KM Kirana 1 Terbakar di Semarang, Lalu Lintas Pelayaran Tak Terganggu
Tak ada korban jiwa dalam kebakaran kapal penumpang di perairan sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Kapal Motor Kirana 1 terbakar di perairan sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (11/8/2024). Tak ada korban jiwa dalam kebakaran kapal penumpang itu. Lalu lintas pelayaran juga disebut tidak terganggu.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Komisaris Besar Artanto menuturkan, kebakaran kapal terjadi pada Minggu sekitar pukul 16.15 WIB. Posisi kapal berada di sekitar 3 mil laut dari dermaga pelabuhan, tepatnya pada koordinat 110°24'564" Bujur Timur dan 6°55''067" Lintang Selatan.
Saat kebakaran, tidak ada penumpang di kapal tersebut. Namun, ada beberapa orang awak kapal yang sedang beraktivitas.
"Berdasarkan informasi sementara, kapal itu sedang dilakukan perbaikan. Di kapal itu tidak ada penumpang, hanya kru saja. Posisi kru kapal saat ini sudah dievakuasi. Korban jiwa nihil," kata Artanto, Minggu malam.
Direktur Kepolisian Perairan dan Udara Jateng, Komisaris Besar Hariadi, menuturkan, ada 52 orang kru dalam kapal tersebut. Mereka terdiri dari 21 orang kru inti, 24 orang kru vendor, dan tujuh orang teknisi.
Semuanya dievakuasi dalam kondisi selamat oleh sejumlah kapal, yakni kapal Ditpolairud Polda Jateng, Kapal Tunda Nusantara VIII, Kapal Tunda Krisna 315, serta Kapal Tunda Satria Laksana 127.
"Kejadian bermula saat kru kapal mendengar ledakan dari dek tengah dan melihat api yang menyebar. Meskipun upaya pemadaman telah dilakukan, api tetap tidak dapat dikendalikan sehingga memaksa mereka untuk meninggalkan kapal dengan menceburkan diri ke laut," ucap Hariadi.
Menurut Hariadi, penyebab kebakaran masih belum diketahui. Penyelidikan lebih lanjut bakal segera dilakukan saat api sudah bisa dipadamkan.
Hingga Minggu malam, petugas Ditpolairud masih berada di sekitar lokasi untuk membantu upaya pemadaman. Selain itu, mereka juga mengawasi dan menjaga keamanan di perairan tempat kebakaran terjadi.
Dihubungi terpisah, Humas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Tanjung Emas, Denny. mengaku belum mengetahui kronologi pasti kebakaran KM Kirana 1. Petugas masih fokus pada upaya pemadaman.
"Kronologi kebakaran masih belum bisa kami sampaikan karena kami belum bisa meminta keterangan pada nakhoda maupun kru kapal. Sebab, posisi mereka masih di tengah laut, ikut membantu proses pemadaman," ucap Denny.
Menurut Denny, angin kencang yang bertiup di sekitar lokasi kebakaran kapal menjadi kendala dalam upaya pemadaman. Hingga Minggu malam, titik api yang besar disebut Denny sudah bisa dipadamkan. Kendati demikian, masih ada titik-titik api kecil yang masih berkobar.
KSOP Kelas 1 Tanjung Emas telah mengirim dua unit kapal tunda untuk membantu proses pemadaman. Satu regu yang terdiri dari petugas KSOP bidang keselamatan pelayaran juga telah diterjunkan ke lokasi kebakaran.
Denny menyebut, KM Kirana 1 tiba di Pelabuhan Tanjung Emas pada Sabtu (10/8/2024) malam. Kapal itu mengangkut penumpang dari Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah.
"Kapal itu bersandar di Tanjung Emas untuk menurunkan penumpang. Karena penumpang sudah turun semua, tadi pagi kapal itu bergeser ke alur labuh," ucap Denny.
Kejadian bermula saat kru kapal mendengar ledakan dari dek tengah dan melihat api yang menyebar
Denny menambahkan, kapal itu sedang menunggu jadwal keberangkatan kembali menuju Sampit pada Rabu (14/8/2024). Biasanya, kapal yang menunggu keberangkatan selanjutnya bersandar di dermaga. Namun, kapal KM Kirana 1 memilih untuk menunggu di daerah alur labuh.
Kebakaran itu, disebut Denny tak mengganggu lalu lintas pelayaran di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas. Sebab, posisinya jauh dari alur masuk dan keluar kapal dari dan menuju pelabuhan. "Posisinya jauh (dari jalur masuk dan keluar kapal), jadi tidak berdampak (pada lalu lintas pelayaran)," ujarnya.