Veddriq Leonardo Pulang Kampung, Menyala Abangku
Veddriq Leonardo disambut ribuan warga saat kembali ke kampung halamannya di Pontianak.
Veddriq Leonardo disambut ribuan warga saat kembali ke kampung halamannya di Pontianak, Kalimantan Barat. Peraih medali emas panjat tebing Olimpiade Paris 2024 itu bahkan diarak keliling kota. Selain senyuman, dia menebar inspirasi untuk anak muda agar berani mengukir prestasi meski di tengah keterbatasan.
Hujan sempat mengguyur Kota Pontianak, Rabu (21/8/2024) pagi. Namun, itu tak lama. Matahari perlahan terlihat di garis khatulistiwa samar-samar menghalau langit yang mendung.
Seiring itu, ribuan pelajar SD hingga mahasiswa mulai berdatangan di sekitar Bundaran Digulis. Membawa bendera Merah Putih, mereka memadati tepi jalan-jalan utama dari Kabupaten Kubu Raya hingga Kota Pontianak.
Tamu penting yang ditunggu pun tiba saat anak-anak itu masih mengatur barisan. Veddriq mendarat di Bandara Supadio Pontianak di Kabupaten Kubu Raya pukul 07.30.
Ia disambut tarian selamat datang Melayu yang disebut ”Tapung Tawar”. Dia lalu diarak menggunakan truk yang sudah dihias dengan replika panjat tebing pada pukul 08.30.
Dalam perjalanan, Veddriq menyapa ribuan warga dan pelajar mulai dari Jalan A Yani II di Kabupaten Kubu Raya. Di Bundaran Digulis di Jalan A Yani, para pelajar dan mahasiswa berteriak sembari melambaikan bendera.
Tidak sedikit yang menghampiri Veddriq demi mengabadikan gambar dan menyapa langsung. Veddriq ramah membalas dengan senyum dan memperlihatkan medali emas yang tergantung di lehernya.
”Terima kasih,” ucap Veddriq sembari melambaikan tangan dari atas mobil.
Setelah beberapa menit di situ, arak-arakan berlanjut menyusuri Jalan A Yani, Teuku Umar, dan HOS Cokroaminoto. Di sana juga para siswa tersebar di beberapa lokasi.
Saat memasuki Jalan Gajah Mada, para siswa dan karyawan pertokoan menyambut dengan bendera Merah Putih dan poster bergambar Veddriq bertuliskan ”Menyala Abangku”.
Veddriq memberi kesan tersendiri bagi Hafis Aufarahman (15), siswa kelas X SMAN 10 Pontianak. Hafis merupakan siswa pencinta alam. Dari kelompok pencinta alam, dia kerap berlatih panjat tebing.
”Saya menyaksikan Veddriq bertanding di cuplikan video,” ujar Hafis.
Ia bangga, terinspirasi, dan termotivasi melihat prestasi Veddriq. Apalagi Veddriq sama-sama dari Pontianak. Dia yakin, bila rajin berlatih, panjat tebing adalah olahraga menjanjikan.
Ambar (21), mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, menyebutkan, ia bangga dengan Veddriq karena alumnus Untan. Ambar mengamati Veddriq dari media sosial dengan beberapa kompetisi yang pernah dijalani Veddriq.
”Dia pantang menyerah, patut menjadi contoh bagi generasi muda, terutama yang ingin mengukir prestasi di level internasional,” kata Ambar di sela-sela waktu menanti Veddriq.
Warga yang kebetulan berjumpa arak-arakan di jalan turut mengiringi dari samping dan belakang. Mereka mengabadikan gambar.
Dari Jalan Gajah Mada, arak-arakan berlanjut ke Jalan Veteran lalu berakhir di Pendopo Gubernur Kalbar di Jalan A Yani. Lebih dari 5 kilometer panjang jalur arak-arakan pagi itu.
Orangtua Veddriq, Sumaryanto (56) dan Rosita (52), tampak di dalam salah satu mobil arak-arakan itu. Keduanya juga tersenyum bahagia.
Mereka dan sejumlah keluarga sejak pagi menanti di bandara. Violita Equada (25), adik perempuan Veddriq, mengatakan, ia sengaja membuat buket bunga untuk diberikan kepada kakaknya.
Veddriq akan menjadi inspirasi seluruh atlet dan pemuda di Kalbar.
Sementara di depan Pendopo Gubernur Kalbar telah berdiri sebuah panggung. Lagu ”Bendera” karya band Cokelat bergema.
