60 Hotel di Sumbar Terdampak Peretasan Akun Google Bisnis
Konsumen diminta hati-hati saat memesan hotel dengan memastikan kebenaran nomor telepon dan nomor rekening hotel.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Sumatera Barat mencatat sedikitnya 60 hotel di Sumatera Barat mengalami peretasan profil akun bisnis mereka di Google. Masyarakat diminta berhati-hati saat memesan hotel dengan memastikan kebenaran nomor telepon dan nomor rekening hotel.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat (Sumbar) Rina Pangeran, Selasa (13/8/2024), mengatakan, peretasan diketahui terjadi sejak Minggu (11/8/2024) pukul 10.00-11.00 WIB. Saat itu, ada anggota PHRI Sumbar melapor di grup Whatsapp.
”Hampir setiap menit laporan bertambah. Saya ingatkan semua anggota untuk mengecek akun Google masing-masing. Hingga (Senin, 12/8/2024) sore, ada 60 hotel yang sudah melapor,” katanya.
Menurut Rina, ia sudah melaporkan kejadian ini ke Badan Pimpinan Pusat (BPP) PHRI. Ternyata, kejadian ini tidak hanya terjadi di Sumbar, tetapi juga di seluruh Indonesia. BPP PHRI pun mengambil alih kasus ini dan akan melaporkannya ke Badan Reserse Kriminal Polri.
Rina menjelaskan, peretas mengganti atau memalsukan nomor telepon atau Whatsapp hotel yang tercantum di mesin pencari Google. Calon konsumen yang hendak mencari informasi hotel di Google berpotensi tertipu.
”Tamu akan memesan dengan nomor mereka (penipu). Mereka memberikan informasi harga kamar dan nomor rekening. Di sini, kejahatannya. Nomor rekening yang diberikan adalah nomor rekening penipu,” ujar Rina.
Rina menambahkan, pihak hotel sudah berupaya memperbaiki data nomor ponsel yang diretas. Namun, dalam hitungan detik, peretas menggantinya kembali. BPP PHRI sedang menghubungi pihak Google bagaimana caranya memproteksi akun hotel.
Rina melanjutkan, pihaknya sudah menyebarkan informasi kejahatan ini secara masif melalui media massa, media sosial, dan sebagainya. Tujuannya supaya tidak ada calon tamu hotel yang tertipu.
”Alhamdulillah, untuk di Sumbar, belum sampai transaksi. Saya belum terima laporan di Sumbar ada konsumen yang tertipu, tetapi di daerah lain di Indonesia sudah ada yang tertipu, seperti di Jawa Tengah, konsumen sudah transfer ke rekening penipu,” ujarnya.
Rina pun meminta konsumen berhati-hati saat memesan hotel dan mencari informasi melalui Google. Konsumen perlu memastikan nomor telepon dan nomor rekening hotel benar-benar valid. Nomor rekening hotel adalah nomor rekening perusahaan, bukan nomor rekening pribadi, sedangkan penipu menggunakan nomor rekening pribadi.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi soal peretasan itu. Secara keseluruhan, di Indonesia lebih dari 300 hotel diretas. Sementara itu, di Sumbar, dari 100 lebih anggota PHRI Sumbar, 60 hotel di antaranya terdeteksi diretas.
”Kami koordinasi dengan ketua PHRI Sumbar. Ketuanya pun sudah mengambil langkah-langkah strategis untuk penyelamatan anggotanya,” kata Luhur.
Luhur menambahkan, Dinas Pariwisata Sumbar tidak tinggal diam dengan kejadian ini. Pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Sumbar untuk bisa membantu menyelesaikan masalah peretasan ini.
”Kamis nanti kami akan undang rapat Ketua PHRI, mudah-mudahan dari situ akan ada langkah-langkah konkret dan strategis untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya.