Semarak Kedai Kopi di Surakarta, dari Tempat Nongkrong sampai Ruang Kreatif Komunitas
Kedai kopi di Surakarta diharapkan tak hanya jadi tempat nongkrong, tetapi jadi ruang kreatif bagi berbagai komunitas.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO, HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
Kedai kopi kekinian terus bermunculan di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Selain menjadi tempat makan, minum, dan nongkrong, kedai kopi juga diharapkan menjadi ruang kreatif bagi berbagai komunitas anak muda.
Salah satu kedai kopi yang baru saja hadir di Surakarta adalah Kopi Nako Kompas Solo. Kedai kopi tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kanma Group selaku pengelola Kopi Nako dengan harian Kompas.
Kafe dengan bangunan kekinian itu berlokasi di Jalan Kalitan Nomor 1, Surakarta. Bangunan kedai kopi tersebut menempati lahan eks kantor harian Kompas di Surakarta.
Di kafe itu juga terdapat ruangan khusus dengan replika koran Kompas edisi pertama yang terbit pada 28 Juni 1965. Selain itu, di ruangan tersebut juga terdapat mesin ketik yang pernah dipakai oleh wartawan Kompas.
Kopi Nako Kompas Solo merupakan cabang Kopi Nako ke-54. Grand opening kedai kopi tersebut dilakukan pada Sabtu (17/8/2024).
Dalam acara tersebut, dilakukan prosesi gunting pita dan pemotongan tumpeng oleh Direktur Utama Kanma Group Jayadi Budiman serta Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Tri Agung Kristanto.
Marketing Director Kanma Group Robert Wanasida menjelaskan, Kopi Nako Kompas Solo merupakan kedai kopi pertama hasil kerja sama antara Kanma Group dan Kompas.
”Tahun ini, Kopi Nako telah menyebar keluar dari wilayah Jabodetabek. Kemudian, kami ditawari bekerja sama secara bisnis di lahan-lahan Kompas. Kebetulan, Solo (Surakarta) ini menjadi yang pertama dibangun,” kata Robert di sela-sela acara grand opening.
Robert menuturkan, dalam pengelolaan kedai Kopi Nako, pelibatan komunitas merupakan sesuatu yang sangat penting. Dia pun berharap Kopi Nako Kompas Solo bisa berhubungan dekat dengan komunitas yang ada di Surakarta.
Oleh karena itu, manajemen kafe tersebut pun membuka ruang sebesar-besarnya bagi berbagai komunitas untuk menggelar aneka kegiatan kreatif di Kopi Nako Kompas Solo. Apalagi, menurut Robert, Surakarta memiliki banyak komunitas seni dan komunitas anak muda.
”Di sini, komunitas anak mudanya sangat kuat. Kemarin, kami juga sempat bertemu dengan mereka. Ke depan, kami ingin bikin kerja sama dengan komunitas. Mungkin selama sepekan bisa rutin menggelar kegiatan,” ujar Robert.
Sementara itu, Tri Agung Kristanto menyampaikan, Kopi Nako memiliki kesamaan visi dengan Kompas yang berupaya mendorong pemberdayaan masyarakat. Menurut dia, jalinan kerja sama dua pihak itu tidak melulu mengutamakan kepentingan bisnis, tetapi juga diharapkan memberi manfaat pada masyarakat.
Apalagi, Tri Agung menyebut, kantor Kompas di Surakarta itu juga memiliki jejak sejarah sebagai ruang pertemuan berbagai komunitas di kota tersebut. Oleh karena itu, Kopi Nako Kompas Solo juga diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai ruang kreatif baru untuk berbagai komunitas di Surakarta.
”Tujuannya bukan hanya mencari rezeki, tetapi juga mengembangkan usaha. Kami juga ingin memberdayakan masyarakat dan menumbuhkan kreativitas masyarakat di Solo untuk kemajuan Indonesia,” kata Tri Agung.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Surakarta Ferry Septha Indriyanto menilai, kedai kopi yang bermunculan di Surakarta merupakan sesuatu hal yang positif. Lebih-lebih jika kedai kopi itu memiliki perhatian khusus bagi komunitas, seperti halnya yang dilakukan Kopi Nako.
Berbagai kegiatan komunitas, kata Ferry, membuat kota akan semakin progresif. Dia juga menyebut, ruang kreatif seperti kedai kopi akan menambah ruang diskusi bagi masyarakat. Hal itu diharapkan bakal memunculkan banyak ide segar demi kemajuan kota.
”Dari sini, banyak aspirasi yang bisa muncul. Kota Solo sudah ada di titik akan menjadi metropolitan baru. Maka, komunitas ini akan menambah kualitas masyarakat pemikir. Bagi saya, Kopi Nako bisa menjadi sarana membangun pemikir-pemikir hebat,” kata Ferry.
Kami juga ingin memberdayakan masyarakat dan menumbuhkan kreativitas masyarakat di Solo untuk kemajuan Indonesia.