Ratusan Hotel dan Penginapan di DIY Jadi Sasaran Penipuan Nomor Palsu di Google
Konsumen diimbau berhati-hati dengan penipuan dengan modus mengganti nomor kontak hotel di Google.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Ratusan hotel dan penginapan di Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi sasaran penipuan nomor kontak palsu yang tercantum di mesin pencari Google. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI DIY pun berencana melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Ketua Badan Pimpinan Daerah PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, berdasarkan laporan lisan yang diterimanya, terdapat 120 hotel, penginapan, dan homestay di DIY yang menjadi sasaran penipuan nomor kontak palsu di Google.
Sasaran penggantian nomor kontak itu beragam, dari hotel bintang lima hingga penginapan kecil. Setelah mendapat laporan lisan, Deddy telah meminta pengelola hotel, penginapan, dan homestay itu mengirimkan laporan resmi kepada PHRI DIY.
”Yang lapor secara lisan ke saya itu 120 hotel, penginapan, dan homestay di DIY. Namun, data resmi yang masuk sampai pagi ini baru mencapai sekitar 50,” kata Deddy, Selasa (13/8/2024), di Yogyakarta.
Deddy menjelaskan, dalam kasus tersebut, pelaku mengedit atau mengubah nomor kontak hotel, penginapan, dan homestay yang tercantum di Google. Hal itu dilakukan agar konsumen yang hendak menginap menghubungi nomor kontak yang dicantumkan oleh pelaku.
Jika ada konsumen yang menghubungi nomor itu, pelaku akan meminta mereka untuk mentransfer biaya penginapan ke nomor rekening tertentu. Namun, nomor rekening tersebut bukan milik hotel atau penginapan, melainkan milik pelaku.
”Mereka mengubah nomor reservasi, kemudian tamunya dimintai transfer tapi bukan ke rekening dari hotel, penginapan, atau homestay yang dituju,” ujarnya.
Deddy menambahkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, ada konsumen yang kemudian melakukan konfirmasi pemesanan ke hotel melalui nomor telepon kantor milik hotel tersebut. Dari konfirmasi itulah diketahui adanya peristiwa percobaan penipuan.
Beruntung sang konsumen belum melakukan transfer ke rekening yang disebutkan pelaku. ”Sampai dengan saat ini, saya belum dapat laporan adanya konsumen yang menjadi korban,” ungkap Deddy.
Deddy juga menyebut, sejumlah pengelola hotel dan penginapan telah coba mengubah nomor kontak yang dicantumkan pelaku penipuan di Google. Namun, nomor kontak tersebut ternyata diubah lagi oleh pelaku.
Mereka mengubah nomor reservasi, kemudian tamunya dimintai transfer tetapi bukan ke rekening dari hotel, penginapan, atau homestay yang dituju.
Untuk mengantisipasi modus penipuan semacam itu, Deddy meminta konsumen langsung menghubungi nomor telepon kantor, bukan nomor handphone, milik hotel atau penginapan yang dituju. Nomor telepon kantor di wilayah DIY biasanya diawali dengan kode 0274.
Selain itu, konsumen juga bisa memesan hotel atau penginapan melalui aplikasi travel daring. Jika ingin melakukan pembayaran secara transfer ke rekening bank, konsumen juga harus memastikan rekening tersebut atas nama hotel atau penginapan yang dituju. Hal ini karena pelaku penipuan biasanya menggunakan rekening bank atas nama pribadi.
Deddy menyatakan, setelah data resmi terkumpul, PHRI DIY berencana melaporkan kasus ini ke Kepolisian Daerah DIY. Data tersebut juga akan disampaikan ke Badan Pimpinan Pusat PHRI untuk dilaporkan ke Mabes Polri. ”Kejadian ini hampir seluruh Indonesia mengalami,” tuturnya.
Deddy menuturkan, PHRI DIY juga akan berkonsultasi dengan ahli teknologi informasi agar nomor kontak yang tercantum di Google itu tidak bisa diubah oleh pihak lain. ”Kami akan berupaya agar nomor itu tidak bisa diubah atau diedit. Kami akan konsultasi dengan ahli TI (teknologi informasi),” ujarnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani menyatakan, modus pemalsuan nomor kontak hotel di Google itu terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. ”Serangannya merata se-Indonesia, terjadi di semua hotel, baik itu berbintang atau tidak, jaringan hotel atau tidak,” katanya, Senin (12/8/2024), seperti dikutip dari Kompas.com.