak dan kakaknya itu berakhir tragis. Kusnadi ternyata telah membawa pisau dapur.
Tersangka pun menghunjamkan pisau itu ke bagian perut bapak kandungnya. Jana terkapar di bantaran sungai dengan dua luka tusukan. ”Dia lemparkan kayu ke Aam, tapi enggak kena. Saya lari cari pertolongan, panggil kakak. Mau dekatin bapak, saya enggak berani,” ungkap Aam.
Berlari sekitar 200 meter dari sungai ke rumahnya, Aam berusaha menghindari Kusnadi. Namun, kakaknya itu tetap memukul kepalanya dengan balok yang ujungnya terdapat paku. Bagian belakang kepala Aam pun terluka dan harus mendapat penanganan satu jahitan serta pengobatan.
Pada saat yang sama, keluarga dan tetangga mengevakuasi Jana dari bantaran sungai ke rumah. Saat dicek, pencari barang rongsokan itu sudah tidak bernapas, sedangkan tersangka ditangkap. ”Pelakunya berontak. Kami kewalahan. Dia kami ikat dengan tali,” kata Wardina, Kepala Dusun I.
Saat ditangkap warga, katanya, tersangka masih menyelipkan pisaunya di celana. Pisau sepanjang 15 sentimeter itu telah dibersihkan dari ceceran darah. Dari mulut tersangka tercium bau alkohol. ”Kakaknya (korban Aam), kan, setengah sadar, dalam pengaruh alkohol,” ungkapnya.
Menurut Wardina, Kusnadi memang kerap mengonsumsi alkohol. Namun, katanya, tersangka sebelumnya tidak pernah membuat masalah di lingkungan. Pekerja serabutan yang tidak lulus sekolah dasar ini juga dikenal pendiam. Namun, ia pernah mendengar Kusnadi berkonflik dengan Aam.
”Saya juga enggak menyangka (Kusnadi membunuh). Kalau konflik sama adiknya sih sering. Saya, kan, tetangganya. Dia (Kusnadi) sering ngomong, adiknya sering telepon-teleponan. Dia enggak suka,” ujar Wardina. Namun, pihaknya tidak tahu pasti tentang masalah keluarga itu.
Menurut dia, kasus pembunuhan yang pelaku dan korbannya masih satu keluarga baru pertama kali terjadi di desanya. Ia pun berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Polisi pun telah menangkap tersangka dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Adapun jasad korban telah dimakamkan.
Dawi, kakak korban dan tersangka, berharap Kusnadi yang anak keempat dari lima bersaudara tidak dihukum. ”Kalau enggak minum miras, orangnya baik. Keluarga enggak mau dia dihukum. Orangnya sih baik. Tapi, kalau minum miras itu pikirannya ke Aam,” ungkapnya.
Kasus pembunuhan yang pelaku dan korbannya masih satu keluarga beberapa kali terjadi di Cirebon. Pada November 2023, misalnya, Rasni (47) tewas di tangan bekas suami sirinya, OS, di Desa Cangkoak, Kecamatan Dukupuntang. Motif pelaku membunuh adalah karena cemburu.
Pada 2018, MT (27), warga Kecamatan Pabedilan, tega meracuni anaknya yang berusia 14 bulan hingga tewas. Kejadian itu bermula saat MT tidak mendapat uang untuk membeli susu dari istrinya di Batam. Ia pun meminum racun bersama sang anak. Bayinya tewas, sedangkan MT selamat.