Di sekitar kawasan itu juga hadir ribuan siswa dan warga. Dari atas panggung, Veddriq mengucapkan terima kasih atas apresiasi dari berbagai pihak, termasuk warga dengan menggelar arak-arakan.
”Ini pengalaman luar biasa. Tidak ada kata yang bisa mewakili kegembiraan saya saat ini,” ungkap Veddriq.
Resep juara
Dalam kesempatan itu, Veddriq berbagi resep meraih medali emas Olimpiade Paris. Yang pasti, menurut Veddriq, kerja keras dan doa dari orang-orang di sekitar, seperti keluarga, teman, bahkan tetangga.
Final Olimpiade lalu tidak mudah baginya, terutama ketika berhadapan dengan atlet China. Menurut Veddriq, China terkenal dengan konsistensinya dalam prestasi, khususnya dalam olahraga panjat tebing nomor speed.
Di sela-sela itu, Insan Nur Akbar, komedian Indonesia yang menjadi master of ceremony (MC) pagi itu, menimpali omongan Veddriq. ”Kalau orangtua melihat anaknya manjat pagar atau pohon, jangan dilarang. Siapa tahu bisa seperti Veddriq,” kata Akbar disambut gelak tawa.
Veddriq berharap, ke depan banyak atlet dari Pontianak berprestasi di pentas dunia. Selain membanggakan bangsa, ada bonus yang diberikan negara hingga pemerintah daerah.
Dari Pemprov Kalbar, misalnya, Veddriq mendapat Rp 300 juta. Saat ditanya bonus itu akan dipergunakan untuk apa, Veddriq mengatakan, ia belum begitu jauh memikirkannya. Namun, bayangan sementara tidak jauh dari tabungan atau investasi.
”Selain itu membahagiakan orangtua. Lalu, berkontribusi pada panjat tebing karena olahraga itu yang membuat saya bisa seperti sekarang,” ucapnya.
Baca juga: Emas Olimpiade, Bukti Kerja Keras Veddriq Kalahkan Keterbatasan
Ke depan, Veddriq berpesan kepada para atlet untuk tak pantang menyerah mencetak prestasi. Tidak harus menunggu fasilitas yang sempurna, tetapi diawali kemauan.
Veddriq, misalnya, dulu pernah kesulitan mendapatkan alat melatih kekuatan tangan. Tidak patah arang, ia membuat alat sendiri dari kayu sisa.
Kayunya didapat dari ayahnya yang bekerja sebagai tukang kayu. Tak punya sepatu layak, dia juga kerap bergantian memakai sepatu panjat tebing dengan kawan-kawannya.
Akan tetapi, Veddriq tidak memungkiri pentingnya keberadaan fasilitas olahraga, khususnya panjat tebing, yang ideal. Itu bagian dari mempersiapkan atlet berprestasi di masa depan.
”Negara-negara lain mempersiapkan atletnya dengan baik, termasuk fasilitas,” kata Veddriq.
Selepas dari Pendopo Gubernur Kalbar, Veddriq berjumpa rekan-rekannya sesama atlet Kalbar untuk berbagi semangat dan inspirasi. Dia juga berencana menginap di rumah dan berjumpa keluarga di Jalan Tanjung Harapan, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur.
Lalu pada Kamis (22/8/2024), Veddriq kembali ke Jakarta guna mempersiapkan diri untuk turnamen selanjutnya. Pada Pekan Olahraga Nasional, 8-20 September 2024, ia kembali berlaga di Tanah Air bertanding mewakili Kalbar.
Penjabat Gubernur Kalbar Harisson mengatakan, jajaran Pemprov Kalbar memang bersepakat menyambut Veddriq dengan arak-arakan. Harisson berharap ke depan akan muncul generasi hebat lainnya, tidak hanya dari olahraga panjat tebing.
”Veddriq akan menjadi inspirasi seluruh atlet dan pemuda di Kalbar,” kata Harisson.
Terkait fasilitas panjat tebing juga sudah mulai dibenahi. Pihaknya telah membangun Gedung Olahraga Terpadu. Hanya memang tidak bisa dibangun besar-besaran karena harus membangun infrastruktur lainnya, seperti jalan, pendidikan, dan kesehatan.
Veddriq sudah memberi bukti. Giliran pemerintah dan anak muda lainnya menunaikan janji serta menguji diri menjadi jauh lebih lagi.
Baca juga: Rindu, Bahagia, dan Doa Mengalir Deras untuk Veddriq