Peretasan Akun Google Bisnis, Calon Pelanggan Rental Motor Tertipu hingga Rp 1,5 Juta
Rental motor turut terdampak peretasan akun Google Bisnis. Kerugian calon pelanggan mencapai Rp 1,5 juta.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Para pengusaha rental motor dari sejumlah daerah turut terdampak peretasan akun Google Bisnis. Kejadian itu mengakibatkan beberapa calon pelanggan terkena penipuan. Kerugian yang dialami bisa mencapai Rp 1,5 juta per orang.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Komunitas Rental Motor Indonesia Yanuar Gajaksahda saat dihubungi, Kamis (15/8/2024). Peretasan akun Google Bisnis dialami para pengusaha rental motor pada Sabtu (10/8/2024) dan Minggu (11/8/2024).
”Ini kejadiannya sama dengan yang dialami sejumlah hotel. Jadi, nomor teleponnya diubah dengan nomor telepon penipu itu. Sempat kami ubah manual, tetapi kemudian diubah kembali (oleh si penipu),” kata Yanuar.
Yanuar mengungkapkan, ada sekitar 60 persen anggota komunitasnya yang mengalami pengubahan data akun Google Bisnis. Adapun jumlah anggota komunitas itu mencapai 320 orang. Mereka tersebar di sejumlah daerah, seperti Yogyakarta, Malang, Surabaya, Jakarta, Semarang, Kalimantan, hingga Sulawesi.
Sejumlah calon pelanggan, kata Yanuar, juga menjadi korban penipuan akibat adanya peretasan itu. Mereka menghubungi nomor palsu yang dicantumkan penipu pada alamat rental motor. Kemudian, penipu meminta sejumlah uang agar dibayarkan terlebih dahulu melalui transfer.
”Transfer itu bukan ke rekening milik rental. Jumlahnya mulai dari Rp 400.000 sampai Rp 1,5 juta. Setelah mentransfer uang, nomor calon pelanggan ini diblokir oleh penipu,” kata Yanuar.
Dari setiap wilayah, Yanuar menuturkan, sedikitnya terdapat lima calon pelanggan yang terkena penipuan tersebut. Kejadian itu baru diketahui belakangan setelah para calon pelanggan melaporkan penipuan yang mereka alami kepada pemilik rental yang asli.
Yanuar bersama sejumlah anggota komunitasnya kemudian berkonsultasi dengan Polda DI Yogyakarta pada Selasa (13/8/2024). Aparat kepolisian menyarankan agar korban melayangkan laporan dugaan penipuan.
”Kami sebenarnya ingin melapor hari itu juga. Tetapi, kebetulan korban ini berasal dari Jawa Timur, dan sudah pulang ke daerahnya ketika kami akan ke polda. Ini kami tetap berkoordinasi dan, menurut rencana, akan buat laporan ke Polda Jatim,” ucap Yanuar.
Setelah mentransfer uang, nomor calon pelanggan ini diblokir oleh penipu.
Menurut Yanuar, insiden peretasan itu cukup merugikan para pengusaha rental motor. Kredibilitas mereka digerus dengan munculnya kasus-kasus dugaan penipuan yang berawal dari peretasan.
Mereka pun berharap Google memberikan perlindungan lebih terhadap keamanan akun para penggunanya.
Yanuar juga meminta aparat kepolisian menindak kasus itu sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Apalagi, kasus tersebut terjadi di banyak tempat. Banyak orang yang dirugikan dengan adanya peristiwa tersebut.
”Kalau tidak ada tindakan secara riil, itu akan berulang lagi pada hal-hal berikutnya. Kami ingin kalau bisa komplotan ini tertangkap,” tandasnya.
Sebelumnya, insiden peretasan juga dialami ratusan hotel dan penginapan, di DIY. Modelnya sama dengan yang terjadi pada rental-rental motor. Terdapat nomor palsu yang dicantumkan pada akun Google mereka.
Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono menyampaikan, menurut laporan lisan yang diterimanya, terdapat 120 hotel, penginapan, dan homestay di DIY yang mengalami pencantuman nomor telepon palsu. ”Yang lapor secara lisan ke saya itu ada 120 hotel, penginapan, dan homestay di DIY,” kata Deddy (Kompas.id, 13/8/2024).
PHRI DIY pun berencana melaporkan kejadian itu ke Polda DIY.