KM Kirana 1 Kebakaran Saat Diperbaiki, Kapal Pengganti Disiapkan
Kebakaran KM Kirana 1 diduga akibat adanya percikan api saat kapal penumpang itu diperbaiki. Kapal pengganti disiapkan.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Kebakaran yang terjadi pada Kapal Motor Kirana 1 di sekitar perairan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (11/8/2024), diduga terjadi saat kapal tersebut tengah diperbaiki. Kerusakan yang timbul akibat kebakaran menyebabkan kapal tersebut tak bisa digunakan untuk mengangkut penumpang. Kapal pengganti pun disiapkan.
KM Kirana 1 merupakan kapal milik PT Dharma Lautan Utama (DLU). Direktur Operasional dan Usaha PT DLU Rakhmatika Ardianto menuturkan, KM Kirana 1 sedang menjalani perbaikan rutin bulanan ketika kebakaran terjadi pada Minggu sekitar pukul 15.30 WIB.
”Jadi, kami setiap bulan mengadakan maintenance rutin. Kapal itu adalah kapal penumpang yang dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang baik,” kata Rakhmatika di Semarang, Senin (12/8/2024).
Dia memaparkan, KM Kirana 1 menurunkan penumpang pada Sabtu (10/8/2024). Sambil menunggu pemberangkatan lagi pada Selasa (13/8/2024), kapal tersebut menjalani perawatan.
Perbaikan rutin yang dilakukan pada Minggu itu, kata Rakhmatika, dimanfaatkan untuk perawatan mesin dan perbaikan bagian interior kapal. Menurut penuturan awak buah kapal, api pertama kali muncul saat ada percikan api akibat penggunaan mesin gerinda.
Pada saat yang sama, ada uap gas yang timbul karena pengeleman vynil untuk lantai kapal. Kondisi itu membuat api berkobar.
Para awak kapal berupaya memadamkan api dengan alat pemadam api ringan. Namun, api terlalu cepat merambat karena sebagian besar bagian kapal terbuat dari bahan mudah terbakar.
”Kondisi angin saat kebakaran terjadi kurang lebih sampai 25 knot atau 50 kilometer per jam jika kita konversikan. Jadi sangat kencang sekali sehingga ini menyebabkan kondisi api kemarin cepat timbul dan cepat membesar,” ucap Rakhmatika.
Karena kesulitan memadamkan api, para kru kapal meminta bantuan ke kapal-kapal lain yang ada di sekitar lokasi. Setelah beberapa saat, seluruh orang yang ada di kapal itu memutuskan untuk menyelamatkan diri dengan cara lompat ke laut.
Beruntung mereka langsung diselamatkan oleh kapal-kapal yang ada di sekitar perairan tersebut. Oleh karena itu, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Upaya pemadaman yang dilakukan berbagai pihak selama berjam-jam pun akhirnya membuahkan hasil. Api yang melalap kapal itu bisa dipadamkan pada Minggu sekitar pukul 20.20 WIB.
Menurut Rakhmatika, kerugian akibat kebakaran tersebut belum dihitung. Ia menyebut, kerusakan terjadi pada sekitar 10-20 persen bagian ruang penumpang.
Selanjutnya, PT DLU masih terus berkoordinasi dengan pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk memindahkan KM Kirana 1 dari lokasi kebakaran. Menurut rencana, kapal itu akan digeser menggunakan kapal tunda menuju galangan kapal milik PT DLU di Madura.
Rakhmatika menyebut, pihaknya sudah melakukan sejumlah evaluasi internal terkait kebakaran yang terjadi pada KM Kirana 1. Evaluasi juga akan dilakukan kepada para sejumlah kru kapal. Ke depan, PT DLU bertekad bakal menambah jumlah alat pemadam kebakaran api ringan di kapal-kapal milik mereka, melebihi standar yang ditentukan.
Dia menambahkan, para penumpang KM Kirana 1 yang sedianya diangkut menuju Sampit, Kalimantan Tengah, pada Selasa besok, akan diangkut dengan kapal lain. Kapal lain yang telah disiapkan sebagai pengganti KM Kirana 1 adalah KM Kirana 3.
Kondisi angin saat kebakaran terjadi kurang lebih sampai 25 knot atau 50 kilometer per jam jika kita konversikan. Jadi sangat kencang sekali.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala KSOP Kelas 1 Tanjung Emas Ferry Akbar menuturkan, sejumlah kapal tunda milik KSOP tetap bersiaga di sekitar lokasi kebakaran hingga Senin pagi kendati api sudah padam sejak Minggu malam. Para awak buah kapal KM Kirana 1 yang pada Minggu malam membantu pemadaman api juga sudah dibawa ke daratan.
”Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Sebanyak 21 awak buah kapal, 24 orang dari layanan pihak ketiga, dan 7 teknisi telah dievakuasi. Posisi mereka sekarang di hotel,” kata Ferry.
Menurut Ferry, pihaknya melalui penyidik pegawai negeri sipil Kantor KSOP Kelas 1 Tanjung Emas akan segera memanggil para awak buah kapal untuk dimintai keterangan. Hal itu dilakukan untuk melengkapi berita acara pendahuluan.
”Nanti akan kami panggil satu per satu mulai dari nakhoda sampai yang lain. Dari situ nanti kami melakukan evaluasi bersama. Setelah kami periksa, baru kami bisa membuat suatu kesimpulan,” ujar Ferry.
Berdasarkan pemeriksaan awal, prosedur standar operasi sudah diterapkan para awak kapal KM Kirana 1. Mereka, menurut Ferry, juga memiliki sertifikat keselamatan.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jateng Komisaris Besar Artanto menuturkan, posisi kapal saat terbakar berada di sekitar 3 mil laut dari dermaga pelabuhan, tepatnya pada koordinat 110°24'564" Bujur Timur dan 6°55''067" Lintang Selatan. Saat kebakaran tidak ada penumpang di kapal tersebut.
”Kapal itu tanpa penumpang, hanya kru. Korban jiwa nihil,” kata Artanto, Minggu malam.